Hubungan antropometri dan asupan kalori terhadap profil lipid laki-laki obesitas di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
SAKDIAH, Prof. Dr. dr. Sri Rahajoe Asjari
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan BiomedisLatar Belakang Obesitas dengan sindrom metaboliknya merupakan faktor risiko utama penyakit kadiovaskuler. Obesitas disebabkan oleh keseimbangan energi positif dengan penyebab yang bersifat multifaktorial. Antropometri tubuh dapat menunjukkan kandungan lemak tubuh, diantaranya indeks massa tubuh (IMT), ratio lingkar pinggang/lingkar panggul, dan tebal lipatan kulit suprailiaka, infraskapula dan abdomen. Pengaruh pola makan dan antropometri tubuh terhadap profil lipid telah diteliti pada berbagai populasi, namun kaitan secara spesifik dengan etnis, jenis kelamin dan profesi tertentu belum dilakukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara antropometri dan asupan kalori terhadap profil lipid darah pada laki-laki obes di Universitas Syiah Kuala. Metode Penelitian ini merupakan penelitian kasus kontrol dengan subjek 124 orang staf pengajar Universitas Syiah Kuala laki-laki berusia 30-65 tahun terdiri atas 62 orang obes (kelompok kasus) dan 62 orang non-obes (kontrol). Antropometri ditentukan dengan metode baku. Profil lipid serta asupan dan pengeluaran energi masing-masing ditentukan dengan metode CHOD-PAP dan recall makan dan aktivitas. Perbedaan profil lipid, asupan kalori, dan ukuran antropometri kedua kelompok dianalisis dengan t-test. Uji korelasi dan regresi digunakan untuk menguji hubungan antara profil lipid dengan antropometri dan asupan kalori. Hasil Indeks massa tubuh orang obes lebih tinggi secara bermakna (p<0,05) dibanding yang non obes. Kelompok obes memiliki kadar kolesterol (total dan LDL) dan trigliserida yang lebih tinggi namun kolesterol-HDL yang lebih rendah dari kelompok non-obes. Trigliserida berkorelasi erat (p<0,05) dengan lingkar panggul, pinggang dan abdomen serta dengan tebal lipatan kulit abdomen, suprailiaka dan infraskapula. Kelompok obes memiliki pengeluaran energi yang lebih rendah (p>0,05) namun asupan energi yang lebih tinggi (p<0,05) dari kelompok non-obes. Lingkar pinggang dan tebal kulit abdomen berpengaruh bermakna (p<0,05) terhadap trigliserida. Peningkatan lingkar pinggang dan tebal lipatan kulit abdomen sebesar 1 cm dan 1 mm akan meningkatkan kadar TG sebesar 2,71 mg/dl dan 8,36 mg/dl. Kesimpulan Asupan kalori pada laki obes bersumber lebih tinggi pada karbohidrat dan lemak dibanding dengan non-obes. Laki-laki obes memiliki kadar trigliserida dan kolesterol-LDL yang lebih tinggi serta kolesterol-HDL yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki non-obes. Lingkar pinggang dan tebal lipatan kulit abdomen berhubungan dengan profil lipid laki-laki obes.
Background Obesity and obesity-related metabolic syndrome are the major risk factors for cardiovascular disease. Obesity is caused by a positive energy balance with multifactorial etiology. Anthropometric such as body mass index (BMI), ratio of abdomen diameter/hip diameter, and skinfold of suprailiaca, infrascapula and abdomen, can reflect body fats. Several attempts have been done to investigate the effects of calorie intake and anthropometric on the lipid profile in a variety of populations, but so far their relationship with certain ethnic group, gender and occupancy has not been performed in Indonesia. This study was carried out to investigate the relationship between anthropometric and calorie intake on the lipid profile among obese adolescent men in the University of Syiah Kuala. Method This study used case control design involve 124 male lecturers of the university aged 30-65 years old consisting of 62 obese individuals as a case group and 62 non-obese individuals as a control. Anthropometric was determined by standard methods. Lipid profile and energy intake and expenditure were determined by CHOD-PAP and food and physical activity recall, respectively. The difference of lipid profile, calorie intake and anthropometry was analyzed by t-test. Correlation and regression tests were used to reveal the relationship between lipid profile and both anthropometric and calorie intake. Results Body mass index (BMI) in obese persons is significantly higher (p<0.05) than that in non-obese. Obese persons have higher total cholesterol (total and LDL) and triglyceride, but lower HDL-cholesterol than that of non-obese persons.In obese persons, TG is stongly correlated (p<0,05) with the diameter of hip, waist and abdomen as well as with the skinfold of abdomen,suprailiaca and infrascapula. Obese group has significantly lower total energy expenditure (p>0.05) but higher calorie intake (p<0.05) than non obese group. Waist circumference and abdominal skinfold are significantly correlated (p<0.05) to TG. An increase in 1 cm and 1 mm of waist circumference and abdominal skinfold will result in an increase in TG concentration of 2.71 mg/dl and 8.36 mg/dl, respectively. Conclusion Obese male consume more calorie from carbohydrate and lipid than non-obese male. Obese male have higher triglyceride and LDL-cholesterol levels but a lower HDL-cholesterol level than that of non-obese male. Abdominal circumference and skinfold are correlated with lipid profile in obese male.
Kata Kunci : Antropometri,IMT,Asupan kalori,Profil lipid,Obesitas,Anthropometry, body mass index, dietary intake, lipid profile, obese