Laporkan Masalah

Faktor Risiko kematian jamaah haji Indonesia yang menderita penyakit pembuluh darah dan jantung tahun 2006-2008

SAGALA, Ratna Dilliana, dr. Probosuseno, SpPD, KGer

2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Ibadah haji mempunyai kekhususan dibandingkan dengan ibadah – ibadah lainnya, karena ibadah haji hanya dapat dilakukan pada waktu dan tempat yang tertentu. Untuk itu banyak hal yang dapat terjadi khususnya bagi kesehatan manusia, bagi penderita penyakit risiko tinggi dan menahun, besar kemungkinan dapat menjadi lebih berat dikarenakan aktivitas yang cukup banyak, pada keadaan yang sangat berbeda iklimnya dengan daerah asal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kematian jamaah haji Indonesia yang menderita PPDJ selama pelaksanaan ibadah haji tahun 2006-2008. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah studi kasus-pembanding terhadap kematian jamaah haji Indonesia yang menderita PPDJ selama pelaksanaan ibadah haji tahun 2006-2008. Data diperoleh dari Subdit Kesehatan Haji Dirjen PP&PL Depkes RI. Hasil: Faktor yang berperan terhadap kematian jamaah haji Indonesia tahun 2006-2008 yang menderita PPDJ berdasarkan analisis bivariat adalah status bekerja OR sebesar 1,43 (95% CI 1,16 – 1,76), pendidikan dasar OR sebesar 1,30 (95% CI 1,08 – 1,78) dan obesitas OR sebesar 1,28 (95% CI 1,02 – 1,50). Pada analisis multivariat diperoleh hasil yang paling dominan berperan terhadap kematian jamaah haji Indonesia yang menderita PPDJ adalah status bekerja dengan OR sebesar 1,393 p=0,002. Dengan melihat Negelkerke R Square sebesar 0,016 (1,6%) berarti ada 98,4% faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini berperan terhadap kematian jamaah haji Indonesia tahun 2006-2008 yang menderita PPDJ. Kesimpulan: ada perbedaan peran antara faktor status bekerja, tingkat pendidikan dasar dan obesitas terhadap kematian jamaah haji Indonesia tahun 2006-2008 yang menderita PPDJ.

Background: Hajj pilgrimage is an annual occasion for Moslem to conduct certain rituals in certain time in Mecca. The health problem during the hajj pilgrimage is quite substantial; for those with chronic disease could be worsen due to physical stress, different environment and climate. The study objective is to identify the risk factors of Indonesian hajj pilgrims’ death with circulation system disorders (CVD) during the hajj pilgrimage in 2006-2008. Method: The study design is a case control to the death of Indonesian hajj pilgrims with CVD during the hajj pilgrimage in 2006-2008. Data obtained from Subdit Hajj Health DGDC&EH MOH RI. Results: Factors influenced the death of Indonesian hajj pilgrims with CVD based on bivariate analysis are working status (OR 1.43, 95% CI 1.16 – 1.76), low education (OR 1.30, 95% CI 1.08 – 1.78) and obese (OR 1.28, 95% CI 1.02 – 1.50). Based on multivariate analysis the dominant factor for the death among Indonesian hajj pilgrims with CVD is working status (OR 1.393, p=0,002). As Nagelkerke R Square valued 0,016 (1.6%) this means that there is 98.4% other factors related to the death among Indonesian hajj pilgrims with CVD that were not being studied. Conclusion: There is a different effect between working status, low education and obese to the death of Indonesian hajj pilgrims with CVD in 2006-2008.

Kata Kunci : Ibadah haji,Jamah haji,Sosio,demografi,Risiko tinggi,Penyakit pembuluh darah dan jantung (PPDJ),Siskohat,hajj pilgrimage, hajj pilgrims, socio-demography, high risk, CVD, siskohat


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.