Laporkan Masalah

Metode pengaturan hasil hutan alam bekas tebangan melalui pendekatan model dinamika sistem di Kabupaten Boven Digul, Papua

KUSWANDI, Relawan, Dr. Ir. Ronggo Sadono

2010 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Pengelolaan hutan alam seharusnya mengacu kepada suatu rencana pengelolaan yang mengintegrasikan optimalisasi fungsi produksi dan fungsi ekologis secara berimbang. Pengelolaan demikian menuntut penetapan kaidah-kaidah sistem silvikultur dan perencanaan yang mampu menjamin kontinuitas produksi baik fisik maupun ekonomis. Penyusunan rencana pengaturan hasil hutan alam dapat didekati dengan model dinamika sistem karena ekosistem hutan alam bersifat kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode pengaturan hasil hutan bekas tebangan melalui pendekatan model dinamika sistem. Penelitian dilakukan dengan pengamatan dan pengukuran pada petak ukur permanen selama 5 tahun (2005 – 2009). Pengamatan dan pengukuran petak ukur permanen dilakukan pada areal IUPHHK PT. Tunassawa Erma, Kabupaten Boven Digul, Propinsi Papua. Data hasil pengukuran ulang digunakan untuk menyusun model dinamika struktur tegakan. Model dinamika struktur tegakan terdiri dari fungsi ingrowth, upgrowth dan mortality, disusun menurut kelompok jenis (Meranti, Rimba Campuran dan Non Komersial). Hasil pendugaan selanjutnya dibandingkan dengan data pengamatan di lapangan. Hasil simulasi model dinamika tegakan belum bisa menggambarkan dinamika tegakan per kelompok jenis, kecuali pada kelompok jenis Rimba Campuran. Jangka waktu untuk kembali ke kondisi semula untuk kelompok jenis Rimba Campuran pada berbagai intensitas penebangan bervariasi, waktu yang diperlukan meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas penebangan yang diterapkan. Kelestarian hasil dapat dicapai pada siklus tebang 30 dan 35 tahun dengan berbagai intensitas tebang untuk kelompok jenis Rimba Campuran.

Management of natural forest should refer to whole cycle planning which integrates production and ecological function proportionally. This management art needs silviculture method and determined planning to guarantee the sustainable production. Designing of yield regulation for na tural forest can be approached by using system dynamics model because natural forest ecosystem is characterized by complex system. This research was aimed to obtaine yield regulation method of log-over forest using a system dynamics model approach. Research was conducted by establishing permanent sample plot in the concession areal PT. Tunassawa Erma, Boven Digul district, Papua. The permanent sample plots were observed and measured repeatedly every year during 5 years (2005-2009). The collected data were analyzed to design stand structure dynamics model. This model consists of ingrowth, upgrowth and mortality function and is classified by species group (Meranti, Rimba Campuran dan Non Komersial). The prediction output is then validated by comparing with the actual data. Simulation model could not depict stand dynamics per species group, except for Rimba Campuran species group. The period to achieve the initial condition increases for Rimba Campuran species group as the harvest intensity increases. Yield sustainability is achievable at cutting cycle of 30 and 35 years with various logging intensities for Rimba Campuran species group.

Kata Kunci : Pengaturan hasil,Dinamika sistem,struktur tegakan,Intensitas,Siklus tebang, Yield regulation, system dynamics, stand structure, intensity, cutting cycle


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.