Penggunaan synthetic aperture radar untuk estimasi biomassa hutan rakyat di Kabupaten Kulon Progo

ROSALINA, Dr. Senawi, MP

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Meningkatnya jumlah karbondioksida di atmosfer merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Berkembangnya teknologi penginderaan jauh sistem aktif dalam 10 tahun terakhir ini tidak serta merta diikuti dengan kemampuan sumberdaya manusia yang terampil untuk memanfaatkan data tersebut terutama di Indonesia. Pemanfaatan teknologi ini perlu mengidentifikasi citra Synthetic Aperture Radar untuk dapat digunakan untuk berbagai kajian. Dalam penelitian ini, digunakan untuk mengetahui kondisi biomassa pada hutan rakyat di Kabupaten Kulon Progo. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik citra alos palsar dalam mengestimasi biomassa hutan dan untuk mendapatkan persamaan perhitungan biomassa untuk menaksir potensi biomassa hutan rakyat yang ada di Kabupaten Kulon Progo. Metode yang digunakan adalah survey nonterestris dengan menggunakan citra satelit penginderaan jauh alos palsar. Pendekatan yang digunakan untuk memperoleh biomassa hutan rakyat di Kulon Progo adalah menghitung biomassa dengan 5 pendekatan perhitungan biomassa aboveground yang berbeda, kemudian mengekstraksi nilai pantulan citra alos palsar (backscatter) masing-masing polarisasi (HH, HV dan HH+HV) dan filter (lee, frost dan gamma) sehingga menghasilkan persamaan perhitungan biomassa. Peta sebaran hutan rakyat diperoleh dari klasifikasi otomatis berbasis obyek yaitu object based classification. Hasil yang diperoleh adalah peta sebaran hutan rakyat dan persamaan regresi untuk mengestimasi biomassa aboveground. Persamaan regresi terpilih untuk mengestimasi potensi biomassa dan karbon aboveground di Kabupaten Kulon Progo yaitu Y= 0.018x+5823 dengan citra alos palsar polarisasi HH+HV filter lee. Luasan hutan rakyat berdasarkan hasil analisis citra alos palsar sebesar 36.822,4 ha dan potensi biomassanya sebesar 3.505.237 ton dan karbon tersimpan sebesar 1.752.619 ton dengan rata-rata biomassa dan karbon sebesar 95,19 ton/ha dan 47.59 ton/ha.

Increasing the amount of carbon dioxide in the atmosphere is one of the causes of global warming. The development of remote sensing active system technology in the last decade is not automatically followed by the human resources capability skill to utilize that data in Indonesia yet. The utilization of this technology needs to be identified Synthetic Aperture Radar image more so it can be used in a various kind of study. This research would employ that technology to find out the biomass condition of the community forest in Kulon Progo Regency. The objectives of this research are identifying characteristics the palsar alos imagery ability in estimating forest biomass and to get the biomass calculation equitation to estimate the biomass potential of people forest in Kulon Progo Regency. This research applies nonterestrial survey method through alos palsar satellite image. The approach in finding out Community forest in Kulon Progo biomass is by counting the biomass using 5 different kind of aboveground biomass calculation approaches. Then, extracting Backscatter value for each polarization (HH, HV, and HH+HV) and filter (lee, frost and gamma), to get the biomass calculation equitation. The spreading of community forest is obtained from the automatic object-based classification. The outcomes of this research are a map of the people forest spreading and regressed equitation to estimate the aboveground biomass. The chosen regressed equitation to estimate the biomass and aboveground carbon potential in West Progo regency is Y=0.018x+5823 with alos palsar imagery in the amount of 36.822,4 ha and its potential biomass is 3.505.237 ton and the contained carbon is 1.752.619 ton with the average of its biomass and carbon in hectare is 95,19 and 47.59 ton/ha.

Kata Kunci : Penginderaan jauh,Alos palsar,Hutan rakyat,Potensi,Biomassa,remote sensing, alos palsar, community forest, potency, biomass