Penegakan hukum terhadap pencurian dan pengrusakan sarana bantu navigasi pelayaran di wilayah kerja Distrik Navigasi Kendari
HERMAN, Dr. Edward Omar Sharif Hiariej, S.H., M.Hum
2010 | Tesis | S2 Magister Ilmu HukumSarana bantu navigasi pelayaran visual adalah sarana yang dibangun atau terbentuk secara alami yang berada di luar kapal yang berfungsi membantu navigator dalam menentukan posisi dan/atau haluan kapal serta memberitahukan bahaya dan/atau rintangan pelayaran untuk kepentingan keselamatan pelayaran. Di wilayah kerja Distrik Navigasi Kendari terdiri dari 6 buah jenis menara suar dan sebanyak 57 buah jenis rambu suar, namun dalam tahun 2009 telah terjadi pencurian dan pengrusakan terhadap komponen menara suar yakni 1 (satu) kasus dan komponen rambu suar 10 (sepuluh) kasus. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui proses penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana pencurian dan pengrusakan sarana bantu navigasi pelayaran termasuk faktor penghambat dalam penegakan hukumnya. Penelitian ini merupakan penelitian normatif empiris dengan menggunakan data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara observasi dan wawancara secara langsung dengan responden dan nara sumber. Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan dan dokumen. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan pemaparannya bersifat deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penegakan hukum terhadap pelaku pencurian dan pengrusakan sarana bantu navigasi pelayaran di wilayah kerja distrik navigasi Kendari tidak dilakukan. sedangkan faktor penghambatan tidak dilakukannya penegakan hukum terhadap pelaku pencurian dan pengrusakan sarana bantu navigasi pelayaran di wilayah kerja distrik navigasi Kendari disebabkan beberapa faktor, antara lain: (a) peraturan perundang-undangan; (b) integritas moral penegak hukum yang ada di kantor distrik navigasi Kendari; (c) sarana dan prasarana yang tidak cukup memadai untuk melakukan pengawasan dan pemeliharaan sarana bantu navigasi pelayaran; (d) serta sosial budaya.
Visual aids to navigation are aids built or formed naturally, located outside ship, functioning to assist navigator in determining position and/or direction of ship as well as to notify danger and/or navigation obstacle for the sake of navigation safety. The work area of Kendari Navigation District consists of 6 kinds of lighthouse and 57 kinds of beacons, but in 2009 thefts and destruction occurred, that are 1 (one) case to the components of the lighthouses and 10 (ten) cases to the components of the beacons. This research aims at identifying the process of law enforcement toward the criminal actor of theft and destruction to marine aids to navigation, including the barrier factors in the law enforcement. This research belongs to normative empirical research utilizing primary and secondary data. Primary data were collected through observation and direct interview to respondent and resource persons. Secondary data were obtained through library research and documentary study. Data analysis was conducted qualitatively and presented descriptively. The research result indicates that law enforcement toward the actor of theft and destruction to marine aids to navigation in the work area of Kendari Navigation District is not implemented. The barrier factors for not implementing law enforcement toward the actor of theft and destruction to marine aids to navigation in the work area of Kendari Navigation District are due to some factors, such as: (a) laws and regulations; (b) moral integrity of law enforcement officers in Kendari Navigation District Office; (c) inadequate facilities and infrastructures to perform monitoring and maintenance to marine aids to navigation; (d) and socio-culture.
Kata Kunci : Penegakan hukum,Pencurian dan pengrusakan,Sarana bantu navigasi pelayaran, Law Enforcement, Theft and Destruction, Marine Aids to Navigation