Laporkan Masalah

Analisis strategi bisnis unit produk aspal PT Pertamina (Persero)

BUDIARTO, Bambang Riyanto LS, Dr., MBA

2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Aspal merupakan material utama yang diperlukan untuk penanganan infrastruktur jalan di Indonesia. Aspal merupakan komoditi yang cukup strategis untuk mendukung perekonomian nasional, karena hampir 90% produk aspal digunakan untuk komponen pembuatan jalan. Kebutuhan aspal di pasar domestik setiap tahunnya mengalami kenaikan mengikuti perkembangan alokasi anggaran untuk infrastruktur jalan. Suhubungan rencana proyek infrastruktur tahun 2009-2011 yang menggunakan skema kerja sama public private partnership dengan anggaran negara mencapai Rp.105,12 triliun, maka industri perdagangan aspal diperkirakan akan terus berkembang, pihak swasta akan tertarik masuk ke bisnis aspal, hal ini disebabkan ketersediaan aspal dari dalam negeri terbatas, sehingga kedepannya persaingan akan menjadi tinggi. Pertamina sampai saat ini masih merupakan pemasok aspal yang terbesar di Indonesia, menghadapi persaingan yang semakin tinggi dengan banyaknya aspal impor yang masuk ke Indonesia, sehingga Pertamina harus bersaing dengan perusahan importir swasta yang akan masuk ke industri perdagangan aspal. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi strategi dan kebijakan bisnis aspal yang telah dijalankan Pertamina saat ini dalam mencapai tujuannya, menganalisis lingkungan bisnis aspal dengan segala perubahannya dan menyusun suatu acuan dalam mengambil langkah pencapaian strategis jangka pendek dan jangka panjang bisnis aspal serta merumuskan dan menyusun alternatif strategi dan kebijakan bisnis aspal Pertamina. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metodologi penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu berusaha memperoleh gambaran lengkap mengenai hal-hal yang berkaitan dengan strategi bersaing yang dimiliki bisnis unit aspal dan potensi keunggulan bersaing yang dapat dikembangkan oleh bisnis unit aspal yang meliputi analisis lingkungan eksternal (identifikasi karakteristik industri, tingkat persaingan (five forces), driving forces, dan key success factors) dan analisis lingkungan internal (aspek pemasaran, manajemen SDM, organisasi, dan operasi). Selanjutnya dilakukan identifikasi sejauh mana strategi yang ada saat ini sudah maksimal, bilamana strategi tersebut dirasakan belum mendapat kinerja yang maksimal sehingga kemungkinan diperlukan perbaikan strategi yang lebih mendukung dalam menghadapi tantangan perubahan untuk menentukan agenda tindakan strategis perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa walaupun persaingan saat ini meningkat, daya tarik industri perdagangan aspal relatif tinggi juga. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa strategi unit aspal saat ini yang mengandalkan produksi aspal dari Kilang Cilacap dan impor tujuan Pabrik Aspal Gresik kurang cukup efektif lagi untuk menghadapi lingkungan di industri perdagangan aspal. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan strategi untuk menghambat kompetitor masuk ke pasar aspal di Indonesia berupa penambahan fasilitas supply point sebagai upaya perbaikan value chain pada industri perdagangan aspal yang meliputi tanki timbun, dermaga dan drum plant di wilayah Sumatera dan Sulawesi dan melakukan diversifikasi pemasok dalam upaya peningkatan keunggulan daya saing secara berkelanjutan seperti dalam bidang pemasaran, operasional, sumber daya manusia, penelitian, pengembangan dan organisasi.

Asphalt is primary material required for road infrastructure construction in Indonesia. Asphalt is a strategic commodity to support national economy, as almost 90% asphalt products are used for road construction component. Asphalt demand in domestic market annually steadily increases following development of budget for road infrastructure. In relation with infrastructure project plan in 2009-2011 using cooperation scheme public private partnership with state budget reaching Rp.105.12 trillion, then asphalt industry partnership with state to grow, private sectors would be interested to enter into the asphalt business, this is due to domestic asphalt stock is limited, so in the future the competition is tight. Until no Pertamina is still the largest asphalt supplier in Indonesia, in dealing with increasingly competitive competition with large quantity on imported asphalt entering into Indonesia, so Pertamina should compete with private importing companies which would enter into asphalt industry and trading. Purpose of this research is to indentify strategies and policies of asphalt business which currently has been run by Pertamina in achieving its target, analyzing asphalt business with all its changes and establishing a reference in taking steps in short term and long term strategic performance in asphalt business and formulating and establishing Pertamina’s asphalt business strategic and policy alternatives. In this research the writer uses descriptive research methodology namely seeking to obtain complete description concerning things related to competition strategies owned by asphalt unit business and potential competitiveness which may be developed by asphalt business unit covering analysis of external environment (identification of industrial characteristics, competitiveness (five forces), driving forces, and key success factors) and analysis of internal environment (aspects of marketing, human resources management, organization and operation). Further conducting how far the current existing strategies have been maximum, if those strategies are considered as having not maximum performance so possibility more supporting strategy improvement is required in dealing with changes to determine company strategic action agenda. Results of analysis indicate that thought current condition is increasingly competitive, attractiveness of asphalt trading industry is also relatively high. This research also indicate that current asphalt unit strategy relying on asphalt production form Cilacap refinery and import the target of Pabrik Asphalt Gresik is less effective to deal with environment is asphalt industry and trading. Therefore it is necessary to conduct strategy development in order to preclude competitors entry into asphalt market in Indonesia by extending supply point facilities as an effort of value chain improvement in asphalt industry and trading covering storage tank, piers and drum plant in Sumatera and Sulawesi regions and conducing supplier diversification in an attempt to increase sustainable competitiveness such as in making, operation, human resources, research, development and organization

Kata Kunci : Strategi,Keunggulan bersaing,Value chain, strategy, competitiveness


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.