Laporkan Masalah

Kajian kerusakan lingkungan Taman Wisata Alam Sorong di Distrik Sorong Timur Kota Sorong Provinsi Papua Barat

RAHAWARIN, Yohanes Yoseph, Prof. Dr. Totok Gunawan, M.S

2010 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bentuk dan luas perubahan penggunaan lahan hutan di TWA Sorong, (2) mengetahui aktivitas pemanfaatan lahan hutan oleh masyarakat yang merusak lingkungan, (3) membuat zonasi tingkat kerusakan lingkungan, dan (4) mengkaji faktor-faktor penyebab terjadinya kerusakan lingkungan di TWA Sorong. Penelitian menggunakan metode survey dengan teknik observasi lapangan dan wawancara semi struktural. Data primer aspek biofisik terdiri atas perubahan penggunaan lahan, dan kemelimpahan vegetasi. Data aspek sosial budaya masyarakat meliputi tingkat ketergantungan penduduk terhadap lahan dan kelembagaan masyarakat yang ada, serta aspek manajemen TWA Sorong. Data sekunder diperoleh dari dokumen dan laporan hasil penelitian, dan aspek manajemen TWA Sorong. Analisis data dilakukan dengan cara (1) analisis deskriptif kualitatif untuk parameter aspek sosial budaya masyarakat dan aspek manajemen, (2) analisis ekologi untuk aspek biotik, (3) analisis spasial untuk aspek biofisik, dan (4) analisis lingkungan untuk aspek biofisik dan aspek soisal budaya serta aspek manajemen. Hasil ini selanjutnya menjadi dasar untuk menyusun arahan dan strategi pengelolaan lingkungan di TWA Sorong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejak ditetapkan tahun 1981 sampai dengan tahun 2009, aktivitas pemanfaatan lahan hutan untuk pengembangan permukiman, pemungutan hasil hutan kayu dan non kayu serta aktivitas berkebun atau perladangan berpindah oleh masyarakat telah mengakibatkan terjadinya perubahan penggunaan lahan sebesar 11,53%. Perubahan penggunaan lahan dan kemelimpahan tutupan menyebabkan penurunan kemampuan daerah resapan. Perubahan ini telah mengakibatkan kerusakan lingkungan TWA Sorong sebesar 69,45% dalam kondisi agak rusak, 20,50% dalam kondisi rusak, dan 10,05% dalam kondisi sangat rusak. Selain itu ditemukan kerusakan lingkungan di daerah penyangga yang disebabkan aktivitas penambangan pasir dan batu, serta kerusakan infrastruktur pariwisata di areal camping ground. Masih lemahnya dukungan aspek sosial budaya masyarakat serta belum optimalnya pembinaan dan pengawasan dalam pengelolaan kawasan, merupakan faktor penyebab terjadinya kerusakan lingkungan TWA Sorong. Sistem pengelolaan hutan berbasis masyarakat merupakan strategi pengelolaan lingkungan yang dapat diimplementasikan di kawasan TWA Sorong.

The aim of the research was to: (1) identify the type and extent of forest land use alteration at Sorong’ Natural Tourism Park (TWA), (2) investigate society activities that cause environmental damage, (3) design zonation of environmental damage level, and (4) investigate the causative factors of environmental damage at Sorong’ TWA. The method used was survey with field observation and semi-structural interview techniques. The primary data of biophysical aspects consist of type and extents of land usage by society and vegetation abundant; while data of socio-cultural aspects consist of level of community dependency upon land and the existing of local institution and management of Sorong’ TWA. Secondary data that had been collected consist of study results documentation and report due to Sorong’ TWA management aspects. Data were analyzed using (1) qualitative descriptive analysis for society socio-cultural and management aspects, (2) ecological analysis for biotic aspects, (3) spatial analysis for biophysical aspects, and (4) environmental analysis for biophysical, socio-cultural and management aspects. Evaluation of environmental analysis used to arrange directive and environmental management strategy at Sorong’ TWA. Result of research indicated that since its establishment in 1981 to 2009, forest land utilizing for settlements, forest product extraction and shifting cultivation activity by society had been cause of land use alteration occurred which was incompatible with area function about 11,53%. Land use alteration and change of cover abundant had been caused degradation of catchment area. This alteration had been caused environmental damage at Sorong’ TWA, 69,45% in slightly damaged; 20,45% in moderate damaged and 10,05% in heavily damaged. While, the environmental damage was founded in buffer zone which caused by sand and stone mining activity also tourism infrastructure destruction in camping ground area. Inadequate support on sociocultural aspects of society at Sorong’ TWA and the lack of founding and supervising upon TWA management was pointed as causative factors on environmental damage. Based on level of environmental damage, community based forest management system will be able to implemented as environmental management strategy at Sorong’ TWA.

Kata Kunci : Kerusakan lingkungan,Perubahan penggunaan lahan,Taman Wisata Alam Sorong, environmental damage, land use alteration, Sorong Natural Tourism Park


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.