Analisis pelaksanaan program gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan (Gerhan) berbasis analytic hierarchy process di Kabupaten Gunungkidul

ZULAIKHA, Yuning, Prof. Dr. Ir. H. Djoko Marsono

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kehutanan

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengkaji pelaksanaan program GERHAN di Kabupaten Gunungkidul; 2) Mengkaji faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam keberhasilan program GERHAN. Obyek penelitian adalah masyarakat pelaksana program GERHAN untuk kegiatan penanaman hutan rakyat di Kabupaten Gunungkidul. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling dengan intensitas sampling 1% sehingga jumlah sampel yang digunakan sebanyak 146 sampel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis deskriptif untuk mengkaji pelaksanaan program GERHAN dan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk mengkaji faktor-faktor keberhasilan program GERHAN. Model hirarki AHP level 1 adalah tujuan, level 2 adalah kriteria meliputi peningkatan pendapatan, konservasi dan partisipatif, level 3 adalah alternatif meliputi kualitas bibit, kelembagaan, fasilitas, peran pihak, pedampingan petugas dan pemilihan lokasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program GERHAN untuk kegiatan hutan rakyat di Kabupaten Gunungkidul telah berhasil merehabilitasi lahan kritis seluas 6370 Ha dengan sasaran 283 kelompok dengan anggota sebanyak 14.453 petani selama kurun waktu antara tahun 2003 sampai dengan tahun 2008. Karakteristik peserta program GERHAN adalah umur rata-rata 49-56 tahun, pekerjaan sebagian besar sebagai petani, penghasilan rata-rata Rp. 500.000 – Rp. 999.999,-, pendidikan sebagian besar tingkat SLTP, luas lahan garapan rata-rata < 0,6 Ha. Prioritas pertimbangan petani dalam pelaksanaan program GERHAN secara berurutan adalah untuk : peningkatan pendapatan, konservasi dan partisipatif. Apabila peningkatan pendapatan sebagai pertimbangan maka faktor yang paling berpengaruh secara berurutan adalah kualitas bibit, pendampingan petugas, fasilitas, kelembagaan, peran pihak, pemilihan lokasi. Apabila konservasi sebagai pertimbangan maka faktor yang paling berpengaruh secara berurutan adalah kualitas bibit, pendampingan petugas, kelembagaan, fasilitas, peran pihak, pemilihan lokasi. Apabila partisipatif sebagai pertimbangan maka faktor yang paling berpengaruh secara berurutan adalah kualitas bibit, pendampingan petugas, kelembagaan, fasilitas, peran pihak, pemilihan lokasi. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang paling utama menjadi pertimbangan petani dalam pelaksanaan program GERHAN adalah untuk peningkatan pendapatan dan faktor yang paling berpengaruh secara berurutan adalah kualitas bibit, pendampingan petugas, fasilitas, kelembagaan, peran pihak, pemilihan lokasi.

This study aims to: 1) Assessing the implementation of the GERHAN program in Gunungkidul Regency; 2) Assessing the most influential factors in the success of GERHAN program. The object of the research is agents (society) of GERHAN program for planting forests in Gunungkidul Regency. A random sampling technique with a sampling intensity of 1% is used for collecting data so that the number of samples used as much as 146 samples. The method used in this research is descriptive analysis method to assess the implementation of GERHAN programs and Analytic Hierarchy Process (AHP) methods to scrutinize the success factors of program GERHAN. The level 1 of AHP hierarchy model is the goal whereas the level 2 is the criteria which includes increasing income, conservation and participatory, and the level 3 is an alternative comprises of quality of seeds, institutional facilities, the role of parties, supervisory assistance and choice of location. The result shows that implementation of GERHAN program for community forest in Gunungkidul Regency had succeeded to rehabilitate a 6,370 ha of critical land with 283 target groups comprises of 14,453 farmers during the period between 2003 until 2008. Characteristics of GERHAN program participants are average age of 49-56 years, mostly working as a farmer, earning an average monthly income of Rp 500.000 to Rp 999,999, education level mostly at junior high school, ownership and arable land area average <0.6 ha. Priority consideration for the farmers as participant in the implementation of GERHAN program respectively is to: increase revenues, conservation and participatory. If the increase in revenue as the consideration so the most influential factor respectively is the quality of seeds, technical assistance personnel, facilities, institutional, party roles and choice of location. If conservation as a consideration, the most influential factor in a sequence is the quality of seeds, technical assistance personnel, institutional, facility, the role of parties, and choice of location. If participatory as the consideration, it shows that the most influential factor in a sequence is the quality of seeds, technical assistance personnel, institutional, facility, the role of parties, and choice of location. Overall results showed that the most important factor to be considered by farmers as GERHAN agents in the implementation of GERHAN program is to increase incomes and the most influential factors are respectively the quality of seeds, technical assistance personnel, facilities, institutional, roles of parties, and choice of location.

Kata Kunci : Gerhan,Analytic hierarchy process