Pengaruh pemberian N-asetilsistein intravena dosis tinggi terhadap hipermosisteinemia pada pasien gagal ginjal kronik stadium V yang menjalani hemodialisis rutin

LESTARI, Betty Dwi, Prof. Dr. dr. Moch. Sjabani, M.Med.Sc.PD-KGH

2010 | Tesis | S2 PPDS 1-Ilmu Penyakit Dalam

Gangguan metabolisme homosistein (Hcy) pada pasien end stage renal disease (ESRD) sebanding dengan penurunan fungsi ginjal. Peningkatan Hcy darah yang ringan atau lebih tinggi biasa ditemui pada pasien dialisis dan merupakan faktor risiko kuat mortalitas dan morbiditas penyakit kardiovaskular. N-Asetilsistein (NAC) telah terbukti mampu menurunkan Hcy sampai mencapai nilai normal. Pengaruh pemberian NAC dosis tinggi selama 12 minggu belum pernah dilaporkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian N-asetilsistein intravena dosis tinggi selama 12 minggu terhadap hiperhomosisteinemia pasien gagal ginjal kronik stadium V yang menjalani hemodialisis rutin. Metode penelitian dengan uji buta ganda randomisasi terkontrol plasebo pemberian N-asetilsistein intravena dosis tinggi (Hydonac® 5g/25 ml) diberikan sekali seminggu selama 12 minggu pada pasien yang menjalani hemodialisis 2 kali seminggu. Kriteria inklusi adalah pasien gagal ginjal kronik (usia 18 – 65 tahun) dengan hemodialisis stabil yang telah menjalani hemodialisis minimal 3 bulan, tidak merokok, tidak mengkonsumsi obat yang meningkatkan Hcy dan setuju mengikuti penelitian. Pengukuran kadar Hcy dilakukan pada minggu ke-1 sebelum dan sesudah HD serta minggu ke-12 sebelum dan sesudah HD. Terdapat 36 pasien kelompok NAC dan 36 pasien kelompok kontrol plasebo dengan 65,3% laki-laki dan 34,7% perempuan. Minggu pertama sebelum HD pada kelompok NAC kadar Hcy 24,73±13,52 sedangkan kelompok plasebo kadar Hcy 21,66±5,74 (p=0,585), setelah HD kadar Hcy pada kelompok NAC 2,98±1,41 dan kelompok plasebo 15,94±5,31 (p=0,000). Minggu kedua belas selama pemberian rutin NAC dilakukan pengukuran kembali kadar Hcy dan diperoleh hasil pada kelompok NAC sebelum HD rerata kadar Hcy 22,98±11,84 kelompok plasebo 24,02±6,74 (p=0,193), setelah HD didapatkan rerata kadar Hcy kelompok NAC 3,43±1,28, sedangkan pada kelompok plasebo 17,18±5,78 setelah HD (p=0,000). Umur dan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap penurunan homosistein tersebut. Pemberian NAC mampu menurunkan secara bermakna kadar Hcy pasien gagal ginjal kronik pada kadar yang cukup rendah dimana dengan HD saja tidak mampu menurunkan kadar Hcy sampai kadar normal. Pemberian NAC sebaiknya diberikan secara rutin pada saat HD.

Homocysteine (Hcy) metabolism disturbance found in the end stage renal disease (ESRD) patients, caused hyperhomocysteinemia which is an independent risk factor for mortality and morbidity of cardiovascular disease. N-Acetylcysteine (NAC) reduced homocysteine in haemodialysis (HD) patients to normal level. The effect of high doses NAC after 12 weeks treatment has a never been reported. The objective of this study is to determine the effect of high dose NAC treatment for 12 weeks during haemodialysis sessions to ESRD patients at Dr. Sardjito Hospital in Yogyakarta. The method of this study is by randomized control trial double blind versus placebo to find out the role of high doses NAC intravenous (Hydonac® 5g/25 ml) once a week for 12 weeks treatment during HD patients undergoing routine HD at Dr. Sardjito Hospital in Yogyakarta. The inclusions criteria are ESRD patients (age 18 – 65 years old) were undergoing subsequence haemodialysis at least for 3 months, non-smoker, not consuming any drug that will rise the Hcy level, and agreed to follow the study. The homocysteine level was measured in the first week before and after HD and in the following 12th week before and after HD. There were 36 patients in NAC therapy group and 36 patients in placebo control group with 65.3% males and 34.7% females. Homocysteine level in the first week in NAC group before HD was 24.73±13.52 and the placebo group was 21.66±5.74 (p=0.585). The Hcy level after HD in the first week was 2.98±1.41 and in NAC group 15.94±5.31 (p=0.000). After routine treatment of NAC, the level of Hcy was measured before and after HD in the 12th week. The homocysteine level of NAC group before HD was 22.98±11.84 and 24.02±6.74 in the placebo group (p=0.193). After HD, in the NAC group was 3.43±1.28 and the placebo grup was 17.18±5.78 (p=0,000). Age and sex did not interfere with the result. The homocysteine level in NAC group was significantly lower than placebo group. N-acetylcysteine significantly reduced the homocysteine level and maintained the level low, while HD alone could not reduce the Hcy level to normal. The treatment of NAC may be given routinely during HD.

Kata Kunci : N,Asetilsistein,Hiperhomosistein,Gagal ginjal kronik,N-Acetylcysteine, hyperhomocysteine, chronic kidney disease