Laporkan Masalah

Faktor risiko skabies pada siswa pondok pesantren :: Kajian di Pondok Pesantren Darul Hijrah Kelurahan Cindai Alus Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Propinsi Kalimantan Selatan

AUDHAH, Nelly Al, Dr. drh. Sitti Rahmah Umniyati, SU

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Tropis

Skabies adalah penyakit kulit menular disebabkan infestasi Sarcoptes scabiei. Skabies menduduki peringkat ke-3 dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia, peringkat ke-6 dari sepuluh penyakit utama di Propinsi Kalimantan Selatan, peringkat ke-13 dari penyakit utama di Kabupaten Banjar tetapi tidak termasuk sepuluh penyakit utama di Puskesmas Martapura. Penelitian sebelumnya menunjukkan prevalensi skabies di pesantren mencapai 78.7 %. Penderita skabies banyak ditemukan di Pondok Pesantren Darul Hijrah, Cindai Alus, Martapura.Observasi awal menunjukkan tingkat hunian berjumlah 20-30 orang setiap kamar,perilaku kebersihan diri yang masih kurang. Pengamatan selama bulan April-Mei 2009 mendapatkan 13 penderita skabies. Penelitian skabies di pesantren ini belum pernah dilakukan sehingga dirumuskan apakah kepadatan hunian, perilaku kebersihan diri, ada kontak dengan penderita dan cara pengobatan merupakan faktor risiko. Metode yang digunakan observasional analitik, menggunakan rancangan kasus pembanding. Variabel yang diukur adalah kepadatan hunian, perilaku kebersihan diri, ada kontak dengan penderita dan cara pengobatan. Hasil penelitian menunjukkan, dari 4 variabel yang diteliti yang mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik adalah kepadatan hunian (OR = 3.6, ρ = 0.01, CI 95 % = 1.7

Scabies is a contangious skin infection caused by the mite Sarcoptes scabies. It is on the third of twelve the most common skin infection in Indonesia,the sixth of ten primary disease in South Borneo, the thirteenth of main disease in Banjar regency but it not included in ten primary disease in the Puskesmas Martapura. The prior experiment showed, prevalence of scabies in the crowded pesantren can reach 78.7 %. Many patients of scabies are found in Peantren Darul Hijrah, Cindai Alus Martapura. The early observation shows there are around 20-30 people each room living. Lack of behavior to clean themselves is one of factor causing it. Observation which is done from April – Mey 2009 gets 13 patients of scabies. In experiment about scabies in this pesantren hasn’t ever been done yet so it is needed a statement whether density of people every room, personal cleaning behavior, contact with patient and used therapy.Method uses analytic observational case control. The variabel measured are density of people every room, personal cleaning behavior, environment sanitation and used therapy. Result indicated from four examined variabels,density of every room (OR = 3.6, ρ = 0.01, CI 95 % = 1.7

Kata Kunci : Kepadatan hunian,Perilaku kebersihan diri,Ada kontak dengan penderita,Cara pengobatan,Case control,Skabies, denseness of every room, personal cleaning behavior, contact with patient, used therapy


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.