Analisa managemen risiko strategis perusahaan perkebunana swasta nasional dalam rangka pertumbuhan eksternal kasus PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk
ARDHANA, Renta Dwi, Mamduh M. Hanafi, Dr., MBA
2009 | Tesis | S2 Magister ManajemenPada tahun 2007 perusahaan mengalami pertumbuhan aset yang sangat cepat yaitu sebesar 142 persen per tahun, dibandingkan rata-rata pertumbuhan aset pada tahun-tahun sebelumnya yang nilainya hanya bekisar 52 persen per tahun. Percepatan pertumbuhan ini didorong oleh kondisi pasar CPO yang sedang membaik saat itu. Berbagai langkah akuisisi dilakukan perusahaan. Selama tahun 2007 perusahaan telah melakukan akuisisi senilai I, 7 triliun rupiah atau meningkat 710 persen dibanding aktifitas akuisisi di tahun 2006 yang nilainya hanya 210 milyar rupiah. Pertumbuhan perusahaan yang san gat agresif di satu sisi menguntungkan perusahaan namun disisi lain memiliki potensi risiko yang merugikan perusahaan. Penelitian ini bertujuan menganalisa managemen risiko di perusahaan perkebunan swasta nasional dengan menggunakan metode studi kasus dengan obyek tunggal. Studi kasus adalah penyelidikan empiris yang menginvestigasi fenomena kontemporer tertentu dalam konteks kehidupan nyata dengan menggunakan berbagai sumber data dan informasi (Yin R.K., 1994). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 1 0 jenis risiko strategis perusahaan. Dari 1 0 jenis risiko tersebut terdapat 3 risiko yang memiliki dampak paling besar bagi perusahaan yaitu risiko fluktuasi nilai tu.kar, risiko perubahan regulasi pemerintah, dan risiko fluktuasi harga komoditi dengan dampak masing-masing sebesar 355 miliar rupiah, 95,63 miliar rupiah, dan 57,49 miliar rupiah. Secara umum perusahaan telah mengelola risiko dengan tepat. Penulis mengusulkan untu.k mengembangkan industri hilir CPO sebagai upaya pengendalian risiko jangka panjang terutama pengendalian risiko fluktuasi barga komoditi dan perubahan regulasi pemerintah.
During 2007, the company's asset was growing rapidly reached 142 percent annually compared to the historical growth that was only 52 percent annually in average. This growth acceleration was due to favorable condition of world CPO market. Series of acquisition activities were taken place during that year reached 1.7 trillion in total or jumped 710 percent compare to which in 2006 that was approximately only 21 0 billion in total. In one hand, this drastic growth will provide promising profit for the company, but on the other hand it was a risk that tends to erode the company's value and the shareholder wealth. This study is to analyze implementation of strategic risk management using single object case study method. It's concerning on identifying the top most strategic risks, their impacts and the control strategy. Case study method is empirical inquiry that investigate contemporary phenomenon in the context of real life using various source of data and information (Yin RK., 1994). The result of this study found that there are 10 kinds of strategic risks, from which there are three top most strategic risks that have highest impact to the company, those risks are the risk of exchange rate fluctuation, the risk of government regulation and the risk of commodity price fluctuation with estimated impacts of 355 billion rupiahs, 95.63 billion rupiahs, and 57.49 billion rupiahs respectively. In general, the company has managed the risks well. But, we suggest that to managed the "biggest risks" in the long run, especially risk of commodity price fluctuation and risk of government regulation change, the company should invest its capital to build downstream business.
Kata Kunci : Managemen risiko strategis,Strategi pertumbuhan,Perusahaan perkebunan sawit dan karet