Evaluasi pelaksanaan program transmigrasi lokal model ring I pola tani nelayan di Bugel Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo dan Gesing Kecamatan Panggang Kabupaten Gunungkidul
APRILIA, Hera, Ir. Kawik Sugiana, M.Eng., Ph.D
2009 | Tesis | S2 MPKDProgram transmigrasi lokal model Ring I pola petani nelayan telah dilaksanakan sejak tahun 2002 oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Gesing Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul dan Bugel Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Program ini merupakan bagian yang integral dari rencana pembangunan daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan transmigran. Semakin baik kesejahteraan transmigran, semakin berhasil program transmigrasi yang dilaksanakan. Namun bagaimana keberhasilan transmigrasi di kedua lokasi tersebut terhadap kehidupan sosial ekonomi transmigran itu sendiri? Apakah kedua lokasi tersebut mempunyai perbedaan nyata (dengan input yang sama: sumber daya, pola transmigrasi, bantuan dan pelatihan-pelatihan) menghasilkan outcomes yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui outcomes (tingkat kesejahteraan transmigran) setelah pelaksanaan program transmigrasi (T+5) dan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan dan kegagalan program transmigrasi di kedua lokasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan deskriptif, yang secara normatif mengacu pada Surat Keputusan Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan Republik Indonesia Nomor: KEP.06/MEN/1999. Penelitian ini melihat determinasi tingkat kesejahteraan transmigran dengan analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan dan kegagalan program transmigrasi. Unit sampel dalam penelitian ini adalah transmigran sebanyak 40 KK untuk lokasi Bugel dan 33 KK untuk lokasi Gesing. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa secara keseluruhan, indikator tingkat kesejahteraan transmigran (TKT), yaitu pendapatan, pendidikan, kesehatan, fisik rumah, fasilitas yang dimiliki, dan kebetahan untuk lokasi Bugel sebesar 69,92% dengan kriteria TKT adalah “sedangâ€. Sedangkan untuk lokasi Gesing sebesar 58,08% dengan kriteria TKT adalah “rendahâ€. Berdasarkan hasil perhitungan TKT tersebut, maka dapat disimpulkan program transmigrasi model ring I Pola Tani Nelayan untuk lokasi Bugel “berhasil†dan lokasi Gesing “kurang berhasilâ€. Faktorfaktor yang mempengaruhi TKT lokasi Bugel adalah umur transmigran, pengalaman nelayan, kemampuan teknis transmigran, persepsi tentang infrastruktur fisik, persepsi tentang sikap pelaksana dan persepsi tentang dukungan pemerintah dengan model persamaan regresi linier berganda adalah YBugel = 31,048 - 0,180x1 + 0,528x3 - 0,476x6 + 0,307x7 + 0,332x8 + 0,292x9 dan koefisien determinasi (R2) = 0,884. Untuk lokasi Gesing faktor-faktor yang mempengaruhi TKT adalah pekerjaan sebelum bertransmigrasi, persepsi tentang infrastruktur fisik, persepsi tentang sikap pelaksana dan persepsi tentang dukungan pemerintah dengan model persamaan regresi linier berganda adalah YGesing = -13,319 - 0,210x2 + 0,558x7 + 0,258x8 + 0,204x9 dan koefisien determinasi (R2) = 0,967.
The local transmigration program of Ring I Model with the fisherman farmer patterns have been conducted since 2002 by the Office of Manpower and Transmigration, Province of Yogyakarta Special Region in Gesing, Panggang District, Gunung Kidul Regency and Bugel, Panjatan District, Kulon Progo Regency. Such program is an integral part of local development plans to increase economic growth and the welfare of transmigrants. The success of the program is measured by the welfare of transmigrants. But how successful transmigration in both locations to the socio-economic life of the transmigrants themselves? And whether there is a real difference, with the same inputs (resources, transmigration patterns, donations and training) to produce different outcomes. The research aims to know the outcomes (the level of welfare transmigrants) after the implementation of the transmigration program (T+5) and to determine factors that lead to success and failure of transmigration program in both locations. This research was conducted using descriptive approach, based on normative reference to the Decree of Ministry of Transmigration and Forest Squatters Settlement of the Republic of Indonesia Number: KEP.06/MEN/1999. If evaluates the determination of the level of welfare transmigrants, utility quantitative analysis using multiple linear regression analysis to determine the factors that lead to success and failure of the transmigration program. Sample unit in this research were 40 families of transmigrants to Bugel location and 33 families for Gesing location. Data collection is done by interviews, observation and documentation. The research found that the overall level of welfare transmigrants indicators (TKT), which are income, education, health, physical homes, facilities, and longevity for Bugel location of 69.92% with TKT criteria is "medium". As for Gesing location of 58.08% with the criteria TKT is "low". Based on the results of these calculations TKT, it can be concluded transmigration program of Ring I Model with the fisherman farmer patterns for the location Bugel is "successful" and the location Gesing is "less successful". The factors that influence of TKT the location Bugel is the age of transmigrants, fishing experience, technical ability transmigrants, the perception of physical infrastructure, perceptions of the implementers attitude and perceptions of the government support with a model of multiple linear regression equation: YBugel = 31,048 - 0,180x1 + 0,528x3 - 0,476x6 + 0,307x7 + 0,332x8 + 0,292x9 and coefficient of determination (R2) = 0.884. For Gesing location the factors that influence of TKT is a job before transmigration, the perception of physical infrastructure, perceptions of the implementers attitude and perceptions of the government support with a model of multiple linear regression equation: YGesing = -13,319 - 0,210x2 + 0,558x7 + 0,258x8 + 0,204x9 and coefficient of determination (R2 ) = 0.967.
Kata Kunci : Program transmigrasi lokal model ring I pola tani nelayan,Tingkat kesejahteraan transmigran,Scor QuickDASH,Percutaneous pinning, local transmigration, model, fisherman farmer, welfare