Evaluasi enterokolitis pada penyakit hirschsprung yang diterapi dengan postero sagital neurektomi repair for hirschsprung disease (PSNRHD) di RS Sardjito

ATMAJA, Tri, dr. Rochadi, SpB., SpBA (K)

2009 | Tesis | S2 Dokter Spesialis I Ilmu Bedah

Latar Belakang: Penyakit Hirschsprung atau dikenal penyakit Megacolon Kongenital merupakan kelainan tersering sebagai penyebab obstruksi dan enterokolitis pada neonatus. Insiden penyakit ini berkisar 1 : 5000 kelahiran. Operasi Postero Sagital Neurektomi Repair for Hirschsprung Disease merupakan metode operasi yang relatif baru dikenalkan oleh Rochadi di RS DR Sardjito. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran yang jelas mengenai komplikasi berupa Enterokolitis penyakit Hirschsprung yang dioperasi dengan tehnik Postero Sagital Neurektomi Repair for Hirschsprung Disease. Metode Penelitian: Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan mengambil data dari medical record dan wawancara pada pasien yang dioperasi periode tahun 2005 – 2009. Data yang diambil meliputi: jenis kelamin, usia saat operasi, status gizi, riwayat evakuasi mekonium, kadar Hemoglobin, kadar Albumin, lama operasi, lama mondok, enterokolitis pra operasi, dan enterokolitis pasca operasi. Rancangan penelitian ini adalah analitik before and after dengan uji chi-square. Hasil: Dari 21 kasus yang diteliti pada penelitian ini didapatkan pasien penyakit Hirschprung yang diterapi dengan PSNRHD kejadian enterokolitis pra operasi 11 pasien (52%) dari 21 pasien. Sisanya 10 pasien (48%) tidak didapatkan tanda-tanda enterokolitis. Setelah dilakukan operasi PSNRHD kejadian Enterokolitis pasca operasi 2 pasien (10%) dari 21 pasien. Sisanya 19 pasien (90%) tidak didapatkan tanda-tanda enterokolitis. Hasil uji statistik dengan menggunakan Fischer’s Exact Test diperoleh nilai p = 0,003, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara proporsi enterokolitis pra operasi dengan enterokolitis pasca operasi (p < 0,05). Faktor jenis kelamin, usia saat operasi, status gizi, riwayat evakuasi mekonium, kadar Hemoglobin, kadar Albumin, lama operasi, dan lama mondok secara statistik tidak bermakna terhadap terjadinya enterokolitis pra operasi PSNRHD. Faktor jenis kelamin, usia saat operasi, status gizi, riwayat evakuasi mekonium, kadar Hemoglobin, kadar Albumin, lama operasi, lama mondok, dan enterokolitis pra operasi secara statistik tidak bermakna mempengaruhi terjadinya enterokolitis pasca operasi PSNRHD. Kesimpulan: Teknik operasi Postero Sagital Neurektomi Repair for Hirschsprung Disease menurunkan kejadian enterokolitis pasca operasi

Background: Hirschsprung disease is congenital disease commonly caused obstruction and enterocolitis in the newborn. Incidence 1:5000 birth. Postero Sagital Neurektomi Repair for Hirschsprung Disease is a new operation method introduced by Rochadi in Sardjito Hospital. The aim this study is to describe enterocolitis complication associated with Hirschsprung disease operated by Postero Sagital Neurektomi Repair for Hirschsprung Disease. Method: Finding data retrospectively from medical report and interviewed from year 2005 until 2009. The data include sex, age at operation, nutrient state, meconium evacuation history, hemoglobin level, albumin level, long of operation, long of stay hospital, enterocolitis pre operation, and enterocolitis post operation. This study use before and after analytic with chi-square test. Result: 21 cases hirschsprung disease operated by PSNRHD. Enterocolitis pre operation were 11 patients (52%) and 10 patients (48%) with no sign of enterocolitis. After PSNRHD enterocolitis post operation were 2 patients (10%). Statistic result with Fischer’s Exact Test p = 0,003, so there was significant different between proportion enter colitis pre operation with post operation. Factor sex, age at operation, nutrient state, meconium evacuation history, hemoglobin level, albumin level, long of operation, long of stay hospital, was no significant different with enterocolitis pre operation. Factor sex, age at operation, nutrient state, meconium evacuation history, hemoglobin level, albumin level, long of operation, long of stay hospital, was no significant different with enterocolitis post operation. Summary: Technique operation Postero Sagital Neurektomi Repair for Hirschsprung Disease can decrease enterocolitis post operation.

Kata Kunci : Penyakit Hirschsprung,Enterokolitas,Postero sagital neurektomi repair, Hirschsprung disease, Enterocolitis, Postero Sagital Neurektomi Repair for Hirschsprung Disease