Laporkan Masalah

Interaksi sosial antara etnik pendatang dengan etnik lokal dan implikasinya terhadap ketahanan wilayah :: Studi di Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo

WANTU, Asmun W, Prof. Dr. Kodiran, MA

2010 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Tesis ini mengkaji tentang Interaksi Sosial Antara Etnik Pendatang Dengan Penduduk Lokal Dalam Perspektif Ketahanan Wilayah Di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses interaksi sosial antara etnik penduduk yang mengandung nilai-nilai luhur, sehingga mampu mencegah terjadinya konflik horizontal di Kota Gorontalo dalam kerangka dan implikasinya bagi ketahanan wilayah. Karakteristik masyarakat Gorontalo terbentuk melalui suatu proses historis yang cukup panjang. Budaya saling menghormati dan sikap toleransi antar masyarakat telah sekian lama terjalin. Perkembangan selanjutnya beberapa suku etnik lain masuk ke wilayah Kota Gorontalo. Kondisi demikian oleh sebagian masyarakat dapat dianggap sebagai masalah sosial, karena sebagian dari etnik pendatang ini telah mulai menguasai sendi-sendi kehidupan, seperti perdagangan, pemerintahan, dan lain sebaginya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan tujuan untuk menemukan dan menggambarkan fenomena proses interaksi sosial antara etnik pendatang dalam perspektif ketahanan wilayah. Penelitian ini pertama-tama dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan sekunder (pustaka), dokumentasi yang berkaitan dengan topik penelitian. Langkah berikutnya dilakukan dengan penelitian lapangan melalui observasi, wawancara dengan informan atau narasumber. Jenis data terdiri data primer dan data sekunder. Analisi yang digunakan dalam peneliian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis model interaktif. Dalam model analisis interaktif ada tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian yang diperoleh dalam peneliian ini, bahwa nilai-nilai lokal seperti huyula atau gotong royong dalam bidang ekonomi tidak ditemukan lagi, hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan hidup masyarakat yang semakin kompleks. Namun dalam bidang lain seperti kekerabatan masih ditemukan, namun hanya terbatas di lingkungan kerabat dekat saja yang masih melaksanakan gotong royong. Selain itu interaksi sosial antar etnik pendatang dengan penduduk lokal dapat terjadi melalui tiga cara yakni: Pertama, antara individu dengan individu. Kedua, antara individu dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya. Ketiga, antara sesuatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang terjadi antara etnik pendatang dan penduduk lokal yakni: Pertama, Imitasi dan Sugesti. Kedua, Identifikasi. Ketiga, Simpati. Keempat, Empati. Kelima, Motivasi. Kenyataan hasil yang didapat proses interaksi sosial yang terjadi antara etnik pendatang dan penduduk lokal sampai sekarang terjalin dengan baik, tidak pernah menimbulkan konflik, sehingga mampu menciptakan ketahanan wilayah di Kota Gorontalo. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa di kota Gorontalo telah terjadi pembauran antara etnik pendatang dengan penduduk lokal. Interaksi sosial yang melahirkan aktifitas sosial masyarakat multi etnik dalam berbagai bentuk kerjasama/gotong royong, saat ini masih terpelihara walaupun sudah sedikit mengalami pergeseran. Berbagai bentuk interaksi sosial masyarakat antar etnik pendatang dan penduduk lokal berimplikasi kepada ketahanan wilayah di daerah ini. Hal ini terlihat dalam masyarakat etnik lokal sangat taat dan teguh dengan nilai-nilai keagamaan dan adat istiadatnya yang masih sangat kuat.

This thesis is described the social interaction of migrants ethnic with the local resident in regional resilience perspective in Gorontalo City. The aim of this research is to know the social interaction of migrants ethnic which is containing the noble values. So, it can prevent from the horizontal conflicts in Gorontalo city by the framework and its implications for regional resilience. Gorontalist characteristics were formed by a long historical process. Respect and tolerate personality in a society was done for years. Time by time, some other ethnic came to Gorontalo City. Such of this condition regarded by most people as a social problem, because some of migrants ethnic have begun to master the aspect of life, such as trade, government, and others. The method of this research is qualitative methods with the aim to discover and describe the the social interaction processes among migrants ethnic in regional resilience perspective. This research was first done by collecting the secondary materials, documentations relating to the topic of the research. The next step is done by the research field through observation, interviews with informants or interviewees. Type of the data consists of primary and secondary data. The analysis used in this study is to use an interactive model analysis techniques. There are three models of these techniques, namely data reduction, presented data, and drawing conclusion or data verification. The results obtained in this research, that local values such as huyula or mutual assistance in the economic field is not found anymore, it is influenced by the needs of an increasingly complex society. But in other fields such as kinship is still found, but only limited in a close relatives are still carrying out mutual cooperation. Also the social interaction between migrants ethnic with the local population can occur through three ways. First, between individual to individual. Second, among individuals with a group of humans or vice versa. Third, among the things the human groups with other human groups. Factors that influence social interactions that occurred between ethnic immigrants and local residents namely: First, imitation and suggestion. Second, the identification. Third, sympathy. Fourth, empathy. Fifth, motivation. The fact of the results obtained that from the process of social interaction that occurs between migrants ethnic and local residents until now well maintained, never lead to conflict, so it can make the regional resilience in Gorontalo City. The conclusion of this research that in Gorontalo City has occurred between migrants ethnic assimilation with the local population. Social interaction that engender the social activities of multi-ethnic society in various forms of cooperation/mutual assistance, now is still preserved despite being a little shift. Various forms of social interaction with the migrants ethnic and local residents have implications to the regional resilience in this region. It can be seen in the local ethnic community is very obedient and steadfast with religious values and customs that are still very strong.

Kata Kunci : Interaksi sosial,Etnik,Ketahanan wilayah, Social interaction, ethnic, regional resilience


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.