Laporkan Masalah

Representasi perempuan dalam film Indonesia :: Analisis semiotika terkait relasi gender pada film Perempuan Berkalung Sorban

ERLITA, Novi, Drs. Nunung Prajarto, M.A., Ph.D

2010 | Tesis | S2 Ilmu Komunikasi

Perempuan adalah suatu objek kajian yang menarik apabila divisualisasikan pada media komunikasi massa seperti dalam film Perempuan Berkalung Sorban (PBS). Ideologi patriarki melekat dalam masyarakat dan bahkan di pelihara secara sosio-kultural pada masyarakat sehingga film merupakan suatu cerminan budaya dan dianggap sebagai realitas kedua. Yang menjadi titik perhatian dalam film PBS bukanlah mempertanyakan nilai-nilai dalam keislaman tentang perempuan, tetapi bagaimana perempuan seperti Annisa (tokoh sentral film PBS) mampu bergerak secara bebas dan tidak dianggap lemah oleh kaum pria. Hal inilah yang menjadi alasan serta ketertarikan peneliti mengkaji representasi perempuan dalam film Indonesia. Peneliti sebagai seorang perempuan berupaya memberikan sumbangan pemikiran dalam kajian ilmu komunikasi terhadap bagaimana media (film) merepresentasikan perempuan untuk mengakomodir perjuangan persamaan hak atas akses, partisipasi, kontrol dan manfaat yang setara antara laki-laki dan perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis isi pesan yang direpresentasikan dalam Film Perempuan Berkalung Sorban (PBS) dalam film ini dihadapkan pada ranjau nilai-nilai keagamaan yang diinterpretasi sepihak oleh kelompok dominan laki-laki dalam budaya patriarki yang mendapat dukungan dari kultur, media dan agama sebagai suatu sistem yang berlaku di pesantren. Film PBS berusaha mengurangi interpretasi/mitos yang salah terhadap perempuan agar mampu mencitrakan serta mengaktualisasikan diri dalam pemberdayaan perempuan yang berperspektif adil gender secara tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semiotika model Roland Barthes. Tahap Analisis untuk mengolah data dilakukan dengan dua tahap, Pertama dengan menggunakan pengelompokan data berdasarkan unit analisis (scene) kedua, menganalisis proses dengan metode semiotika Barthes (Signified dan Signifier). Penelitian ini juga menggunakan Basis teoritik aliran Feminisme Liberal sehingga dalam tataran penelitiannya bersifat tekstual dan hubungan antara komunikasi dengan studi feminis secara komprehensif. Temuan hasil penelitian ini menyatakan bahwa film berpengaruh terhadap perubahan persepsi dan preferensi individu tentang suatu objek. Melalui sosok Annisa, representasi perempuan yang ingin dibentuk adalah perempuan yang memiliki independensi dalam berfikir secara kritis. Dengan adanya pandangan aliran feminisme ini, maka diharapkan dikotomi peran gender laki-laki dan perempuan dapat seimbang. Kata kunci : Representasi, Perempuan, Film, ideologi Patriarki

Woman is an interesting object of study when she is visualized in a mass communication media such as in the film of Perempuan Berkalung Sorban (PBS). Patriarchal ideology is socio-culturally established or even maintained in society, so the film is a cultural reflection and considered as a second reality. The primary point of interest in the film is not to ask question on women-related Islamic values but how are women such as Annisa (a central figure of PBS) able to freely move and not considered as weak as imagined by men. It is the point that underlies the reason and interest of author to study a woman representation in Indonesian film. As a woman, the author seeks to contribute thinking in communication studies on how the media, particularly film, represents woman to accomodate the struggle for equal rights of access, participation, control and benefit between men and women. Purposes of this study was to find out and analyze the content of messages represented in the film where woman was faced with the trap of religious values partially interpreted by a dominant group of men in patriarchal culture structurally supported by common culture, media, and religion as the prevailing system in the pesantren (a kind of the Islamic complexes for Koran studies). The film sought to reduce false interpretations or myths on women, so audiences could appropriately construct image and actualize themselves in a movement of women empowerment with a gender-based impartial perspective. Method used in the study is the Roland Barthes’ Semiotic model. Analyses were done in two steps, i.e.: first, to use a data clustering on the base of analysis unit (scene), and second, to analyze the process involved using the Barthes’ semiotic method (Signified and Signifier). The study used a theoretical basis of liberal feminism school, so it was textual in nature and comprehensively involved a relation between communication and feminist study. Result of the study indicates that the film highly influenced certain change in perceptions and preferences by individuals on a gender-related object. Through a figure of Annisa, the representation of woman that will be established in society is one with independence in critical thinking. By proposing the view of feminism school, it can be expected that a dichotomy in the gender-based roles of men and women in society can made equal.

Kata Kunci : Representasi, Perempuan, Film,Ideologi patriarki, Representation, Women, Film, Patriarchal Ideology


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.