Pelaksanaan sistem perkawinan adat Lelahan pada masyarakat Gumay Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat Sumatera Selatan
SARI, Sisca Angelia Wulan, Pudjiastuti, S.H.,S.U
2010 | Tesis | S2 Magister KenotariatanPenelitian tentang tinjauan yuridis pelaksanaan perkawinan adat lelahian pada masyarakat Gumai berkaitan dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan bertujuan adat masyarakat Gumai Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat Sumatera Selatan untuk mengetahui bagaimanakah pelaksanaan perkawinan adat Lelahian pada masyarakat adat Gumay, Kecamatan Gumay Talang, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, juga akibatnya terhadap sistem pewarisan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis sosiologis, yaitu penelitian yang didasarkan pada penelitian lapangan, yang dilengkapi dengan penelitian kepustakaan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan narasumber yang terdiri dari 6 orang dan wawancara langsung dengan responden yang terdiri dari 15 orang masyarakat suku Gumay di Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat Sumatera Selatan. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui kajian pustaka dengan cara penelusuran bahan-bahan hukum yang bersifat primer, sekunder, dan tersier. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan sekaligus menjawab permasalahan yang diangkat oleh penulis. Bahwa Perkawinan adat Lelahian di kalangan masyarakat adat Gumay menganut sistem eleutherogami. Dalam perkawinan Lelahian saat perkawinan ini terjadi langsung secara otomatis didaftarkan ke KUA, sehingga dapat dinyatakan sah menurut hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 2 UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Dalam pelaksanaan pewarisannya masih dilaksanakan secara adat setempat dan pembagiannya cenderung mengacu secara Islam, karena masyarakat adat Gumay ini didominasi oleh budaya Islam. Mereka melaksanakan pembagian warisan melalui musyawarah secara kekeluargaan dan adil yaitu dengan adanya kesepakatan keluarga di hadapan ketua adat.
This study concerns about the juridical review on the implementation of lelahian customary marriage in Gumay society Gumay Talang Subdistrict Lahat Regency South Sumatra to comprehend how is the implementation of lelahian customary marriage in customary society Gumay, Gumay Talang Subdistrict, Lahat Regency, South Sumatra, and its impacts towards system of social inheritance. This research is a sociological juridical research, i.e. a research based on field study research, of which was completed by literary research. The data used was primary and secondary data. The primary data was gained from direct interview to the source persons comprised of 6 persons; and direct interview to the respondent comprises of 15 person of Gumay customary society in Gumay Talang Subdistrict, Lahat Regency, South Sumatra. Meanwhile the secondary data was gained through literary study by exploring the primer, secondary, and tertiary legal sources. Based on the result of this research thus it gained conclusion as well as to respond to the problems presented by the researcher. Lelahian customary marriage in society level of Gumay holds the eleutherogamy system. In lelahian marriage while this marriage is directly conducted automatically registered to KUA, thus it can be stated as legal before the law as has been regulated in the Article 2 of the Law Number 1 of 1974 on Marriage. In the implementation of heritage, it is still conducted customarily and the distribution tends to refer to Islamic tenets, on the ground of Gumay customary society is dominated by the Islamic culture. They conduct the distribution of heritage through familial and fair meeting, i.e. by the existence of familial agreement before the custom leader.
Kata Kunci : Perkawinan,Perkawinan lelahiran,Masyarakat Gumay, Marriage, Lelahian (runaway) marriage, Gumay society