Kajian potensi flora untuk souvenir di zona pemanfaatan wisata alam Turgo-Plawangan Taman Nasional Gunung Merapi
AMPERAWATI, Tjatur, Prof. Dr. Ir. H. Chafid Fandeli, MS
2010 | Tesis | S2 Ilmu KehutananPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi flora untuk menjadi souvenir wisata alam, mengetahui persepsi wisatawan, pengelola dan masyarakat terhadap potensi jenis souvenir dari flora serta menyusun strategi pengembangan jenis souvenir dari flora. Lokasi penelitian adalah kawasan Zona Pemanfaatan Wisata Alam Turgo-Plawangan, Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Penelitian menggunakan metode survey dan wawancara dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara pengamatan lapangan, pengambilan sampel, penyebaran kuisioner, pencatatan serta dokumentasi. Pengambilan data flora dengan sampling plot, data persepsi wisatawan diambil dari pengisian kuisioner oleh responden yang diambil secara accidental sampling, persepsi pengelola dan masyarakat dengan purposive sampling. Selanjutnya untuk menentukan arah pengembangannya dilakukan analisa ketersediannya/kelimpahannya dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kawasan zona pemanfaatan wisata alam Turgo-Plawangan memiliki Keanekaragaman flora sangat baik karena ditemukan 51 spesies tumbuhan (pohon, tiang, sapihan), 6 jenis diantaranya dapat dibuat bonsai (tanaman hias) dan 56 spesies jenis perdu, herba, semak, anggrek, rumput, liana, paku-pakuan, bambu dan palem. Beberapa diantaranya sangat potensial dan bernilai ekonomi, berpeluang untuk menjadi souvenir wisata alam. Jenis-jenis flora tersebut dalam katagori : unik (2 jenis, dilindungi undang-undang (3 jenis) dan berkhasiat obat (31 jenis) serta berpotensi sebagai tanaman hias (9 jenis). Di samping itu didukung pula oleh sebagian dari wisatawan, pengelola dan masyarakat, yang ditinjau dari berbagai aspek menyampaikan dukungan yang positif. Namun pemanfaatannya harus sesuai dengan kaidah-kaidak konservasi tanpa merusak atau menyebabkan rusak/hilangnya spesies yang bersangkutan. Rencana pengembangan potensi flora untuk souvenir bisa diimplementasikan dengan melakukan inventarisasi secara periodik dan pendataan ulang, melakukan kegiatan penunjang budidaya serta studi kelayakan untuk budidaya yang bertujuan untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan usaha budidaya agar pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan apa yang diharapkan. Kegiatan ini melibatkan semua pihak secara partisipatif dengan melakukan sosialisasi dengan didukung oleh penelitian lebih lanjut baik secara ekologis, teknis dan ekonomis.
The current research aims to assess the potential of flora to be natural tourist souvenirs, to determine the tourists, the management and the people’s perception on the potential of the flora souvenirs type, and to develop strategy for flora souvenirs development. The research site is located in the Nature Tourism Utilization Zone of Turgo-Plawangan, Mount Merapi National Park (Taman Nasional Gunung Merapi [TNGM]). The study employed the method of surveys and interviews with quantitative and qualitative approaches. Primary data collection was conducted by field observations, sampling, questionnaire, recording and documentation. Flora data collection is conducted by plot sampling, tourists’ perception data by accidental sampling, and management and peoples’ perception data by purposive sampling. Furthermore, to determine the direction of its development, analysis of availability / abundance was conducted and presented descriptively. The results demonstrated that the Nature Tourism Zone of Turgo-Plawangan have a great diversity of flora since there was found 51 species of plants (trees, poles, sapling), six kinds of them can be made bonsai (ornamental plants) and 56 species of shrubs, herbs, bushes, orchids, grasses, liana, ferns, bamboos and palms. Some of those have great potential and economic value, and opportunity to be natural tourist souvenirs as well. The types of flora can be categorized as unique (two species protected by the laws of nature reserves), medicinal plants (31 species), and as ornamental plants (9 species). Most of the tourists, managers and the public express their positive support for this categorization by considering various aspects. Even so, their use must comply with conservation rules to not damage or cause species extinction. Flora potential development plan for souvenirs can be implemented, among others, by conducting periodic inventory and data recollection, supporting activities for cultivation and feasibility study of the culture. The latter was aimed to find out the possibilities of the cultivation so that its implementation can run effectively and efficiently as expected. Those activities involve all stakeholders in a participatory manner through socialization, and in turn will be supported by further research, either in the field of ecology, engineering or economy.
Kata Kunci : Potensi flora,Souvenir,Wisata alam,Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Potential of flora, souvenir, nature tourism, Mount Merapi National Park (Taman National Gunung Merapi)