Faktor yang berhubungan dengan penyakit dekompresi pada penyelam profesional dan penyelam tradisional di Gili Matra Kabupaten Lombok Utara Propinsi NTB

SUKMAJAYA, Ali, dr. Yanri Wijayanti, SpPD., Ph.D

2010 | Tesis | S2 IKM-Epidemiologi Lapangan

Latar Belakang: Penyelaman yang dilakukan dengan tidak berpedoman pada safety dive procedures dapat menyebabkan berbagai penyakit, kecelakaan, kecacatan bahkan kematian. Penyakit yang ditimbulkan antara lain dekompresi, barotrauma dan osteonekrosis. Data dari Klinik Hiperbarik KKP Mataram menunjukkan ada 3 orang penyelam profesional dan 5 orang penyelam tradisional dari Pulau Gili Matra melakukan terapi rekompresi. Tujuan: Mengetahui faktor yang berhubungan dengan penyakit dekompresi pada penyelam profesional dan tradisional di Gili Matra. Metode: Rancangan studi cross sectional, melibatkan 80 penyelam profesional dan 69 penyelam tradisional di Pulau Gili Matra. Penyelam diwawancarai menggunakan kuesioner terstruktur tentang karakteristik penyelam dan faktor risiko penyelaman seperti kedalaman penyelaman, temperatur air laut, lama penyelaman, frekuensi penyelaman, waktu istirahat, alat bantu selam, asma, merokok, obesitas, konsumsi alkohol dan pengetahuan SOP safety dive. Kejadian penyakit dekompresi dikategorikan menjadi sakit dan tidak sakit. Hubungan antar variabel dianalisis dengan uji Chi-square dan dilanjutkan dengan Logistic regression. Hasil: Hasil analisis multivariabel konsisten menunjukkan frekuensi penyelaman dan lama penyelaman berhubungan dengan kejadian dekompresi pada penyelam profesional (OR 4,46, 95%CI 1,421-13,999) dan pengetahuan SOP safety dive berhubungan dengan kejadian dekompresi pada penyelam tradisional (OR 2,51, 95%CI 0,896-6,986). Kesimpulan: Frekuensi penyelaman, lama penyelaman dan pengetahuan SOP safety dive merupakan faktor risiko terjadinya penyakit dekompresi pada penyelam profesional dan penyelam tradisional di Gili Matra.

Background: Diving undertaken without safety dive procedures may cause some diseases, accidents, defects and even death. Diseases that come can be decompression, barotrauma, and osteonecrosis. Data of Hyperbaric Clinic at Mataram show there are 3 professional and 5 traditional divers from Gili Matra Island undergoing recompression therapy. Objective: To identify the prevalence and factors associated with decompression disease in professional and traditional divers at Gili Matra. Method: The study used a cross sectional design involving 80 profesional and 69 traditional divers at Gili Matra Island. Divers were interviewed using structured questionnaire about characteristics of divers and risk factors of diving such as depth of diving, sea water temperature, length of diving, frequency of diving, rest time, diving devices, asthma, smoking, obesity, alcohol consumption and knowledge about safety dive operating procedures. The prevalence of decompression disease was categorized into have/does not have decompression disease. Association among variables was analyzed using chi square and logistic regression. Result: The result of the consistent multivariable analysis showed that frequency of diving, lengt of diving were associated with the prevalence of decompression in professional divers (OR 4.46, 95% CI 1.421 – 13.999) and knowledge about safety dive procedures was associated with the prevalence of decompression in traditional divers (OR 2.51, 95% CI 0.896 – 6.896). Conclusion: Frequency of diving, lengt of diving and knowledge about safety dive procedure were risk factors of the prevalence of decompression in professional and traditional divers at Gili Matra.

Kata Kunci : Faktor risiko,Penyakit dekompresi,Penyelam,risk factors,diving,divers,decompression