Laporkan Masalah

Perbandingan keefektifan induksi kateter balon dan misoprostol dengan misoprostol saja terhadap keberhasilan persalinan vaginal

WIDYANTORO, Andrian Eko, Prof. dr. H.Moh. Hakimi, Ph.D., SpOG(K)

2010 | Tesis | S2 PPDS 1-Obstetri dan Ginekologi

Tujuan: mengetahui pengaruh penambahan balon kateter pada induksi persalinan dengan misoprostol Bahan dan cara: dilakukan studi acak terkendali dengan subyek sebanyak 120 subyek penelitian primigravida dengan umur kehamilan > 41 minggu dari puskesmas dan RS afiliasi di randomisasi mejadi dua kelompok masing-masing 60. Kelompok perlakuan dilakukan induksi persalinan dengan balon kateter dan misoprostol dan kelompok kontrol dengan misoprostol saja. Dicatat variable luar umur ibu, umur kehamilan, skore bishop dan berat badan bayi lahir. Sebagai variabel tergantung cara persalinan, lama dari mulai induksi sampai dengan kala dua, penggunaan oksitosin dan skor apgar dicatat dan diamati pada kedua kelompok. Hasil diolah secara komputerisasi. Hasil: tidak ada perbedaan bermakna antara dua kelompok dalam hal umur ibu, umur kehamilan, kematangan serviks, dan berat badan bayi lahir (p > 0,05). Penambahan balon kateter pada induksi dengan misoprostol menurunkan kejadian persalinan abdominal dua kali dibandingkan kelompok misoprostol saja 6,66% versus 13,33 %,tetapi secara statistik tidak bermakna RR 0,50 CI (0,16-1,57). Lama mulai induksi sampai dengan kala dua lebih pendek 481,33 + 207,98 versus 565,00 + 284,54 tetapi secara statisistik tidak bermakna dengan beda mean -83,67 CI (-173,64-6,31). secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna juga pada penggunaan oksitosin RR 0,44 CI (0,15-1,37) dan risiko terjadinya asfiksia bayi RR 0,64 CI (0,30-1,37) Simpulan: penambahan balon kateter untuk induksi persalinan dengan misoprostol menurunkan kejadian persalinan abdominal dua kali dibandingkan kelompok misoprostol saja. lama mulai induksi sampai dengan kala II, kejadian asfiksia dan penggunaan oksitosin secara klinis turun walaupun secara statistik tidak bermakna.

Objective: To understand the effect of Foley balloon catheter towards the success rate of vaginal delivery in deliveries induced with misoprostol. Methods: Randomized controlled trial. 120 research subject with the pregnancy age of more than 41 weeks from Primary health Care and Afiliasi hospital is randomized into two groups each with 60 subjects. One group given Foley balloon catheter and misoprostol and a control group given misoprostol alone. The variables such as age, pregnancy age, bishop score and birth weight is noted. Some of the variables that depend on delivery method, duration from start induction until second stage, usage of oksitosin and apgar score is also observed in both the groups and noted. The data underwent computerized analysis. Results: There is no significant difference between the two groups, p>0.05. In the Foley balloon catheter and misoprostol group, success rate of decrease abdominal delivery is clinically higher than misoprostol alone, 6,66% versus 13,33% but statistically not significant RR 0,50 CI (0,16-1,57). The duration from start induction until second stage is shorter 481.33 ± 207,98 versus 565.00 ± 284,54 but statictically not significant with mean difference -83,67 CI (-173,64 – 6,31). There is no significant difference between usage of oksitosin RR 0,44 CI (0,15 – 1,37) and risk of asphyxia RR 0,64 CI (0,30 – 1,37). Conclusion: additional usage of Foley balloon catheter in patients induced with misoprostol successfully decrease abdominal delivery, duration from start induction until second stage, risk of asphyxia and addition of oksitosin, eventhough not significant statistically

Kata Kunci : Balon kateter,Induksi misoprostol,Kehamilan lewat waktu,Foley balloon catheter, misoprostol induction, posterm pregnancy


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.