Tinjauan yuridis terhadap pelaksanaan lelang gula di PT Madubaru Yogyakarta
ISMAWATI, Erva, Dwi Haryati, S.H., M.H
2010 | Tesis | S2 Magister KenotariatanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan lelang gula di PT. Madubaru Yogyakarta dan untuk mengetahui penyelesaian sengketa dalam pelaksanaan lelang gula di PT. Madubaru Yogyakarta dalam hal terjadi wanprestasi. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis empiris yaitu penelitian lapangan yang diperkuat dengan penelitian kepustakaan. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui penelitian lapangan dengan cara melakukan wawancara dengan responden, sedangkan data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan dengan mempelajari bahan hukum yang bersifat primer, sekunder dan tersier. Tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk menentukan responden dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang dilakukan dengan non probability sampling. Data yang telah terkumpul dianalisis secara kualitatif dan disusun dalam laporan yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lelang yang dilaksanakan di pabrik gula Madukismo merupakan lelang khusus. Kekhususan tersebut terletak pada tidak adanya Pejabat Lelang Kelas II dalam pelaksanaan lelang. Lelang gula ini diselenggarakan oleh panitia tersendiri yang disebut Panitia Lelang yang dibentuk oleh Pabrik Madukismo yang terdiri dari perwakilan dari petani dan dari pihak Pabrik Madukismo. Pelaksanaan lelang gula ini menggunakan sistem lelang tertutup dengan penawaran naik-naik dan penawaran dilakukan melalui telepon. Dalam lelang ini juga terdapat penentuan harga dasar lelang, kewajiban menyetorkan uang jaminan bagi para peserta lelang, serta adanya pengumuman lelang melalui undangan yang dikirimkan kepada para peserta lelang. Dokumen bagi pemenang lelang bukan berbentuk Risalah Lelang, melainkan berbentuk Berita Acara Lelang yang hanya ditandatangani oleh Ketua Panitia Lelang. Dari hasil penelitian dapat diketahui juga bahwa dalam pelaksanaan lelang gula ini hambatan yang dihadapi adalah tentang pencapaian harga limit. Harga limit ditentukan oleh Panitia lelang berdasarkan Harga Pasaran Pokok (HPS) dan juga memperhatikan harga lelang pada periode lelang sebelumnya. Pencapaian harga limit yang telah ditentukan oleh Panitia Lelang masih dapat disimpangi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu adanya guncangan harga dalam pasar yang dipengaruhi oleh himbauan dari Menteri Perdagangan dan adanya Operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog terhadap bahan-bahan pokok terutama gula, sehingga para peserta yang ikut dalam lelang gula ini tidak berani mengambil risiko dengan melakukan penawaran lebih tinggi lagi serta adanya kesepakatan dari para perwakilan petani untuk melepas harga meskipun harga limit belum tercapai karena dengan harga tersebut sudah dianggap memberikan keuntungan.
This research aims to examine the implementation of the sugar auction in the PT. Madubaru Yogyakarta and to determine the resolution of disputes in the implementation of sugar auction event breach of contract. This research is an empirical study of the juridical field research, reinforced by the library research. The data being used in this research are primary and secondary data. Primary data are obtained through field research by conducting interview with respondents. Secondary data are obtained through library research by studying primary, secondary and tertiary legal materials. This research use purposive sampling with non probability sampling method where definite sample taken after appropriated with needed criteria. The data collected are analyzed using qualitative analysis and are presented in a descriptive report. The research results showed that the auction was held at PT. Madukismo is special auction. Specificity the auction was held without the auction officials class II. The implementation of the sugar auction held by an independent committee, called auction committee formed by consisting representative farmers and PT. Madukismo. The implementation of this sugar auction using an auction system to offer a closed auction and bidding conducted by phone. The auctions are reserve price, there is an obligation to deposit as security for the price for bidders and auction by the announcement through posting the invitation sent to the bidders. The document of winning bidder is not treatise of auction rather the form report of auction and only signed by the auction committee chairman. This research result can be known that the implementation of sugar auction obstacles encountered is the achievement of the reserve price. Reserve price fixed by auction committee based on local market price and the auction price the previous period. The reserve price is diverge because several factors influences are the market price shocks due to surgery performed by the National Logistical Supply Organization, its make the bidders does not dare to take risks with a higher bidder, other than the consensus of the representative farmers to eliminate the price though the reserve price is not reached because the price is sufficient benefits.
Kata Kunci : Lelang gula, The Implementation of Sugar Auction