Hubungan pemahaman pelatihan penanggulangan gawat darurat dengan keputusan penggunaan alat pelindung diri pada perawat di instalasi gawat darurat Rumah Sakit Pelni
PRATHAMA K, Indra Karuna, Supra Wimbarti, Dr., M.Sc
2009 | Tesis | S2 Magister ManajemenPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), mengetahui tingkat kepatuhan perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Pelni Jakarta dalam penggunaan alat pelindung diri (APD), serta mengetahui hubungan Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) terhadap tingkat kepatuhan perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Pelni Jakarta dalam penggunaan alat pelindung diri (APD). Responden adalah perawat IGD berjumlah 30 orang, yang sudah pernah mengikuti Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD). Untuk melihat tingkat pengetahuan perawat terhadap materi PPGD diberikan seperangkat pertanyaan untuk dijawab, sedangkan untuk melihat tingkat kepatuhan perawat terhadap penggunaan alat pelindung diri dilakukan pengamatan selama 2 (dua) bulan dengan mengamati prosedur atau tatalaksana penanganan pasien selama masing-masing 15 menit. Untuk melihat hubungan antara pengetahuan PPGD dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri dilakukan uji statistik. Dengan demikian maka diharapkan penelitian ini akan memberikan gambaran penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam rangka melindungi dan mengurangi resiko tingkat penularan penyakit menular dan berbahaya pada petugas medis dan paramedis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Pelni Jakarta Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan perawat IGD RS Pelni terhadap PPGD menunjukkan 60% termasuk kategori tinggi, sedangkan 40% dengan kategori sedang dan tidak ada yang mempunyai pengetahuan rendah. Untuk kepatuhan terhadap penggunaan alt pelindung diri, sebesar 27% memiliki kepatuhan yang tinggi terhadap penggunaan alat pelindung diri, sedangkan 73% tingkat kepatuhannya terhadap penggunaan alat pelindung diri termasuk kategori sedang, untuk dalam kategori rendah tidak ada. Dari hasil regresi yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa semakin sering diadakannya pelatihan penanggulangan gawat darurat, maka akan meningkatkan kepatuhan perawat terhadap penggunaan APD ketika menangani pasien. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah secara umum perawat di IGD Rumah Sakit Pelni memiliki pemahaman PPGD yang cukup baik, serta memiliki kepatuhan dalam penggunaan APD yang cukup baik. Kesimpulan lainnya juga menunjukkan hubungan yang siginifikan Pemahaman Pelatihan Gawat Darurat (PPGD) terhadap kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri. Sehingga penelitian ini mneyarankan kepada jajaran manajemen Sakit Pelni untuk meningkatkan Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat secara rutin dalam periode waktu tertentu serta melakukan evaluasi secara berkala terkait penggunaan alat pelindung diri pada tenaga medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Research done by the writer in Pelni hospital is meant to acknowledge the understanding level of Emergency Service Training (PPGD) of the nurses in Emergency Unit (IGD) , the complience level of nurses in Emergency Unit of Pelni Jakarta hospital on using Personal Protection Equipment (APD), and to know the correlation of the Emergency Service Training (PPGD) toward the complience level of nurses in Emergency Unit of Pelni Jakarta on using Personal Protection Equipment (APD). This research used respondents of all Emergency Unit nurses (30 nurses) who had joined the Emergency Service Trainning (PPGD). To acknowledge the understanding of the trainning material, the nurses were given some questions to answer, and to know the complience level of the nurses to use Personal Protection Equipment, the writer did a closed observation for 2 months by observing procedure of handling patients for 15 minutes each. To see the correlation between the understanding of Emergency Service Trainning toward the complience of using Personal Protection Equipment, the writer conducted statistic test using Chi Square. It is expected that this research will give a picture on the use of Personal Protection Equipment which function to protect and reduce the risk of transmission of a disease to medical server and nurses in Emergency Unit of Pelni Jakarta hospital. Result of the research shows the understanding of the Emergency Unit nurses of Pelni hospital toward Emergency Service Training is 60% for high knowledge, 40 % middle knowledge, and 0% with low knowledge. For the complience level on the use of Personal Protection Equipmnet it shows 30% with high level, 67% with middle level, and 3% belongs to low level. From the regression got, it can be concluded that the more we conduct the Emergency Service Training then the more increased the complience on the use of Personal Protection Equipment when treat the patients. Conclusion of this research is that in general nurses of Emergency Unit in Pelni hospital have adequate understanding and have consistent complience in using Personal Protection Equipment. Other conclusion explains significant correlation between the knowledge of Emergency ServiceTraining toward the complience in using Personal Protection Equipment. This research suggests to the management of Pelni Jakarta hospital to conduct regular and comprehensif Emergency Service Training in certain period and do regular evaluation related to the use of Personal Protection Equipment on the medical providers and nurses of Emergency Unit.
Kata Kunci : Pengetahuan PPGD,Kepatuhan,APD, knowledge of PPGD, complience, PPE (Personal Protection Equipment)