Potensi pengembangan tanaman asam jawa (Tamarindus indica Linn.) di Daerah Istimewa Yogyakarta
HIDAYAT, Nur, Prof. Dr. Ir. Djoko Prajitno, M.Sc
2010 | Tesis | S2 AgronomiTanaman asam jawa merupakan tanaman yang dibudidayakan tidak secara intensif sehingga informasi tentang tanaman ini masih dianggap kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pertanaman asam jawa yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta, menggali informasi tentang teknik budidaya yang dilakukan petani terhadap tanaman asam jawa yang dibudidayakan dan mengetahui pengaruh ketinggian tempat terhadap produktivitas tanaman asam jawa. Hampir seluruh bagian tanaman asam jawa dapat dimanfaatkan mulai daun, batang, bunga, buah dan bijinya. Selain itu fungsi tanaman asam untuk memperindah dan melindungi pekarangan rumah, tanaman peneduh jalan-jalan disamping itu, pohon asam juga berfungsi sebagai tanaman penghijau, penahan angin, untuk memperbaiki lingkungan yang tandus dan gersang serta sebagai pencegah erosi. Tanaman asam jawa diteliti dengan menggunakan metode survei budidaya tanaman dimulai bulan September 2008 sampai dengan Agustus 2009. Penelitian mengunakan metode acak berlapis (stratified random sampling), dengan stratifikasi tinggi tempat yang meliputi dataran tinggi lebih dari 500 meter dari permukaan laut (m dpl), dataran sedang antara 150 sampai 500 m dpl dan dataran rendah kurang dari 150 m dpl. Didapatkan 3 desa untuk masing-masing ketinggian tempat, sehingga terdapat 9 desa sebagai titik sampel dan masingmasing desa terdiri dari 11 petani yang disampling secara random, total pengamatan sebanyak 99 petani sebagai sumber data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani umumnya menanam langsung di lapangan, tidak melakukan pemeliharaan terhadap tanaman asam jawanya secara intensif dan membudidayakan tanaman asam secara polikultur. Komponen hasil dan hasil lebih baik di dataran rendah dan sedang dibandingkan di dataran tinggi. Pemeliharaan seperti pengendalian gulma, pengairan dan pemangkasan akan meningkatkan hasil tanaman. Untuk tujuan budidaya dan diambil hasilnya lebih baik tanaman asam di tanam di dataran rendah dan sedang. Keterlambatan panen buah asam sangat berpengaruh terhadap harga buah dan di dataran tinggi buah asam dipanen lebih lambat dibandingkan di dataran rendah dan sedang.
Tamarind is a plant which is cultivated non-intensively that the information about this plant is not sufficient. This research is aimed to know planting system of tamarind which was planted on low, middle and up lands in Daerah Istimewa Yogyakarta, the information from the farmers about tamarind cultivation they have and finding out the ground stratification effects on tamarind productivity. Almost all parts of tamarind plant can be exploited; they are leaf, stem, flower, fruit, and seed. Other functions of tamarind are to decorate house’s yard, to shade the streets, to be a reforesting plant, to restrain the wind, to fix the bare area and to prevent erosion. Tamarind plant was investigated using plant cultivation survey method from September 2008 to August 2009. The study used stratified random sampling, with ground stratification which included up land more than 500 meters from sea surface (m fss), middle land which was 150 to 500 m fss and low land less than 150 m fss. There were 3 villages for each land’s altitude. Therefore, there were 9 villages as the sampling points and each village consisted of 11 farmers to be random sampling objects and 99 farmers as primary data source. Result of the study shown that, in general, the farmers planted tamarind on the ground directly, without preserving the plants intensively and cultivating them in poly culture. The maintenance like weeds restraint, watering and trimming would increase the yield. The yield’s components and the yield of tamarind on low and middle lands were better than those on up land. For cultivation and yield purposes, it would be better to plant tamarind on low and middle lands. The harvest lateness would be very influential on fruit price, and tamarind on up land was harvested later than that on low and middle lands.
Kata Kunci : Asam Jawa,Survei,Budidaya,tamarind, survey, cultivation