Variasi genetik ubi jalar (Ipomoea batatas(L.) Lam.) kultivar lokal Gunung Kawi Tawangmangu Banyumas dan Cilembu berdasarkan karyotype dan kandungan total karoteniod

FAUZIAH, Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc

2009 | Tesis | S2 Biologi

Ubi jalar di Indonesia sangat beragam, namun belum banyak diteliti secara genetik. Penelitian karakterisasi kromosom merupakan penelitian dasar untuk kajian genetik spesies ubi jalar kultivar lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter-karakter kromosom, waktu mitosis dan kandungan total karotenoid pada tiap kultivar lokal ubi jalar. Metode Squash digunakan untuk karakterisasi kromosom dan metode Spektrofotometri digunakan untuk uji kandungan total karotenoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan total karotenoid tertinggi secara bertutur-turut dimiliki oleh Kultivar Cilembu (Sumedang), Kuning madu, dan Mantang yaitu 2801,9616 μg/100g bahan, 2687,3993 μg/100g bahan, dan 2109,3752 μg/100g bahan. Berdasarkan siklus sel yang diamati menunjukkan rentang waktu mitosis ubi jalar kultivar lokal secara umum berkisar pukul 08.00-14.00 WIB, namun waktu mitosis aktif pada setiap kultivar berbeda-beda. Ubi jalar kultivar lokal memiliki jumlah kromosom tetraploid (2n=4x=60), namun formula karyotypenya berbeda. Kultivar Cilembu (Sumedang) memiliki formula karyotype 2n=4x=60=34m+26sm, Kultivar Kuning Madu memiliki formula karyotype 2n=4x=60=40m+20sm, Kultivar Mantang memiliki formula karyotype 2n=4x=60=26m+34sm, kultivar Mongkrong memiliki formula karyotype 2n=4x=60=32m+28sm, kultivar Cilembu (Tawangmangu) memiliki formula karyotype 2n=4x=60=34m+26sm, serta kultivar Biru Mangsi memiliki formula karyotype 2n=4x=60=38m+20sm+2st. Berdasarkan selisih nilai R dari keenam kultivar, diketahui bahwa kultivar Mongkrong merupakan kultivar yang memiliki variasi genetik paling tinggi dibanding kultivar-kultivar lain dengan selisih nilai R lebih besar dari 0,25.

Sweet potato in Indonesia is very diverse. but there is no sufficient data on its genetic variation. Chromosome characterization are basic research to study genetic variation local cultivars of sweet potato. The objectives of this research were to know chromosome characters, mitotic period and total compound of carotenoid. Chromosome characterization used squash method and analysis of total compound of carotenoid used spechtrophotometry method. The result of this research showed total compound of carotenoid of Cilembu (Sumedang), Kuning madu, Mantang cultivar were 2801.9616 μg/100g material, 2687.3993 μg/100g material, and Mantang 2109.3752 μg/100g material respectively. Cell cycles showed that mitotic period of local sweet potato were 08.00-14.00 WIB, but active mitotic period on each cultivar is different. Local cultivar of sweet potato had tetraploid chromosomes number (2n=4x=60), but karyotype’s formula was different. Cilembu (Sumedang) had karyotype’s formula 2n=4x=60=34m+26sm, Kuning Madu had karyotype’s formula 2n=4x=60=40m+20sm, Mantang had karyotype’s formula 2n=4x=60=26m+34sm, Mongkrong had karyotype’s formula 2n=4x=60=32m+28sm, Cilembu (Tawangmangu) had karyotype’s formula 2n=4x=60=34m+26sm, and Biru Mangsi had karyotype’s formula 2n=4x=60=38m+20sm+2st. Based on the difference of R value’s, Mongkrong cultivar had highest genetic variation than the others sweet potatoes cultivar, the difference of R value more than 0.25.

Kata Kunci : Ubi jalar,Kultivar lokal,Karyotype,Karotenoid,sweet potato, local cultivar, karyotype, carotenoid