Pengaruh keadilan organisasional (organizational justice) terhadap organizational citizenship behavior di Savoy Homan Bidakara Hotel Bandung

EKSALAN, Yovenda Elgin, Djamaludin Ancok, Prof., Dr., MA

2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Thesis ini bertujuan untuk menganalisis penetapan harga secondary offering BNf oleh pemerintah under priced atau overpriced apabila dibandingkan dengan harga pasar saham BNI dan saham BNI layak dijadikan sebagai salah satu pilihan instrument investasi dengan dasar analisa 3 periode (2005, 2006 dan 2007). Analisis dilakukan dengan menggunakan alat analisa, yaitu: 1. Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV) untuk menentukan harga saham BNI dan dibandingkan dengan harga saham peer groupnya untuk menetapkan kewajarannya. Sedangkan untuk menetapkan overpriced atau underpriced, harga saham wajar yang telah ditetapkan tersebut dibandingkan dengan harga penetapan pemerintah saat Secondary Offering. 2. AnaJisis fundamental digunakan untuk menentukan saham BNI layak dijadikan instrument investasi melalui analisis makro, analisis industri perbankan dan analisasi keuangan BNI yang dibandingkan dengan peer groupnya, Hasil analisis kedua permasalahan diatas, yaitu: 1. Harga penetapan pemerintah saat Secondary Offering sebesar Rp 2.050 underpriced dibanding harga saham wajar BNI dalam 4 bulan terakhir sebesar Rp2.367. 2. Saham BNI kurang menarik sebagai instrument investasi karena dalam 3 periode (tahun 2005, 2006 dan 2007) kineija keuangan BNI menurun tercermin dari penurunan laba dan sebagian besar ratio keuangan BNI berada dibawah peer groupnya. Kata kunci: harga saham wajar, harga saham penetapan pemerintah, overpriced atau underpriced, instrument investasi.

The purpose is to analize valuation of secondary offering BNI prices that stipulated by government under or over priced compare with market price and BNI share proper for investment instrument based on 3 periode (2005,2006 dan 2007). To analize that problem, we use analize instrument: 1. Price Earning Ratio (PER) and Price Book Value (PBV) use to stipulate BNI share price then compare with share price their peer group to stipulate proper price. To stipulate overpriced or underpriced, proper share price compare with government price at Secondary Offering. 2. Fundamental analysis is used to stipulate that BNI share price proper for instrument investment by macro analysis, banking industry analysis and BNI financial analysis with compare their peer group. The result from analysis above is 1. Government price at Secondary Offering is Rp 2.050,- underpriced compare with BNI proper share price at 4 month recent is Rp 2.367,-. 2. BNI share is not interested as instrument investment because the result of analysis on 3 period (years 2005. 2006 and 2007), financial performance BNI decline that reflected from decline earning and a large part of financial ratio BNI under their peer group. Key word : proper share price, government share price, overpriced or underpriced, instrument investment.

Kata Kunci : Distributive justice,Procedural justice,Interactional justice,Organizational citizenship behavior,Hotel