Laporkan Masalah

Strategi pengembangan ketahanan pangan :: Studi di Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

NURHADI, Sandi, Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc

2010 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Kajian ini mempunyai latar belakang masalah pentingnya pangan sebagai kebutuhan azasi manusia, adanya pergeseran pembangunan ketahanan pangan, masih adanya daerah rawan pangan dan gizi, adanya alih fungsi lahan pertanian, ketergantungan masyarakat Bantul disektor pertanian adalah 42% untuk memenuhi ketersediaan pangannya, dan masih kurangnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat maupun produsen terhadap keamanan pangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami lebih mendalam tentang Strategi Pengembangan Ketahanan Pangan Di Kabupaten Bantul Propinsi Daerah IstimewaYogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian survei dan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, sehingga sampel yang terpilih adalah 20 responden yaitu mereka yang memahami dan berkecimpung dalam pengembangan ketahanan pangan di Kabupaten Bantul. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner, wawancara, sera dokumentasi. Analisis data menggunakan Matrik Internal-Eksternal dan Proses Hirarki Analitik (PHA) dengan alat bantu software Expert Choice 2000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rumusan alternatif strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan ketahanan pangan di Kabupaten Bantul berdasarkan identifikasi faktor internal dan eksternal yang dilanjutkan dengan analisis Matrik Internal-Eksternal adalah (1) Pengembangan dan Peningkatan intensitas jaringan kerjasama; (2) Peningkatan kapasitas distribusi pangan; (3)Pembangunan sistemcadangan pangan; (4) Peningkatan keberdayaan dan Partisipasi masyarakat; dan (5) Pengembangan diversifikasi dan konsumsi pangan, Sedangkan berdasarkan Hasil Analisis Lanjutan dengan Analitic Hierarki Process maka Prioritas strategi pengembangan ketahanan pangan di Kabupaten Bantul yang dapat dilaksanakan adalah: (1) pembangunan sistem cadangan pangan (2) Peningkatan keberdayaan dan partisipasi masyarakat (3) Pengembangan kapasitas distribusi pangan (4) pengembangan diversifikasi dan konsumsi pangan dan (5) Pengembangan dan peningkatan intensitas jaringan kerjasama. Pelaksanaan alternatif srategi memerlukan koordinasi dengan pemerintah pusat, kerjasama dengan pihak lain yang terkait, dan dukungan kebijakan sektor lain seperti ekonomi, kesehatan, sosial, politik dan lain-lain. Hal lain yang perlu dilakukan adalah peningkatan daya beli masyarakat untuk mencapai Pola Pangan Harapan (PPH) dan pemetaan ketahanan pangan tingkat rumah tangga.

This research background is the important of food as the rights of human. The research shows that there is food resilience development shifting, 18 areas of food scarcity and malnutrition, farming shift-function, 42 percent of Bantul community dependency of farming for food fulfillment, and the community lack of knowledge and awareness on food fulfillment. The goal of this research is to find out and deeply understand the Food Resilience Development Strategy in Bantul Regency of Special Region of Yogyakarta Province. This research is a survey and descriptive survey with qualitative and quantitative approach. Sample technique in use is purposive sampling method. This sample technique is chosen through certain aspects. The sample consists of 20 respondents who understand and involve in food resilience development in Bantul Regency. The data is collecting through observation, questionnaire, interview, and documentation. The data analysis in use is Internal-External Matrix and Analytical Hierarchy Process with software Expert Choice 2000 as helping device. The result of this research shows the formula of alternative strategy which will be able to use in developing food resilience in Bantul Regency base on internal and external factors and Internal-External Matrix Analysis. Those formulas are : (1) the development and rising of cooperation network intensity; (2) food distribution capacity rising; (3) food reserve system development; (4) community participation and capability rising; and (5) food consumption and diversification development. Therefore base on Extended Analysis Result through Analytic Hierarchy Process the food resllience development strategy priority in Bantul regency could develop with: (1) food reserve system establishment; (2) community participation and power rising; (3) food distribution capacity development; (4) food consumption and diversification development; and (5) cooperation network intensity rising and development. The alternative strategy performance needs coordination with the central government, cooperation with the related institution, and the supports of other sectors such as economy, health, social politics and others. Other thing that need to be done is the community purchasing power rising to gain the Food Expectation Path and household level food resilience mapping.

Kata Kunci : Strategi pengembangan,Ketahanan pangan,Kabupaten Bantul,Development Strategy,Food Resillience,Bantul Regency.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.