Laporkan Masalah

Evaluasi klinis pasca palatoplasti di Poliklinik Bedah Mulut Rumah Sakit Umum Pusat DR Sardjito Yogyakarta 2006-2009

ASTUTI, Elizabeth Riyati Titi, drg. M. Masykur Rahmat, Sp BM (K)

2010 | Tesis | S2 PPDGS-Ilmu Bedah Mulut

Lelangit sumbing merupakan suatu cacat bawaan yang disebabkan oleh faktor keturunan dan lingkungan yang dapat terjadi secara komplit atau tidak komplit, unilateral atau bilateral, disertai atau tidak disertai bibir sumbing dan lebar sumbing yang bervariasi . Kelainan bawaan ini terjadi yang disebabkan oleh tidak adanya penyatuan lelangit secara normal pada proses embrional, sebagian maupun keseluruhan Metode untuk mengatasi keadaan tersebut maka tindakan bedah palatoplasti perlu dilakukan untuk merekonstruksi lelangit sumbing. Tindakan bedah dilakukan adalah untuk memperbaiki struktur anatomis dan mengembalikan fungsi lelangit semaksimal mungkin. Bedah palatoplasti dimaksudkan untuk mengoreksi dan mengatasi problem pada lelangit sumbing. Untuk mengetahui keberhasilan operasi palatoplasti, maka perlu dilakukan evaluasi pasca operasi palatoplasti. Materi evaluasi adalah pasien dengan kriteria penderita lelangit sumbing dengan maupun tanpa bibir sumbing yang sudah menjalani operasi palatoplasti di Bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta dari tahun 2006 – 2009. Kriteria pasien minimal tiga bulan pasca operasi palatoplasti sebanyak 42 orang, pasien dipanggil ulang untuk dilakukan pemeriksaan subyektif menggunakan metode wawancara dan pemeriksaan klinis. Hasil evaluasi menunjukkan, dari 42 pasien terjadi penutupan sempurna 16 orang ( 38,1 %), yang tidak menutup sempurna 26 orang (61,9 %). Kejadian fistula 17 orang (40,4 %), yang tidak terjadi fistula 25 orang (39,6 %). Pasien yang keluar cairan lewat hidung 22 orang (52,4 %) dan yang tidak 20 orang (47,6 %). Suara sengau berkurang 36 orang ( 85,7 %) dan suara sengau lebih banyak berkurang pada 6 orang (14,3 %). Berdasarkan penghitungan chi-square palatoplasti dapat mengurangi keluarnya cairan lewat hidung 37,2 % (p<0,05)

Palatoplasti is a congenital condition which caused by heriditerary and environment factors. It happened with condition complete and non complete, unilateral or bilateral, with cleft lips and without cleft lips in width variation. The condition caused by the embrional process there was no partially or totally normal palato closure To overcome this problem, therefore palatoplasty operation must be under taken to reconstruct the anatomic and to recover the function of cleft palate. The main purpose of the operation is to develop mechanism that the patients able to swallow and speak In order to know the result of the operation, it needed to be evaluated. The purpose of this study is to evaluate the result of post palatoplasty. Subject of the evaluation consist of 42 patients, at least 3 months post undergo operation palatoplasty in 2006 – 2009 in the oral surgery clinic the Hospital of DR. Sardjito Yogyakarta. Result of this evaluation mentioned that among 42 patients : 16 patients (38,1 %) successfully completed closured, while 26 patients (61,9 %) were not completed closured. Fistula 17 patients (40,4 %), while 25 patients (59,6 %) were not fistula. 22 patients with liquid come out through nose (52,4 %), 20 patients (47,6%) were not. Patients with nasal problem decrease to 36 patients (85,7 %), while the more significant decrease of nasal 6 patients (14,3 %). Statistical analysis using chi-square show that the result palatoplaty made the liquid come out through nose 37,2 % (p<0,05).

Kata Kunci : Evaluasi klinis,Palatoplasti,clinical evaluation, palatoplasty


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.