Laporkan Masalah

Perkembangan kognitif berdasarkan skala Mullen bayi kurang bulan ringan pada umur koreksi tiga bulan

MAYANGSARI, Ayu Setyorini Mestika, dr. Soetjiningsih, Sp.A(K), IBCLC

2010 | Tesis | S2 MSPPDS-Ilmu Kesehatan Anak

Perkembangan kognitif bayi kurang bulan (BKB) ringan masih belum mendapatkan perhatian memadai bila dibandingkan dengan bayi yang sangat kurang bulan atau BKB yang mengalami komplikasi perinatal. Hal ini dikarenakan anggapan umum bahwa kelompok bayi kurang bulan ringan sama dengan bayi cukup bulan. Masih sedikit literatur yang membahas tentang perkembangan kognitif pada bayi kurang bulan ringan ini. Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif untuk mengetahui perkembangan kognitif BKB ringan tanpa penyulit perinatal bila dibandingkan dengan perkembangan kognitif bayi cukup bulan (BCB) yang dilakukan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Subyek penelitian diambil dari bayi yang lahir dengan umur kehamilan 34 – 42 minggu yang lahir di RSUP Sanglah yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah sampel adalah 143 bayi yang terdiri dari 69 BKB ringan dan 74 BCB. Pada bayi dilakukan pengukuran perkembangan kognitif dengan instrumen Mullen Scale’s of Early Learning (MSEL) pada usia tiga bulan. Untuk BKB ringan usia yang dipergunakan adalah usia koreksi. Dilakukan analisis univariat dan multivariat dengan P < 0,05. Insiden gangguan perkembangan kognitif pada BKB ringan pada usia koreksi tiga bulan adalah 47,8%, sedangkan pada BCB sebesar 4,1% (P=0,01). Risiko relatif gangguan perkembangan kognitif pada BKB ringan adalah 11,66 dengan IK95% 10,1 – 13,2 sehingga disimpulkan bahwa gangguan perkembangan kognitif BKB ringan berbeda dari BCB dan umur kehamilan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif. Dengan diketahuinya hal ini, diharapkan agar pada BKB ringan juga dilakukan pemeriksaan perkembangan secara berkala untuk mendeteksi gangguan perkembangan sedini mungkin sehingga intervensi dapat diberikan sedini mungkin pula.

There is still little attention to cognitive development of late preterm baby compared with very preterm baby or preterm baby with early neonatal complications. This is based by general assumption that late preterm baby is as normal as fullterm baby. There are also only few studies about this subject in the literature. We conducted a prospective cohort study to identify how is cognitive development of late preterm baby without early neonatal comp lications if compared to fullterm baby. This study conducted in Child Health Department of Medical Faculty of Udayana University/Sanglah Hospital Denpasar. The subjects were taken from babies which born in 34 to 42 weeks gestational age and met inclusion and exclusion criteria at Sanglah Hospital Denpasar. The total number of subjects is 143, consists of 69 late preterm babies and 74 fullterm babies. Cognitive development was measured with Mullen Scale’s of Early Learning (MSEL) at three months old. Age when measured for preterm baby was corrected age. Pricipal statistical analysis were univariate and multivariate analysis with P < 0.05. The incidence of below average cognitive development in late preterm baby at three months corrected age was 47.8% compared with 4.1% in fullterm baby (P 0.00). RR of below average cognitive development for late preterm baby was 11.66 with 95%CI 10.1 to 13.2. The conclusion were cognitive development of late preterm baby differed significantly from fullterm baby and cognitive development was influenced by gestational age significantly. This conclusion leading to the need of periodic developmental evaluation to detect developmental delay and to plan intervention as early as possible in late preterm baby.

Kata Kunci : Perkembangan kognitif,Bayi kurang bulan ringan,MESL,cognitive development, late preterm baby, MESL


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.