Laporkan Masalah

Perkembangan pola dan struktur ruang Kota Sampit

PUTRA, M. Wijaya, Ir. Kawik Sugiana, M.Eng.,Ph.D

2010 | Tesis | S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan pola dan struktur ruang Kota Sampit semenjak didirikan hingga tahun 2008. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan antara deduktif kualitatif dan induktif. Indikator yang digunakan untuk mengetahui perkembangan struktur ruang kota yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada pusat kegiatan/pelayanan, kawasan fungsional perkotaan, dan jaringan jalan antar periode waktu. Sedangkan indikator yang digunakan untuk mengetahui perkembangan pola ruang kota yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam hal pemanfaatan ruangnya, arah perkembangan, kecepatan perkembangan, dan ekspresi ruang yang terjadi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis rasionalistik, dengan melakukan penelusuran secara eksploratif atau induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan pada pola dan struktur ruang Kota Sampit semenjak kota didirikan oleh Pemerintah Belanda hingga tahun 2008. Kawasan pusat kegiatan yang semula berada di tepi Sungai Mentaya, sekarang ini bergeser ke bagian kota sebelah barat. Kawasan di tepi sungai ini telah kehilangan fungsi-fungsi utamanya. Ruang kota berkembang semakin ke arah barat, berbeda dengan bagian kota di sebelah timur Sungai Mentaya yang berkembang sangat lambat. Perkembangan terakhir dari struktur ruang Kota Sampit dapat dijelaskan dengan teori Multiple Nuclei Model yang memiliki dua kawasan primer, yaitu kawasan primer di tepi Sungai Mentaya dan kawasan primer di bagian kota sebelah barat. Proses perkembangan ruang yang terjadi dari tahun 1826 – 2008 mengikuti pola ruang dengan perembetan yang berbentuk memanjang mengikuti jalur transportasi. Pola ruang yang terbentuk sekarang ini merupakan pergeseran dari pola pemanfaatan ruang yang sebelumnya berorientasi pada jalur transportasi sungai menjadi berorientasi pada jaringan jalan, dengan perkembangan ruang lebih cenderung ke arah barat Faktor utama yang paling dominan mempengaruhi terjadinya perubahan pada pola dan struktur ruang Kota Sampit yaitu faktor kebijakan pemerintah. Faktor-faktor lainnya yaitu : letak dan kondisi geografis, aksesibilitas (keberadaan Sungai Mentaya dan jaringan jalan), kependudukan dan sosial ekonomi, dan adanya kekuatan-kekuatan sentrifugal yang bekerja.

This research aims to determine the development spatial pattern and structure of Sampit City since established until present. Research methods used in this study is a combination of deductive qualitative and inductive. Changes that occurred in the center of activities / services, urban functional areas, and roads between the period of time are indicators being used to determine the development of urban spatial structure. While the indicators used to determine the development of urban space pattern are changes that occur in relation to the use of its space, the direction of development, the speed of development, and expression of space that occurs. Rasionalistichistorical approach were used in this research, by conducting an exploratory or inductive search. Results showed that there had been changes in the patterns and structures of Sampit City since it was founded by the Dutch government until 2008. The center of activity regions was initially on the side of River Mentaya, now have shifted to the west of the city. Regions on the riverbanks has lost its main functions. City space grown westward, in contrast with the eastern-Mentaya river part which showed slow development. Recent development of the city structure can be explained by the Multiple Nuclei Model, that has two primary areas, namely primary area on the banks of the river and the primary region in the west part of town. Spatial developmental process that took place between 1826 – 2008 follows the pattern with an elongated space creeping following transportation routes. Space patterns formed is a shift from the previous river transportation routes oriented pattern to road network oriented, with the development tends to westbound. The most dominant main factor influencing the change in the pattern and structure of Sampit City is government policy. Other factors are: location and geographical conditions, accessibility (availability Mentayana River and roads), population and social economy, and working centrifugal forces.

Kata Kunci : Pola,Struktur,Ruang kota,Sampit, spatial pattern, spatial structure, development, Sampit


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.