Pengelolaan hutan kemasyarakatan :: Studi kasus di Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah

MAWARDI, Lalu Agus, Ir. Leksono Probo Subanu, MURP., Ph.D

2009 | Tesis | S2 Magister Perencanaan Kota dan Daerah

Sejalan dengan makin meningkatnya jumlah penduduk yang tinggal di dalam dan kawasan hutan, tekanan terhadap sumberdaya hutanpun menjadi semakin tinggi. Fenomena ini terjadi di banyak tempat di negeri kita dan selalu menimbulkan konflik kepentingan antara kepentingan hutan yaitu kelestarian dengan kepentingan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hiupnya. Program hutan kemasyarakatan (HKm) adalah salah satu program pengelolaan hutan yang diharapkan dapat menjembatani kedua kepentingan tersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian pengelolaan HKm di Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah, yang telah dimulai sejak 10 tahun yang lalu. Fokus penelitian ini adalah pencapaian atas tujuan program yang meliputi manfaat program terhadap kelestarian hutan dan terhadap peningkatan kesejehteraan masyarakat. Metode yang digunakan adalah dedukifkualitatif.Data-data diperoleh melalui observasi dan wawancara dan pembahasannya disampaikan secara deskriptif.Penelitian ini menemukan bahwa program HKm di Batukliang Utara telah mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dengan adanya peningkatan pendapatan dari hasil hutan non-kayu, terutama buah-buahan,sekaligus telah berhasil dalam pelaksanaan pelestarian hutan melalui kegiatan rehabilitasi hutan (reforestasi). Ada tiga faktor yang berpengaruh dalam program ini yaitu; 1) akses menuju lokasi (jarak lahan dari jalan hutan); 2) modal (untuk pengadaan bibit dan biaya operasional); dan 3) tingkat ketergantungan terhadap hasil hutan.

In line with the increasing numbers of people living inside and around the forest, the pressure of using resources within the forest is also increases. This kind of phenomenon is found in many of parts of our country and has always encountered conflict of interests between the forest conservation and the lifeneeds fulfillment of the people around forest. Social Forestry Management Program (HKM) is one form of forest management that is expected to be able to act as a bridge between forestry and society interests.This research is aimed at evaluating the achievement of the implementation of HKM program Batukliang Utara sub district, Lombok Tengah Regency. The program has been implemented since ten years ago. It focuses on the achievement of the program goals, covering: program benefit for forest conservation and people welfare. Deductive-qualitative approach is used by observation and interview. This research is presented descriptively based on the findings in the field.The research reveals that HKm Program in Batukliang Utara has increased the local people welfare through the increasing income they get from non-timber forest production, especially fruits, as well as gaining the succes in implementing the forest conservation through rehabilitation of forest (reforestation). There are three factors that influence the result of this program, namely; 1) accessibility (distance from access road around the forest); 2) capital (expenses for seed performance and operational cost); and 3) dependency of the people on the forest product.

Kata Kunci : Hutan kemasyarakatan, Kesejahteraan, Pelestarian, social forest, welfare, conservation.