Analisis strategi pada stagnant industry :: Studi kasus layanan telepon fixed wireline pada PT Telkom Tbk

SYAM, Yongkie, Agus Setiawan, Dr., M.Soc.Sc

2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Industri Fixed Wireline saat ini masih dikuasai penuh oleh PT Telkom Tbk, tetapi permintaan produk ini masih stagnan di antara angka 8,6 juta sampai 8,7 juta pengguna. Apabila didasarkan pada revenue penggunaan telpon juga tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Seluruh kelebihan yang dimiliki oleh produk PT Telkom Tbk yaitu layanan TELKOMPhone masih belum dapat meningkatkan pertumbuhan industri telepon berbasis fixed wireline. Analisis industri ini diawali dari definisi stagnant industry yang dikemukakan oleh penelitian Hammermesh dan Silk. Kemudian dilanjutkan ke analisis strategi PT Telkom Tbk untuk menghadapi industri yang telah stagnan termasuk analisis lingkungan eksternal dan internal. Analisis lingkungan eksternal mencakup analisis lingkungan makro dan analisis lima kekuatan kompetisi industri yang dikemukakan oleh Porter. Analisis internal mencakup analisis rantai nilai dan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan perusahaan mempunyai banyak kelebihan karena industri ini masih di”monopoli” oleh PT Telkom Tbk, tetapi perubahan gaya hidup masyarakat dan perkembangan teknologi telekomunikasi tidak dapat disaingi oleh kelebihan produk telekomunikasi berbasis fixed wireline. Strategi fokus yang membidik segmen pasar yang pertumbuhannya cepat atau penurunannya lambat dalam industri yang dijalankan oleh PT Telkom Tbk memberikan keuntungan bagi perusahaan, namun strategi ini harus di dukung oleh divisi-divisi yang terkait. Dalam perjalannya, belanja modal perusahaan untuk menguatkan infrastruktur dirasakan masih rendah. Rekomendasi yang disarankan adalah segera mempercepat transformasi perubahan layanan gaya lama menuju gaya baru yang menitikberatkan pada penggunaan data dan internet, penggantian infrastruktur jaringan lama menjadi jaringan yang dapat digunakan olah aktifitas yang memerlukan kapasitas data yang besar, dan menambah alokasi biaya belanja modal untuk mempercepat transformasi layanan sehingga mendukung untuk menyatukan seluruh layanan yang menggunakan jaringan fixed wireline berbasis layanan digital kedalam satu transmisi jaringan.

The fixed wireline industry is still one hundred percent authorized by PT Telkom Tbk. However the demand for this product is still stagnant in the range of 8.6 million to 8.7 million users. Moreover, the company revenue does not change significantly from year to year. All the strength points of PT Telkom Tbk product, which is TELKOMPhone, still has not been able to develop the growth of fixed wireline telephone industry. The analysis of the industry started with the definition of stagnant industry according to Hammermesh and Silk. Then, the researcher carried out an analysis of PT Telkom Tbk strategy in facing the stagnant industry. The analysis includes external and internal environment analysis. The external environment analysis includes macro environment and analysis and five forces analysis by Porter. The internal analysis includes value chain and SWOT analysis. Those analyses showed that the company has many strenght points since the industry is still “monopolized” by PT Telkom, Tbk. However, the change in lifestyle and the development technology cannot be competed with the strength points of the telecommunication product which is based on fixed wireline. The focus strategy which target the fast moving target group or slow degrading target group in the industry where PT Telkom Tbk in will give the opportunity for the company. However, the strategy needs to be supported by all the connected divisions. Other than that, the company capital expenditure for infrastructure is still considered as low. Therefore, it is recommended for the company to make the tranformation to the new style of the use of data ana internet, by changing the old network infrastructure to the network that would be able to be used for the activities that need huge data capacity. Other than that, the company needs to increase the company capital expenditure so as to make the tranformation faster, so as to support the services that used fixed wireline network which is digital based to only one network.

Kata Kunci : Stagnant industry,Fixed wireline,PT Telkom Tbk,Perubahan gaya hidup,Perubahan teknologi, stagnant industry, fixed wireline, PT Telkom Tbk, change in lifestyle, change in technology, focus differentiation strategy