Strategi bersaing PT Nestle Indonesia di industri susu Indonesia

ROCHMAN, Arif, Amin Wibowo, Dr., MBA

2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Tingkat konsumsi susu di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Pada tahun 2007, konsumsi susu di Indonesia sebesar 7,7 liter/kapita, bandingkan dengan Vietnam 8,5 liter/kapita, China 13,2 liter/kapita, Thailand 20 liter/kapita, dan Malaysia 25,4 liter/kapita. Meskipun demikian, pertumbuhan perekonomian Indonesia menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun sehingga tingkat pendapatan penduduknya juga makin tinggi. Oleh karena itu, ada potensi pertumbuhan konsumsi susu yang sangat besar seiring dengan makin meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat Indonesia. PT. Nestle Indonesia merupakan salah satu pemain besar di industri susu Indonesia. PT. Nestle Indonesia merupakan anak perusahaan Nestle yang berkantor pusat di Vevey Swiss dan telah mempunyai anak perusahaan lebih dari 83 negara di seluruh dunia. PT. Nestle Indonesia telah memasarkan produk susu sejak jaman kolonial Belanda dengan merek susu “Tjap Nona”. Saat ini PT. Nestle Indonesia sudah memasarkan semua kategori produk susu, yaitu susu bubuk, susu kental manis, susu cair (UHT), dan susu bayi (infant formula). Tingkat penjualan produk-produk susu PT. Nestle Indonesia menunjukkan bahwa saat ini PT. Nestle Indonesia telah berhasil menjadi pemimpin pasar untuk kategori produk susu bubuk tetapi untuk kategori produk yang lain masih kalah dibanding kompetitor yang lain seperti PT. Sari Husada di kategori produk susu bayi, PT. Friesche Flag di kategori susu kental manis, dan PT. Ultrajaya Milk Industry di kategori susu cair. Dengan posisi PT. Nestle Indonesia di peta persaingan industri susu tersebut, maka diperlukan analisis strategi bisnis yang tepat agar PT. Nestle Indonesia mampu bersaing dalam industri susu di Indonesia.

The milk consumption in Indonesia has been relatively low than most countries in South East Asia nations. In 2007, the milk consumption in Indonesia was 7,7 liters for capita, Vietnam was 8,5 liters for capita, China 13,2 liters for capita, Thailand 20 liters for capita, and Malaysia 25,4 liters for capita. Although, the growth of economic in Indonesia shows a positive trend. So, it indicates the potential of the growing of milk consumption in Indonesia for the following years. PT. Nestle Indonesia is one of milk companies in Indonesia. PT. Nestle Indonesia is a part of Nestle Company in Vevey Switzerland which already has subsidiaries in more than 83 countries. PT. Nestle Indonesia entered the Indonesian market since Dutch Colonial period with the famous brand “Tjap Nona” milk. Today, PT. Nestle Indonesia has been marketed the all milk product category, that is milk powder, sweet condensed milk, liquid milk (UHT), and infant formula. Today, PT. Nestle Indonesia is the market leader for milk powder category, but for the others category they are the market follower. In sweet condensed milk category the market leader is PT. Friesche Flag, like that in liquid milk (UHT) category the market leader is PT. Ultrajaya Milk Industry, and in infant formula the market leader is PT. Sari Husada. So, PT. Nestle Indonesia needs the strategy analysis to formulate the best strategy to compete in these industry.

Kata Kunci : Konsumsi susu,PT Nestle Indonesia,Pemimpin pasar,Industri susu,Strategi bisnis,Kategori produk susu,milk consumption, PT. Nestle Indonesia, market leader, milk industry, business strategy, milk product category