Pengaruh limbah pengolahan emas rakyat terhadap konsentrasi logam berat As, Pb, Cu, Hg dan konsentrasi Cn dalam air permukaan, daerah Kabupaten Murung Raya Propinsi Kalimantan Tengah

RESILI, Rayensen, Dr. Wahyu Wilopo, S.T., M.Eng

2010 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Pengolahan emas rakyat adalah merupakan pengolahan emas yang di kelola oleh masyarakat namun tidak memiliki ijin usaha. Keberadaan pengolahan emas rakyat pada umumnya berada berdekatan dengan sungai. Pengolahan emas rakyat ada 2 (dua) cara yaitu dengan amalgamasi dan sianidasi untuk proses amalgamasi biasanya bahan pemisahan emas dengan bahan kimia merkuri (Hg), sedangan proses sianidasi bahan pemisahannya berupa sianida (CN). Ada kemungkinan akibat pengolahan emas tersebut berdampak terhadap kualitas air sungai disekitarnya, sehingga diperlukan penelitian mengenai pengaruh pengolahan emas terhadap air permukaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sifat kimia dan fisika air permukaan dan sedimen khususnya di aliran sungai dimana terdapat pengolahan emas rakyat. Mengetahui dampak PETI, terhadap kualitas air permukaan khususnya kandungan logam berat As, Pb, Cu, Hg, serta kandungan CN. Memberikan rekomendasi untuk mengurangi tingkat pencemaran yang di akibatkan oleh PETI. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah investigasi lapangan dengan pengambilan sampel air dan sedimen sungai, serta dilakukan dengan uji laboratorium. Hasil penelitian pada air sungai menunjukkan adanya kandungan logam berat melebihi baku mutu air bersih kelas I berdasarkan (PP No. 82/2001), adalah Sungai Muramatoi (Hg, As, Cu), Sungai Karamulung (Hg), Sungai Potung (Cu, CN) dan Sungai Punin (Cu, Hg, CN), yang diakibatkan dari limbah pengolahan emas rakyat. Rendahnya pH air, dapat menyebakan konsentrasi logamnya semakin tinggi. Kenaikan konsentrasi logam yang ada sebanding dengan kenaikan TSS. Konsentrasi logam dipengaruhi oleh faktor pengenceran dan kemampuan mineral iliit dan kalsit untuk menyerap logam dalam air.

Traditional gold processings are operated by people without any legal permission. They are situated nearby rivers. There are two methods in the gold processing, which are amalgamation and cyanidation. Usually, the amalgamation process uses mercury (Hg) to separate the gold from other materials, while the cyanidation uses cyanide (CN). It s highly possible that the gold processing has significant impact on the water quality of the rivers nearby the gold processing sites. Therefore, it is necessary to conduct the study of the impact of the gold processing on the surface water. The study aims at investigating the chemical and physical properties of the surface water and the sediment, especially the water of the rivers nearby the traditional gold processing sites, finding out the impact of PETI on the surface water, especially the heavy metal content of As, Pb, Cu, Hg and CN, recommending the reductio n of the pollution level resulting from the PETI. It uses in-field investigation method and the samples are drawn from the surface water and the sediment and then they are tested in a laboratory. The results of the study of the rivers’s water show that there is a heavy metal content exceeding the quality standard of the fresh water Class I based on the (PP No. 82/2001), is Muramatoi River (Hg, As, Cu), Karamulung River (Hg), Potung River (Cu, CN) and Punin River (Cu, Hg, CN) resulting from the people gold processing wastes. The low pH of the water can cause its high metal content. The increase in the heavy metal concentration is proportional with the increase in TSS. The metal concentration is influenced by the pollution and the capability of illite and calcite minerals to absorb the metal contained in the water.

Kata Kunci : Logam berat,Arsen (As),Timbal (Tb),Tembaga (Cu),Merkuri (Hg),Sianida(CN),Air permukaan dan pengolahan emas rakyat, Heavy metal, Arsen (As), Lead (Pb), Cooper (Cu), Mercury (Hg), Cyanide (CN), Surface Water and Traditional Gold Processing.