Perbandingan daya guna pemberian propofol 1MG per KGBB (I.V) dengan lidocaine 2MG per KGBB (I.V) untuk mencegah kejadian spasme laring pasca ekstubasi
JANWAR, Agus, Dr. Yusmein Uyun, SpAn.(K)
2010 | Tesis | S2 PPDS 1-Anestesiologi dan ReanimasiSpasme laring merupakan suatu refleks penutupan jalan nafas atas yang mengakibatkan spasme otot-otot glottis karena adanya anestesi yang dangkal atau terdapatnya benda asing yang mengiritasi daerah sekitar glotis. Spasme laring paling banyak terjadi setelah ekstubasi selama stadium emergence pada anestesi umum dengan ETT. Spasme laring dapat dicegah dengan jalan suction hypopharyngeal dan ekstubasi pada saat anestesi masih dalam, saat refleks laring masih terdepresi. Berbagai pendekatan farmakologipun telah dipakai untuk mencegah spasme laring, diantaranya: propofol, lidokain dan magnesium sulfat. Rancangan penelitian adalah uji kontrol acak tersamar ganda. Subyek penelitian adalah 160 pasien, laki-laki dan perempuan, usia 18-64 tahun, status fisik ASA I-II, yang akan menjalani pembedahan elektif yang memerlukan anestesi umum dengan endotrakeal tube di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan RS jejaring pendidikan. Subyek dibagi dalam 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 80 pasien. Kelompok P akan diberikan propofol 1 mg/kgbb dan kelompok L diberikan lidokain 2 mg/kgbb yang diberikan 60 – 90 detik sebelum ekstubasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok propofol dari 80 pasien sebanyak 2 (2,5%) pasien mengalami spasme laring dan sebanyak 78 (97,5%) pasien tidak mengalami spasme laring. Untuk kelompok lidokain dari 80 pasien sebanyak 3 (3,7%) pasien yang mengalami spasme laring dan sebanyak 77 (96,3%) pasien tidak mengalami spasme laring. Dari hasil ini terlihat bahwa angka kejadian spasme laring kelompok propofol lebih rendah dibandingkan kelompok lidokain (2,5% vs 3,7%). Namun berdasarkan uji statistik hasil ini tidak ada perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok (p > 0,05; p = 0,650). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian propofol 1 mg/kgbb sebelum ekstubasi memiliki daya guna yang sama baiknya dengan lidokain 2 mg/kgbb dalam mencegah kejadian spasme laring pasca ekstubasi.
Laryngospasm is an upper respiratory tract closing reflex that causes glottis musculature spasm resulting from light anesthesia or the presence of foreign body around the glottis. The laryngospasm most commonly occured in the emergence episode post-extubation in general anesthesia with ETT. The laryngospasm can be prevented by using suction hypopharyngeal and extubation ETT in deep anesthesia stadium which the laryngeal reflex is still depressed. Various pharmacological approaches have been used to prevent the laryngospasm, such as : propofol, lidocaine and magnesium sulphate. This was a randomized double blind controlled study. The subjects were 160 female and male patients 18-64 years of age with the physical status of ASA I-II that undergoing elective surgery and require general anesthesia with endotracheal tube in Dr. Sardjito General Hospital Yogyakarta and satellite teaching hospitals. The subjects were devided into two groups. Each group consisted of 80 patients. The group P was given propofol 1 mg/kg bw and the group L was given lidocaine 2 mg/kg bw 60 – 90 seconds before extubation. The study showed that in the propofol group of 80 patients, 2 (2.5%) patients presented laryngospasm and 78 (97.5%) patients did not present laryngospasm. For the lidocaine group of 80 patients, 3 (3.7%) patients presented laryngospasm and 77 (96.3%) patients did not present laryngospasm. This results showed that the laryngospasm incidence of the propofol group was lower than the lidocaine group (2.5% vs. 3.7%). However, the statistic test did not result in the significant difference between the two groups (p > 0.05; p = 0.650). The conclusion of the study is that propofol 1 mg/kg bw before extubation has the same eficacy compared with lidocaien 2 mg/kg bw in preventing the postextubation laryngospasm incidence.
Kata Kunci : Propofol,Lidokain,Spasme laring pasca ekstubasi, propofol, lidocaine, post-extubation laryngospasm