Laporkan Masalah

Menjaga tradisi, membangun identitas :: Konstruksi identitas orang laut di Pulau Saponda Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

SAIFUDIN, Dr. Pradjarta Dirjosanjoto

2008 | Tesis | S2 Agama dan Lintas Budaya

Tesis ini mendiskripsikan tentang konstruksi identitas yang dilakukan oleh orang Bajo, yang dikenal dengan sebutan orang laut. Mereka membentuk sebuah komunitas yang menempati sebuah pulau kecil bernama Saponda, yang berada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. Identitas Bajo bisa dilacak dari bangunan tempat tinggal dan kebiasaan mereka yang tak dapat terpisahkan dengan laut, inilah yang menjadikan mereka dikenal sebagai orang laut. Nenek moyang mereka adalah manusia perahu yang selalu hidup di atas perahu dan tidak mempunyai rumah permanen di daratan. Namun kondisi sekarang sudah berubah, orang–orang Bajo telah mulai membangun komunitas dengan menempati beberapa wilayah perairan yang ada di Indonesia, dan banyak di antara mereka yang menempati pulau-pulau kecil, seperti pulau Saponda. Sebuah kenyataan bahwa identitas orang Bajo sebagai orang laut, tidak lantas menjadikan identitas mereka menjadi sesuatu yang statis. Data di lapangan menunjukkan bahwa perubahan-perubahan telah terjadi yang dipengaruhi oleh intervensi pemerintah baik di bidang pendidikan dan kesehatan, dan interaksi yang mulai terjalin secara intensif dengan suku-suku lain (orang darat). Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat denskriptif dengan cara pengambilan data menggunakan purposive sampling, di mana seorang informan ditentukan berdasarkan kriteriakriteria yang telah ditentukan dari berbagai kalangan masyarakat; baik tokoh masyarakat maupun masyarakat biasa yang telah tinggal dan hidup menetap di pulau Saponda paling tidak selama sepuluh tahun. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan terlibat (observation participation) serta wawancara terbuka dan mendalam (indepth interview), di mana peneliti tinggal dan terlibat langsung dalam kegiatan masyarakat selama tiga bulan.

This thesis describes identity construction performed by the Badjaus who become the orang laut community settling a small island named Saponda in Konawe district, Southeast Sulawesi. The Badjau’s identity could be identified by their settlement and their daily life which always bound up with the sea; the reason making Badjau as orang laut. Historically, the badjaus are the boat men who do not live in the house permanently living in the boat only, but nowadays, the Badjaus have already dwelled numerous coastal areas in Indonesia and many of them dwelled small islands—such as Saponda Island. The fact that the orang laut’s identity was originally built in the sea, does not mean that their identity was static. From the research performed, it was found that government’s policy such as education, health facility and the interaction between Badjaus and other tribes (orang darat) have influenced their identity construction. On the contrary, Orang laut’s identity, however, is still there even though out-side values have continuously been appearing. The method applied in this research is qualitative method having descriptive character by acquiring data using purposive sampling, the informants are taken based on criteria established by ressearcher from various levels of the society, there are society leaders and dwellers in the village, who have been living and staying in Saponda island at least for 10 years in minimum. Technique on data ghatering is performed through observation participation and indepth interview, where the researcher was living and involving in the Saponda island people’s activities for 3 months.

Kata Kunci : Orang Bajo,Orang laut,Orang darat,Konstruksi identitas,The Badjau,Orang Laut,Orang Darat,Identity Construction.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.