Laporkan Masalah

Epistemologi IBN Rusyd dan relevansinya bagi pengembangan sains modern di pesantren

GUFRON, Iffan Ahmad, Dr. Mukhtasar Syamsuddin

2009 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Penelitian tentang Epistemologi Ibn Rusyd dan Relevansinya bagi Pengembangan Sains Modern di Pesantren, dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan, pertama, problem dikotomi ilmu antara ilmu keagamaan dan ilmu rasional peninggalan abad pertengahan Islam masih mengendap dalam institusi pendidikan Islam di Indonesia terutama pesantren, sehingga prioritas pada satu disiplin ilmu, yaitu ilmu keislaman (dirasah islamiyyah) menyebabkan over specialization pada disiplin ilmu keagamaan di pesantren. Hasilnya, kelangkaan lulusan pesantren yang pakar di bidang ilmu-ilmu umum non-keislaman. Kedua, tuntutan zaman mengharuskan pesantren memasukkan atau lebih intens terhadap ilmu rasional sebagai kajian keilmuan yang sejajar dengan keilmuan keislaman sehingga pesantren tidak hanya membangun satu dimensi peradaban keilmuan, namun, multi dimensi peradaban keilmuan. Permasalahan tersebut mendesak pesantren untuk keluar dari problem dikotomi ilmu, sehingga kajian keilmuan, baik kajian ilmu keislaman dan ilmu non-keislaman (rasional) bisa sama-sama dikembangkan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemikiran epistemologi Ibn Rusyd. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, digunakan beberapa metode berikut. Metode interpretasi dan hermeneutika untuk mengungkap makna dan nilai agar dapat dipahami sesuai dengan konteks masa kini, metode kesinambungan historis untuk mengungkap pemikiran Ibn Rusyd dalam suatu kesatuan waktu dan metode heuristik untuk menemukan suatu jalan baru dalam hubungan relevansi epistemologi Ibn Rusyd bagi pengembangan sains modern di pesantren. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan menurut Ibn Rusyd merupakan suatu yang utuh, terpadu dan tersintesiskan. Artinya bahwa pengetahuan filosofis dan pengetahuan agama, dua-duanya membentuk harmoni dan dapat mencapai Tuhan. Adapun epistemologi Ibn Rusyd adalah epistemologi yang dibangun berlandaskan pembuktian dalil-dalil burhani (demonstratif) dan berasaskan pada kesadaran akan universalitas dan historisitas pengetahuan. Hal ini yang meyakinkan penulis bahwa pemikiran Ibn Rusyd relevan bagi pengembangan sains modern di pesantren, terutama spirit keilmuan burhani dan kesadaran universalitas dan historisitas pengetahuan yang dikembangkan Ibn Rusyd dapat menjadikan pesantren bersikap terbuka terhadap perubahan dan pemikiran yang baru darimanapun berasal.

The research on Epistemology of Ibn Rusyd and It’s Relevance to the Development of Modern Sciences at Pesantren, has some problems as a background, firstly, an issue of scientific dichotomy between religious sciences and rational sciences as estate in medieval Islam still settles at institution of Islamic education in Indonesia especially at pesantren, so that, the priority in one science, namely Islamic science bringing on over specialization in religious science at pesantren. The result is a dearth of pesantren graduate who expert in other sciences than Islamic sciences. Secondly, the necessity of the times requires pesantren take or more intense for rational sciences as scientific study in line with Islamic sciences, so that pesantren can develops multi dimension scientific civilization than one dimension scientific civilization. Those issues thrust on pesantren to come out of the issue of scientific dichotomy, so that, both types of Islamic studies and non-Islamic studies (rational studies) can be developed all together. The objective of this research are to describe the epistemology of Ibn Rusyd. Followings are the methods employed to meet the objectives: the interpretation and hermeneutic method used uncover the meanings to understand his concepts in the present time, the historically simultaneous method used to uncover Ibn Rusyd thoughts in a time entity and the heuristic method used to find new ways to the relevance of epistemology of Ibn Rusyd to the development of modern sciences at pesantren. The result of the research show that knowledge according to Ibn Rusyd was something that comprehensive, integrated and synthesized. It means that philosophy knowledge and religious knowledge both are make harmony and can achieve a knowledge about god. And than epistemology of Ibn Rusyd was based on verification burhani propositions (demonstrative propositions) and conscious though to universality and historicity of knowledge. It convinced the author that ibn Rusyd’s thoughts was relevance for development of science at pesantren, especially burhani spirit and conscious though to universality and historicity of knowledge that was developed by Ibn Rusyd will become pesantren open minded towards changes and new thoughts from everywhere.

Kata Kunci : Ibn Rusyd,Sains modern,Pesantren, Ibn Rusyd, modern sciences and pesantren.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.