Uji potensi briket dari tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif dengan aspek teknis finansial dan pemasaran
SUMA, Sri Dewi, Dr. Ir. Didik Purwadi, M.Ec
2010 | Tesis | S2 Magister Sistem TeknikIndonesia merupakan salah satu negara yang sedang menghadapi persoalan energi yang serius akibat ketergantungan yang sangat besar terhadap energi fosil, sementara pengembangan bioenergi sebagai alternatif masih kurang mendapat perhatian. Ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar minyak (BBM), atau energi fosil umumnya, telah menghadapi tantangan paling berat saat ini. Sekitar 65 % kebutuhan energi final Indonesia masih tergantung pada BBM, yang sebagian besar digunakan di sektor transportasi. Di lain pihak, cadangan minyak bumi Indonesia hanya sembilan miliar barel (DESDM, 2005) yang diperkirakan habis selama 18 tahun dengan laju produksi rata-rata 500 juta barel per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh porositas dari briket tongkol jagung, sehingga mendapatkan nilai energi yang optimum dari briket tongkol jagung dan untuk mengetahui nilai kalori juga laju pembakaran serta menyusun perencanaan bisnis industri briket dari tongkol jagung untuk aspek finansial dan pemasaran. Dalam penelitian ini menggunakan dua variasi arang tongkol jagung yaitu Variasi I adalah arang tongkol jagung digiling halus lolos saring 40 Mesh dan Variasi II adalah arang tongkol jagung digiling halus lolos saring 20 Mesh dengan perbandingan bahan perekat 1 : 10 dan air 1 : 16. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah volume, kadar air, kadar abu, nilai kalori, uji porositas dan laju pembakaran. Dari penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa Briket tongkol jagung dengan porositas 80,31 menghasilkan nilai energi yang optimum yaitu nilai kalorinya 6793,304 kal/gram sesuai dengan SNI (SNI 01-6235-2000) batas minimum nilai kalor adalah 5000 kal/gram. Nilai kalori briket tongkol jagung untuk mesh 20 cetakan no 2, 4, dan 6 adalah sebesar 6565,238 kal/gr, 6596,041 kal/gr, dan 6793,304 kal/gr sedangkan untuk mesh 40 cetakan no 2, 4, dan 6 adalah sebesar 6576,249 kal/gr, 6495,214 kal/gr dan 6571,209 kal/gr dengan laju pembakaran rata-rata mencapai 60 menit. Hasil analisa finansial briket tongkol jagung layak untuk dikembangkan dengan produksi briket 6.273 kg/tahun dan harga jual Rp. 4.000,-/kg menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 3.800.000,-/tahun.
Indonesia is one country that is facing serious energy problems due to a very large dependence on fossil energy, while the development of biofuels as an alternative still received less attention. Indonesia's dependence on oil fuel (BBM), or fossil energy in general, has faced the most severe challenges today. Approximately 65% of final energy demand in Indonesia is still dependent fuel, which is mainly used in the transportation sector. On the other hand, the Indonesian oil reserves only nine billion barrels (MEMR, 2005) is estimated to run out for 18 years at a rate of an average production of 500 million barrels per year. This study aims to determine the influence of porosity of corn cob briquettes, so get the optimum energy value of corn cob briquettes and to determine the value of the rate of burning calories as well and business planning of industry corncob briquette for financial and marketing aspects. In this study using two variations of corncob charcoal is charcoal Variation I is finely ground corn cob pass filter 40 Mesh and Variations II are charcoal finely ground corn cob pass filter 20 Mesh with adhesive ratio 1: 10 and water 1: 16. Parameters observed in this study is the volume, water content, ash content, calorific value, porosity testing and combustion rate. From the research conducted can be concluded that the corncob briquette with a porosity value of 80.31 produces an optimum energy of the caloric value of 6793.304 cal / gram in accordance with SNI (SNI 01-6235-2000) minimum calorific value is 5000 cal / g . Calorific value of corn cob briquettes to mesh No. 20 printed 2, 4, and 6 is the registration 6565.238 cal / g, 6596.041 cal / g, and 6793.304 cal / g while to mesh No. 40 printed 2, 4, and 6 is the registration 6576.249 cal / g, 6495.214 cal / g and 6571.209 cal / g with the burning rate averaged 60 minutes. Financial analysis of corn cob briquettes suitable for the production of briquettes developed with 6273 kg / year and the selling price of Rp. 4000, -/kg generate a profit of Rp. 3,800,000, -/tahun.
Kata Kunci : Briket tongkol jagung,Pengaruh porositas,Nilai kalor,Industri briket,perencanaan,Corn Cob Briquette,The Influence Of Porosity And Calorific Value,Planning Briquette Industry