Analisis strategi pemasaran biskuit merek biskuat

ISKANDAR, Naila Zulfa, SE., MA

2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Danone Grup, salah satu perusahaan fast moving consumer goods terbesar dunia yang berasal dari Perancis, mendirikan PT Danone Biscuits Indonesia pada tahun 1996 pada saat kawasan Asia mulai memasuki masa krisis ekonomi. Situasi lingkungan bisnis sangat tidak menentu pada saat itu. Di saat puncak krisis pada tahun 1998 PT Danone Biscuits Indonesia hampir ditutup karena penjualan yang sangat kecil dan tidak ada sesuatu yang menjadi andalan untuk mempertahankan operasional perusahaan di Indonesia. Di tengah keadaan krisis tersebut, perusahaan mempelajari kembali Business Plannya agar dapat melakukan turn around strategy yang dapat mengubah situasi perusahaan yang lagi terpuruk menjadi bergairah kembali. Analisis mulai dilakukan terhadap situasi industri, pasar dan juga keadaan konsumen Indonesia yang sedang dilanda krisis tersebut. Repositioning terhadap produk, target market, pricing strategy dan juga promotion strategy segera dilakukan. Akhirnya diketemukan produk yang memiliki nilai competitive advantage tinggi karena memiliki differentiation yang unik dibandingkan dengan produk-produk biskuit sejenisnya. Kandungan nutrisi tinggi dengan magic price point lima ratus dan seribu rupiah untuk konsumen menengah ke bawah serta dukungan iklan dan jaringan distribusi yang kuat akhirnya membawa PT Danone Biscuits Indonesia keluar dari situasi yang sulit di masa-masa krisis ekonomi itu. Keberanian mempergunakan kandungan nutrisi tinggi sebagai selling point dan juga harga yang sangat terjangkau oleh konsumen telah membuat Blue Ocean Strategy tersendiri buat PT Danone Biscuits Indonesia di dalam memenangkan persaingan di industri biskuit. Core competency ini telah membuat PT Danone Biscuits Indonesia menjadi salah contoh Business Model buat Group Danone.

Danone Group, one of the world leading fast moving consumer goods company from French, sets up PT Danone Biscuits Indonesia in 1996 during the time when Asia region almost entering the phase of economic crisis. Business environment was chaos at the time. In 1998 when the peak of the crisis, PT Danone Biscuits Indonesia had been decided to close down because the sales was so small and there were no competitive advantage at all to prevent the company from closing down. In the mid of crisis, the company revised the Business Plan and tried to find turn around strategy which can change the whole chaos situation to be normal again. Deep analyzing was done to whole biscuit industry, market and also the consumers whom were suffered because of the terrible economic crisis. Repositioning of the products, target market, pricing strategy and also the promotion strategy were immediately done. Finally Danone succeeded created highly competitive products which have unique differentiations compare to any other biscuit products. High nutritional value with the magic price points of five hundred rupiah and a thousand rupiah for middle to low class consumers supported by advertising and strong distribution net work have given value added to PT Danone Biscuits Indonesia. Firm decision to use high nutritional value as the selling point and the affordable selling price to consumers have created the blue ocean strategy for PT Danone Biscuits Indonesia to win the competition in the biscuit industry. This core competency had make PT Danone Biscuits Indonesia as the Business Model for the Group.

Kata Kunci : Turnaround strategy,Repositioning,Differentiation,Blue ocean strategy,Innovative,Competitive advantage