Laporkan Masalah

Potensi limbah kulit singkong untuk produksi bioetanol

SAMAH, Selfa Dewati, Sang Kompiang Wirawan, S.T., M.T., Ph.D

2010 | Tesis | S2 Magister Sistem Teknik

Sampah organik merupakan salah satu jenis sampah yang potensial menimbulkan masalah lingkungan seandainya tidak dikelola dengan baik. Sampah organik mengandung berbagai macam senyawa, diantaranya adalah karbohidrat. Karbohidrat sangat berpotensi untuk diolah menjadi bioetanol. Kulit singkong merupakan salah satu sampah organik yang masih mengandung karbohidrat khususnya pati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemanfaatan pati kulit singkong menjadi bioetanol. Kulit singkong yang sebelumnya telah dihaluskan, diekstrak patinya dengan air panas (1:2) dengan suhu sekitar 80-90 oC selama kurang lebih satu jam. Hasil ekstrak kemudian dihidrolisis dengan bantuan enzim α-amilase dan glukoamilase. Glukosa yang dihasilkan setelah hidrolisis sebesar 7,71 % (w/v). Glukosa yang dihasilkan selanjutnya difermentasi dengan menggunakan ragi fermipan. Proses fermentasi dilakukan dalam 36 - 108 jam dengan kondisi optimum berada pada jam ke-60 dan pH awal fermentasi 5. Kadar etanol yang dihasilkan yaitu sekitar 8,56% (v/v). Jadi untuk 1 kg kulit singkong dapat menghasilkan etanol kurang lebih 0,1712 L. Hasil ini menggambarkan bahwa kulit singkong mempunyai potensi yang bagus dalam menghasilkan bioetanol. Dari segi ekonomi, produksi etanol masih memberikan biaya yang mahal (BEP produksi 3.619; ROI 40,60%; dan PBP 2,46) oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian lanjutan dalam meminimalkan biaya produksi sehingga berpengaruh positif terhadap ketertarikan masyarakat dalam memproduksi bioetanol dari sampah kulit singkong.

Organic waste could give a negative environmental impact if it is not managed well. Organic waste contains kind of materials, one of them is carbohydrate. Carbohydrate is a potential material for ethanol production. Cassava’s peel is one of organic waste which contains carbohydrate especially starch. The objective of this research is to find out the potential of cassava’s peel to produce bio-ethanol. Starch was extracted from cassava’s peel by hot water with temperature about 80-90oC for about one hour. Then, the extracted starch was hydrolyzed by using α-amylase and glucoamylase enzyme. The glucose produced after hydrolyzes process was about 7.71 % (w/v). Then, the glucose was fermented by using fermipan. The Fermentation process was conducted for 36 – 108 hours with the optimum condition of 60 hours and the fermentation was started at pH 5. The concentration of ethanol produced was about 8.56% (v/v). So, for 1 kg cassava’s peel can produce bio-ethanol about 0.1712 L. It means that cassava’s peel is potential to produce bio-ethanol. The economic analysis gives BEP of 3619 L/year, ROI 40.60 %, and PBP 2.46), but this is take a high cost. The total production cost must be reduced to give a positive impact to the social aspect (increasing the society motivation to produce bio-ethanol from cassava’s peel waste).

Kata Kunci : Kulit singkong,Hidrolisis,Fermentasi,Etanol,Cassava’s peel,hydrolysis,fermentation,ethanol


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.