Laporkan Masalah

Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas pengelola obat tentang penyimpanan obat melalui diskusi kelompok kecil serta umpan balik tertulis di puskesmas dan puskesmas pembantu Kabupaten Sarmi Papua

BANYAL, Ali, dr. Sunartono, M.Kes

2010 | Tesis | S2 IKM-Manajemen dan Kebijakan Obat

Latar Belakang. Berdasarkan supervisi dan monitoring dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sarmi, dijumpai masalah-masalah antara lain : 1) tidak semua Puskesmas maupun Pustu memiliki fasilitas penyimpanan obat yang memadai, 2) petugas pengelola obat pada umumnya ditangani oleh tenaga non farmasi yang belum memiliki pengetahuan tentang pengelola obat, 3) penyimpanan belum dilakukan dengan sistem First In First out (FIFO) atau First Expire First Out (FEFO) sehingga, dijumpai obat-obat yang rusak atau kadaluarsa, 4) belum semua Puskesmas maupun pustu melakukan pembukuan / pencatatan obat masuk dan keluar, 5) adanya tugas rangkap, dan 6) petugas belum memahami tugas, wewenang dan tanggung jawab. Metode Penelitian. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan pre dan post test menggunakan kelompok kontrol. Subyek penelitian ini adalah 7 Puskesmas dan 14 Pustu yang ada di Kabupaten Sarmi. Subyek dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok intervensi DKK disertai umpan balik tertulis, kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol positif. Penilaian terhadap subyek dilakukan sebelum dan sesudah intervensi dengan time point 2 minggu. Data dikumpulkan secara prospektif dengan mengamati pengetahuan dan keterampilan petugas pengelola obat tentang penyimpanan obat. Data Kuantitatif dianalisa menggunakan Paired Sample T Test dan Anova. Hasil. Dari hasil yang didapat menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas yang signifikan (p<0,05) dalam melakukan penyimpanan obat pada kelompok DKK antara sebelum dan sesudah intervensi. Dari hasil uji Anova ada perbedaan yang bermakna terhadap pengetahuan dan keterampilan dari ketiga kelompok perlakuan pada tahap umpan balik II. Intervensi DKK dapat meningkatkan motivasi petugas dalam melakukan penyimpanan obat yang baik. Pada kelompok kontrol positif dan negatif tidak ada peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam melakukan penyimpanan obat, tetapi secara praktis penyimpanan obat yang dilakukan oleh kelompok kontrol positif sudah cukup baik, dikarenakan petugas memiliki latar belakang pendidikan yang mendukung dalam pelaksanaan pengelolaan obat. Kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa intervensi DKK dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas pengelola obat dalam melakukan penyimpanan obat di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu.

Background. Based on the supervision and the monitoring of the Health Office of Sarmi District there are some problems as: 1) Not every Public Health Center and Assistant Public Health Center has sufficient drug store facility, 2) those who manage the drugs are usually not pharmacologists without good knowledge in drugs management, 3) the drug store management has not used First In First Out (FIFO) or First Expire First Out (FEFO) systems that there are some damaged and expired drugs still found, 4) not all of the existing Public Health Center and Assistant Public Health Center organizes a good book keeping/drugs-in and drugs-out recording, 5) there are double tasks, and 6) the officers have not understood their respective task, authority and responsibility. Study Method. The study was of experimental one with pre- and post-test design with control group. The subjects of the study are 7 Public Health Centers and 14 Assistant Public Heath Centers in Sarmi district. They are classified into 3 groups, which are DKK intervention group with written feedback, negative control group and positive control group. They are rated before and after intervention with 2 weeks time point. Data is collected prospectively by observing the knowledge and the skill of the drug managing officers about drug storage. The quantitative data is analyzed using Paired Sample TTest and Anova. Results. The results of the study show that there was significant improvement of the knowledge and the skill of the drug managing officers (p<0.05) in storing drugs in the DKK group before and after the intervention. The results of the Anova test indicate that there is a significant difference between the knowledge and the skill of the three intervention groups at the feedback phase II. There is not any significant improvement of the knowledge and the skill of the officers in storing drugs in the positive and negative control groups. However, the practice in drug storing by the positive and negative control groups is quite good because they have a supporting educational background of drug management. Conclusion. It is concluded on the basis of the results of the study that the DKK intervention can significantly improve the knowledge and the skill of the drug managing officers in storing drugs in the Public Health Center and the Assistant Public Health Center.

Kata Kunci : Penyimpanan Obat, DKK, Umpan Balik, dan Petugas Pengelola Obat, Drug storing, DKK, Feedback, and Drug Managing Officers


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.