Laporkan Masalah

Festival Jogokali resistensi terhadap penggusuran dan gerakan sosial-kebudayaan masyarakat urban

ARIANTO, Andri, Prof. Dr. Susetiawan

2009 | Tesis | S2 Sosiologi

Penelitian ini membahas tentang resistensi simbolik masyarakat miskin urban yang mempertahankan permukima nnya di bantaran sungai/strenkali Wonokromo Surabaya dari ancaman penggusuran dengan menggunakan media kesenian dan kebudayaan sebagai bent uk gerakan sosial. Penggusuran paksa terhadap hunian masyarakat oleh negara merupakan fenomena umum yang terjadi di kota-kota besar di Indonesia saat sekarang. Namun, ancaman penggusuran yang terjadi tidak saja ol eh negara, juga dengan opini publ ik masyarakat luas tentang kekumuhan permukiman mereka. Berdasar pada fenomena tersebut, penelitian ini akan melakukan proses deskripsi mendalam dengan menggunaka n pendekatan metode etnografi. Pemakaian metode etnografi dalam peneli tian ini untuk mendesk ripsikan stuktur sosial dan budaya suatu masyarakat de ngan menekankan pada eksplorasi tentang hakikat suatu fenomena sosial tert entu dan bukan menguji hipotesis. Fokus etnografis ini berupaya untuk menarik kesi mpulan yang luas dari hal yang kecil, tapi yang tersusun dari fakta-fakta padat. Hasil penelitian ini menunjukkan resist ensi terhadap penggusuran paksa yang tanpa solusi partisipatif oleh masy arakat bantaran kal i/strenkali Wonokromo melakukan perlawan simbolik dengan menggunakan media kesenian dan kebudayaan dalam wujud sebuah festival. Praktik kesenian dan kebudayaan yang di beri nama Festival Jogokali, merupakan ekspresi pernyataan posisi diri, perasaan, dan pikiran masyarakat mi skin urban yang hidup di bantaran sungai/strenkali yang kerapkali mengalami ketertindasan yang tidak di dengar aspirasinya. Selain itu, melalui prakti k kesenian dan ke budayaan tersebut, masyarakat miskin urban memberikan konsep tanding yang bisa diusulkan dan dirumuskan oleh masyarakat sendiri kepa da negara sekaligus ingin mengenalkan kepada masyarakat luas tentang konsep dan peranannya bagi masyarakat luas dalam menjaga kelestarian sungai.

This study discusses the symbolic resistance of urban poor who defend settlements in flood plains of Strenkali Wonokromo Surabaya from the threat of eviction by using the media arts and cultu re as a form of social movements. Forced eviction of public housing by th e state is a common phenomenon that occurs in big cities in Indonesia at presen t. However, the threat of evictions was not only by the state only but also with public opinion on their residential slums. Based on these phenomena, this study will conduct thick description of the process of using ethnographic methods approach. Through ethnographic methods, this study is to describe the social struct ure and culture of a society with emphasis on the exploration of the nature of a particular social phe nomenon rather than testing hypotheses. The focus of ethnographi c attempts to draw broad conclusions from a small thing, but that is composed of solid facts. The results of this study showed that the resistance to forced evictions is no solution by the flood plain of partic ipatory times of strenkali Wonokromo through symbolic resistance to the use of me dia arts and culture in the form of a festival. Arts and cultural practices of the festival named Jogokali, a position statement of self-expression, opinion, and thoughts of urban poor who live in flood plains of strenkali who often do not experience oppression in hearing their aspirations. In addition, through the pract ice of the arts and culture, urban poor provide counterpart concepts can be proposed and formulated by the communities themselves to the country and want to introduce to the general public about the concept and its role for the wide r community in conserving river.

Kata Kunci : Masyarakat Strenkali,Penggusuran,Praktik kesenian,kebudayaan,Gerakan sosial,Community of Strenkali,evicti on,Practice of ar tistic-culture,Hegemony,Social movemen


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.