Laporkan Masalah

Jalan Jalang Ketuhanan :: Gatholoco dan dekonstruksi santri baru

SISWANTO, Heru, Dr. Zainal Abidin Bagir

2009 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Agama

Serat Gatholoco merupakan salah satu karya sastra suluk Jawa yang ditulis di penghujung abad ke-19. Secara umum, serat ini masih dipandang kontroversial. Ia kerap dianggap sebagai karya sastra picisan (mesum) yang hanya dilontarkan untuk menghujat Islam. Penelitian ini merupakan sebuah upaya pembacaan secara deisolatif. Artinya, pembacaan atas Serat Gatholoco dilakukan dengan melibatkan teks-teks sastra suluk Jawa lainnya ataupun juga pandangan-pandangan tasawuf yang menjadi paradigma sastra suluk Jawa. Dengan kata lain, yang lebih diutamakan dalam pembacaan ini adalah pencarian keterkaitan Serat Gatholoco dengan serat-serat Jawa lainnya. Keterkaitan tekstual semacam ini dipandang sebagai karakteristik dominan dalam kesusastraan Jawa tradisional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika dibaca secara deisolatif, diskursus Serat Gatholoco tampak tak jauh beda dengan diskursus sastra suluk Jawa pada umumnya. Ia bukanlah sebuah perkecualian ataupun anomali dalam kesusastraan Jawa. Dengan kata lain, dari sudut pandang keseluruhan kesusatraan suluk Jawa itu sendiri ataupun tasawuf yang menjadi paradigma sastra suluk Jawa, Serat Gatholoco tak tampak sebagai sebuah kontroversi. Ia sungguh tak kelihatan menghujat Islam secara keseluruhan. Ia hanya menggaungkan kembali tema umum sastra suluk Jawa ataupun konsep-konsep tasawuf dengan cara dan gaya bahasanya yang khas. Mode keislamannya pun tak senyap akan preseden, baik dalam kesusastraan suluk Jawa sendiri ataupun dalam khazanah tasawuf

Serat Gatholoco is one of Javanese literatures that was written in the end of 19th century. Generally, it is still considered a controversial writing. It is often regarded as an immoralistic writing that is sung to blasphemy Islam. This research is an effort to read the Serat Gatholoco intertextually in relation with other Javanese suluk texts. It means this reading is done with involve other Javanese suluk texts and certain sufistic views as a paradigm of the literature. In other words, the aim of this reading is to find the textual connection between Serat Gatholoco and other Javanese suluk texts. The textual connection is considered as a fundamental characteristic of traditional Javanese literature. The result of this research shows that if Serat Gatholoco is read intertextually, its discourses seem usual in front of other Javanese suluk texts or under the sufistic perspective. It means, Serat Gatholoco is just a piece of poem which sings the popular theme of Javanese suluk literature with, of course, its unique literary style. Even, the mode of Islamic life that is practiced by Gatholoco—the leading role of Serat Gatholoco—has a precedent in sufism.

Kata Kunci : Serat Suluk Gatholoco,Sastra,Tasawuf,Agama dan budaya, Serat Suluk Gatholoco, Literature, Sufism, Religion, and Culture


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.