Pemberdayaan Pecalang untuk menyiapkan pertahanan wilayah di daerah :: Studi kasus Desa Adat Padangtegal Kecamatan Ubud Kabupaten gianyar Propinsi Bali
BUANA, I Gusti Putu, Dr. Armaidy Armawi, M.Si
2009 | Tesis | S2 Ketahanan NasionalPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih mendalam tentang Pecalang sebagai perangkat keamanan desa adat di Bali, yang memiliki peran penting dalam menegakkan dan mengamankan pelaksanaan Tri Hita Karana di wilayah desa adat. Bagi warga desa, menjadi Pecalang merupakan pengabdian tanpa pamrih (ngayah) kepada desa adat dan dilaksanakan dengan hati yang tulus dan penuh rasa tanggung jawab sesuai sesana (kode etik) yang ada, sehingga mereka sangat dihormati dan ditaati oleh masyarakat dalam pelaksanaan tugasnya. Pecalang merupakan perangkat keamanan yang spesifik dan khas serta memiliki posisi khusus dalam kehidupan masyarakat Bali, ini merupakan salah satu potensi dalam masyarakat adat Bali yang sangat menarik untuk diteliti agar dapat diberdayakan dalam rangka menyiapkan pertahanan wilayah di daerah. Penelitian dilakukan dengan kerangka teoritik sistem pertahanan semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, dan metode kualitatif yaitu menekankan pada pengumpulan dan analisis data tertulis (studi kepustakaan) dan data terungkapkan (pengamatan, pernyataan, wawancara). Dari penelitian yang dilaksanakan, ditemukan bahwa masyarakat Bali dengan desa adatnya sampai saat sekarang masih memegang kuat adat istiadat dalam kehidupan bermasyarakat. Desa adat memiliki perangkat keamanan yaitu Pecalang, yang mana karena keberhasilannya dalam berbagai tugas pengamanan telah mendapat kepercayaan dari masyarakat maupun pemerintah daerah Bali, sehingga saat ini Pecalang tidak hanya ditugaskan untuk mengamankan kegiatan adat dan agama tetapi juga banyak dilibatkan untuk mengamankan kegiatan diluar adat dan agama. Dengan peran tersebut terlihat bahwa Pecalang memiliki posisi yang sangat strategis dalam upaya penyiapan pertahanan wilayah di daerah, karena apabila dianalisa lebih dalam maka Pecalang juga melaksanakan sebagian tugas pertahanan. Hal ini sesuai Perarem desa adat Padangtegal tugas Pecalang adalah menegakkan dan mengamankan pelaksanaan Tri Hita Karana antara lain menjaga keselamatan warga (Pawongan) dan mengamankan pekarangan dan rumah warga serta tanah desa adat (Palemahan). Kekuatan Pecalang di setiap desa yang setara dengan kekuatan satu pelton tentara, apabila dapat diberdayakan dengan baik (sesuai peraturan perundang-undangan) akan dapat membentuk kekuatan komponen cadangan pertahanan yang besar di setiap desa yang dapat digunakan untuk melipatgandakan kekuatan komponen utama pertahanan negara (TNI), serta dapat membantu meningkatkan militansi dan partisipasi masyarakat dalam bela negara, ini merupakan potensi yang sangat strategis untuk diperhatikan dalam upaya membangun sistem pertahanan negara. Keberhasilan pemberdayaan Pecalang akan dapat memberikan sumbangan yang berharga bagi strategi pembangunan pertahanan negara, dan dapat digunakan sebagai salah satu model yang dapat diterapkan di daerah lain untuk menyiapkan pertahanan wilayah yang tangguh dengan memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat setempat. Setiap daerah tentu memiliki potensi yang spesifik di masyarakat, dan apabila potensi tersebut dapat diberdayakan dengan strategi yang tepat maka akan dapat membantu upaya pemerintah menyiapkan secara dini sistem pertahanan negara yang mampu menghadapi setiap ancaman yang ada.
This study aims to find out more about Pecalang as a security device on the Balinese traditional village, which has an important role in establishing and securing the implementation of Tri Hita Karana in the indigenous villages. For villagers, the Pecalang a selfless devotion (ngayah) to the traditional villages and carried out with a sincere heart and full sense of responsibility in accordance sesana (code of ethics), so they are highly respected and obeyed by the public in the performance of its duties. Pecalang is a security device specific and unique and has a special position in the life of the people of Bali, this is one of the potential of indigenous peoples in Bali which is very interesting to study in order to be empowered in order to prepare defenses in the region. Research conducted by the defense systems of theoretical frame of the universe that involves all citizens, territories, and other national resources, and methods that emphasize qualitative data collection and analysis in writing (literature study) and expression data (observations, statements, interviews). From research conducted, found that the people of Bali with the village customary until now still holding strong tradition in community life. Indigenous villages have a security device that is Pecalang, which because of its success in a variety of security duties has won the trust of the community and local government of Bali, which currently Pecalang not only tasked to secure the customs and religious activities, but also much involved to secure the outside customs and religious activities . In that role can be seen that Pecalang has a very strategic position in the preparation of the defense effort in the region, because if analyzed more about the role of Pecalang also perform some duties of defense. This is according to the Perarem of Padangtegal customary village that task of Pecalang is to uphold and secure the implementation of the Tri Hita Karana include citizen safety (Pawongan) and secure the yard and house residents as well as customary village land (Palemahan). Pecalang strength in every village which is equivalent to the power of a Platoon army, if it could be empowered (according to the laws and regulations) will be able to form a great reserve component forces of defense in every village that can be used to double the power of the main components of national defense (military), and can help increase the militancy and participation in state defense, this is a very strategic potential to be considered in efforts to build a national defense system. Pecalang empowerment success will be a valuable contribution to national defense development strategy, and can be used as one model that can be applied in other areas to set up a tough defense areas by utilizing the existing potential in the local community. Each region would have a specific potential in the community, and if that potential can be empowered with the right strategy will help government efforts to prepare early defense system capable of facing any threats that exist.
Kata Kunci : Masyarakat adat Bali,Pecalang,Pertahanan wilayah,Sistem pertahanan semesta ; traditional Balinese communities, Pecalang, defense in the region, total defense