Laporkan Masalah

Kesesuaian antara penilaian risk of malignancy index dengan pemeriksaan histopatologi kanker ovarium

KURNIA, Arief, dr. Heru Pradjatmo, SpOG(K)

2009 | Tesis | S2 Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi

Latar belakang: Pada praktek ginekologi sering dijumpai kasus tumor ovarium dengan gejala yang tidak spesifik. Dua pertiga kasus tumor ovarium terjadi pada usia reproduksi 80%-85% adalah jinak. Pada usia prepubertas 80% tumor ovarium bersifat ganas dan umumnya berasal dari germ sel. Tetapi dengan semakin meningkatnya usia penderita semakin besar kemungkinan menjadi ganas (Jonathan, 2002 dan Nelson, 2004). Agar kasus-kasus tumor ovarium dapat diketahui dengan cepat dan ditangani dengan tepat maka perlu dilakukan beberapa pemeriksaan, antara lain pemeriksaan Ultrasound baik secara abdominal atau tranvaginal, pemeriksaan kadar serum CA 125, laparatomi yang dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi (PA). Pemeriksaan histopatologi merupakan baku emas untuk diagnosis tumor ovarium. Pemeriksan kadar CA 125 memiliki sensitifitas 78% dan spesifisitas 75%, USG memiliki sensitifitas 75% dan spesifisitas 73% dan status menopause memliki sensitiftas 73% dan spesifisitas 69%. Penggabungan dari status menopause, kadar serum CA 125, dan USG yang disebut Risk of Malignancy Index. Pentingnya hasil penilaian ini untuk memudahkan ginekologis mengevaluasi tingkat keganasan tumor ovarium sebelum dilakukan operasi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian hasil pemeriksaan nilai Risk of Malignancy Index dibandingkan pemeriksaan histopatologi post operasi pada tumor ovarium. Bahan dan cara: Populasi penelitian adalah pasien tumor ovarium yang memeriksakan diri di poliklinik ginekologi RS Sardjito Yogyakarta pada periode 1 Januari 2008 – 31 Desember 2008. Subyek penelitian adalah yanga memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil:. Hasil uji diagnostik kesesuaian nilai RMI dengan patologi anatomi pada tumor ovarium menunjukkan hasil yang sangat signifikan (p < 0,01) dengan rasio prevalens sebesar 21, 022 dan CI 95% sebesar 3,095 – 142,819. Nilai sensitivitas didapatkan sebesar 97,7%, spesifitas sebesar 91,3%, nilai prediksi positif sebesar 95,6% dan nilai prediksi negatif sebesar 95,5%, dengan rasio kemungkinan positif 11,238 dan rasio kemungkinan negatif sebesar 0,024. Kesimpulan: Pemeriksaan menggunakan nilai RMI mempunyai kesesuaian yang tinggi dengan hasil pemeriksaan histopatologi yang didapatkan melalui operasi laparatomi pada tumor ovarium, dengan sensitivitas sebesar 97,7% dan spesifitas sebesar 91,3% Saran: Penelitian ini merupakan tes diagnostik dengan menggunakan rancangan penelitian observasional, menggunakan data sekunder dari rekam medik. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan dengan menggunakan desain uji diagnostik prospektif. Selain itu perlu juga dilakukan pengujian untuk mencari cut of point yang paling optimal dalam menghasilkan nilai sensitivitas dan spesifitas paling tinggi.

Background: Ovarium tumour is frequently found with nonspecific symptom. Two third ovarium tumour cases which occur in reproductive age were 85-85% nonmalignant. Eighty percent ovarium tumour in prepuberty age were malignant and most of them originate from germ cell. The older the pasien , the bigger chance becoming malignant(Jonathan, 2002 dan Nelson, 2004). To good handling to manage ovarium tumor cases need several examination, e.g abdominally or trasvaginally Ultrasound, level of CA 125 serum, Hystopatology examinantion following laparotomy. Histopathology examination is the gold standard for ovarium tumour diagnosis. CA 125 level has 78% sensitivity and 75% specificity, USG has 75% sensitivity and 73% specificity, while menopause status has 73% sensitivity and 69% specificity. Combined all of above examinations define as Risk of Malignancy Index. This index important for gynecologist to evaluate the grade of malignancy before surgery. Aims: To know the suitability of risk of malignancy index value with post operative hystopatologics result of ovarium tumour. Subject and Method: Subjects are patients with ovarium tumour who came to outpatient clinic sardjito hospital from 1 Januari 2008 – 31 December 2008, which accomplish inclusion and exclusion criteria. Result: Suitability diagnostics test result of RMI and Pathologic anatomy for ovarium tumour show a significant result (p<0.01) with prevalent ratio 21,022 and CI 95% as 3,095 – 142,819. Sensitivity value 97, 7%, specificity 91.3%, positive predictive value 95.6% and negative predictive value 95, 5%, positive likelihood ratio 11,238 and negative likelihood ratio 0,024. Conclusion: RMI value has a high suitability with hytopatologyc result from post operative ovarium tumour with sensitivity 97, 7% and specificity 91, 3% Suggestion: In the future need prospective diagnostic test study rather than observational study and need to find the optimal cut of point to get a high sensitivity and specificity value.

Kata Kunci : Tumor ovarium,Risk of malignancy index, Ovarium tumour, risk of malignancy index


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.