Struktur dan komposisi jenis mangrove berdasarkan kelerengan lahan, lebah jalur hijau dan ketebalan lumpur di Taman Nasional Baluran
SITANGGANG, Alandres, Dr. Erny Poedjirahajoe, MP
2010 | Tesis | S2 Ilmu KehutananTaman Nasional Baluran memiliki ekosistem yang sangat beragam, salah satunya adalah hutan mangrove yang memanjang membentuk sabuk mulai dari Resort Perengan sampai dengan Resort Labuhan Merak. Dalam upaya menjaga kelestarian hutan mangrove diperlukan informasi struktur dan komposisi jenis mangrove serta keadaan faktor lingkungannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui struktur dan komposisi jenis mangrove dihubungkan dengan keadaan lingkungan dan faktor lingkungan. Untuk itu, lokasi dibagi kedalam kelas kelerengan lahan, kelas lebar jalur hijau dan kelas ketebalan lumpur yang dipetakan dengan menggunakan system informasi geografis. Data yang diperoleh berupa data vegetasi dan factor lingkungan seperti suhu, Ph, salinitas, bahan organik, oksigen terlarut dan tekstur tanah (pasir, debu dan liat). Data vegetasi dianalisis dengan menghitung indeks nilai penting dan indeks keanekaragaman menggunakan indeks Shannon, selanjutnya guna mengetahui hubungan kelas kelerengan lahan, kelas lebar jalur hijau dan kelas ketebalan lumpur dengan faktor lingkungan dianalisis menggunakan korelasi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kelas kelerengan lahan antara 0 – 4 %, kelas lebar jalur hijau 0 sampai dengan > 100 meter, dan kelas ketebalan lumpur 0 sampai dengan > 30 centimeter. Selanjutnya struktur sangat bervariasi dimulai dari pantai ke arah darat serta komposisi yang terdiri dari 26 jenis yang tergolong kedalam 11 famili, 14 jenis diantaranya merupakan mangrove mayor, 7 jenis mangrove minor dan 5 jenis mangrove assosiasi. Selain itu juga ditemukan Rhizophora lamarckii Montrouz yang merupakan jenis mangrove baru di Indonesia dan Ceriops decandra (Griff.) Ding Hou yang merupakan salah satu dari lima jenis umum setempat tetapi langka secara global . Kualitas Habitat berada pada kondisi optimum, pada kisaran yang sesuai dengan pertumbuhan mangrove. Hasil korelasi menunjukkan bahwa pada kelas kelerengan pantai signifikan berpengaruh terhadap kondisi pH, bahan organik, debu dan liat. Kelas lebar jalur hijau signifikan berpengaruh hanya terhadap kondisi salinitas. Kelas ketebalan lumpur signifikan terhadap kondisi oksigen terlarut, pasir dan liat.
Baluran National Park has many diversity of ecosystem; the one of those is mangrove lying from Perengan resort to Labuhan Merak resort. Information structure, mangrove composition and environmental factors are absolutely needed to maintain the mangrove sustainability. This research was done to identify the structure and composition of mangrove related to the environmental conditions and factors. The study area was classified into slope, the width of green belt and the depth of mud mapping by means of geographic information science. The data collected were temperature, pH, salinity, organic substance, dissolve oxygen and land texture (silt, clay and dust). The data analysis of recent vegetations were calculated by using important value index and the Shannon index of general diversity, furthermore for obtaining the relationship among slope, the width of green belt, the depth of mud mapping and environmental factors, the simple correlation was used. The result of this research showed that the slope was spread from 0 to 4%, the width lying from 0 to more than 100 m and the depth are from 0 to more than 30 cm. Furthermore, the structures are varied started from coastal area to the inland area; the composition consist of 26 species classified into 11 families, which 14 of those are major mangroves, 7 minor mangroves and 5 associated species. It was founded the new species (Rhizophora lamarckii Montrouz) and one of extraordinary species (Ceriops decandra Griff. Ding Hou) . The habitat quality is in optimum condition which is suitable with the consistent range of mangrove’s growth. The result of the correlation proves that the slope of coastal area influenced the organic matter, pH, silt and clay. The width of green belt just only significantly controlled the salinity condition. The depth of mud considerably influenced the dissolved oxygen, sand and clay condition
Kata Kunci : Struktur,Komposisi,Mangrove,Kemiringan,Jalur hijau,Lumpur,structure, composition, mangrove, slope, the width of green belt and the depth of mud