Laporkan Masalah

Pemanfaatan bahan limbah coal ash untuk lapisan subbase dengan agregat keausan tinggi

CASSIOPHEA, Lola, Dr. Ir. Ahmad Rifai, M.T

2010 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Tanah lunak memiliki kuat dukung tanah yang rendah, sehingga rentan mengalami penurunan yang besar akibat beban lalu lintas yang diterima oleh lapisan-lapisan perkerasan jalan diatasnya. Subbase adalah lapisan konstruksi yang meneruskan beban dari base kepada subgrade berupa bahan berbutir yang dipadatkan. Untuk menghindari kerusakan pada subbase diperlukan peningkatan mutu dan kekuatan lapisan fondasi. Agregat yang di gunakan sebagian besar mempunPada penelitian ini dicoba memanfaatkan limbah coal ash sebagai bahan substitusi yang memenuhi kriteria untuk campuran subbase. Pemanfaatan limbah coal ash ini memberikan nilai lebih karena dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Campuran awal yang dilakukan terdiri dari tanah, pasir dan kerikil. Campuran ini dibedakan menjadi tiga variasi dengan perbandingan masingmasing sebesar variasi I (10:50:40), variasi II (10:45:45) dan variasi III (10:60:30). Perbandingan variasi dengan nilai CBR paling rendah yang digunakan sebagai patokan untuk campuran subbase dengan limbah coal ash yaitu perbandingan variasi I. Campuran subbase tersebut selanjutnya dibedakan dalam dua komposisi yaitu coal ash sebagai bahan substitusi pasir dan sebagai substitusi kerikil. Komposisi I sebagai substitusi pasir terdiri dari tanah, kerikil dan coal ash (fly ash, bottom ash) yang dibedakan lagi menjadi tiga variasi dengan perbandingan masing-masing yaitu variasi IA (10:50:(10:30)), IB (10:50:(15:25)), IC (10:50:(20:20)). Komposisi II sebagai substitusi kerikil terdiri dari tanah, paving block brick, paving block halus, yang dibedakan juga menjadi tiga variasi yaitu IIA,IIB,IIC dengan perbandingan tiap komposisinya sama 10:50:40, perbedaanya adalah kandungan coal ash dalam paving block brick masing-masing 10% fly ash, 20% fly ash dan 25% bottom ash. Uji pada lapisan subbase terdiri dari uji analisa saringan, batas konsistensi, pemadatan, uji CBR, dan uji logam berat terlarut. Dari hasil penelitian diperoleh nilai CBR tanpa rendaman untuk semua variasi campuran subbase dengan limbah coal ash memenuhi spesifikasi yang telah disyaratkan untuk subbase, sedangkan pada kondisi CBR rendaman hanya variasi II yang memenuhi spesifikasi. Variasi optimum campuran subbase sebagai substitusi pasir adalah campuran IA dengan nilai CBR unsoaked 41,40 % dan nilai CBR soaked 26,45%. Variasi optimum campuran subbase sebagai substitusi kerikil adalah IIA dengan nilai CBR unsoaked 75,468 % dan nilai CBR soaked 48,504 %. Campuran subbase yang baik digunakan adalah variasi IIA. Dari segi engeeering properties coal ash yang dikemas dalam bentuk paving block, walaupun tidak masuk dalam pengujian abrasi tetapi dapat menaikkan nilai CBR subbase dan dari segi ekonomis apabila coal ash dikemas dalam bentuk brick akan lebih mudah dibawa dan lebih mudah dalam pekerjaan di lapangan.

Soft soil has a low bearing capacity so that large settlement due to the traffic load is received by the layers above the street pavement. Subbase is the layer that continued construction of the base load to the subgrade of grained material formed and compressed. To avoid damage to the subbase required power quality improvement and the foundation layer. In this study attempted use of waste coal ash as a substitute material that meets the criteria for subbase mixtures. Utilization of coal ash waste is providing more value because it can reduce environmental pollution. Initial mixture consisting of soil, sand and gravel. The mixture was separated into three variations in the ratio of each of the variations I (10:50:40), variation II (10:45:45) and the variation III (10:60:30). Further comparison of variation with the lowest CBR value is used as a benchmark for subbase mixed with coal ash waste that is a variation ratio of I. Subbase mixture was then divided into two compositions of coal ash as a substitute material as a substitute for sand and gravel. Composition I as a substitute consisting of ground sand, gravel and coal ash (fly ash, bottom ash) are distinguished into three variations in the ratio of each of the variations IA (10:50: (10:30)), IB (10: 50: (15:25)), IC (10:50: (20:20)). Composition II as a substitute for gravel composed of soil, coal ash brick, brick fine coal ash, which is also divided into three variations of the IIA, IIB, IIC with the same ratio of each composition 10:50:40, the difference is the content of coal ash in coal ash brick respectively 10% fly ash, 20% fly ash and 25% bottom ash. Test on subbase layer consisting of a sieve analysis test, the limits - limits of consistency, compaction, CBR test, and dissolved heavy metals test. The results showed unsoaked CBR value for all variations subbase mixed with coal ash waste which has been meeting the specifications required for subbase, while the condition of soaked CBR II only variations that meet specifications. Variation of optimum mix of sand subbase as a substitute is a mixture of IA unsoaked CBR value and the value 41.40% 26.45% Soaked CBR. Variation of optimum mix of gravel subbase as a substitute for the IIA unsoaked CBR value and the value of 75.468% 48.504% Soaked CBR. Good subbase mixture used is a variation IIA. In terms of coal ash properties engeeering packaged in the form of block paving, although not included in the abrasion test, but can increase the value of CBR subbase and economically if the coal as

Kata Kunci : Tanah lunak,Fly ash,Bottom ash,Paving block brick,Substitusi,Subbase,CBR,Ramah lingkungan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.