Pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode ceramah interaktif pada guru siswa SD terhadap peningkatan pengetahuan dan perilaku penggunaan bahan tambahan berbahaya dalam jajanan sekolah di Kecamatan Tanjungkarang Timur tahun 2009
HIDAYATI, Yaya, Drs. IM Sumarsih, SU., Apt
2009 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan MasyarakatLatar Belakang: Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003, usia 5–19 tahun mencapai 37% dari total penduduk Indonesia (± 60 Juta jiwa). Khususnya anak Sekolah Dasar (SD), setiap hari ¼ waktunya berada di sekolah sehingga lebih terpapar pada makanan/jajanan. Penelitian di Bogor menunjukkan rata-rata konsumsi energi anak SD yang berasal dari makanan/jajanan sekitar 304 kalori, menyumbang 24,7% dari total konsumsi kalori per hari. Namun keamanan jajanan tersebut masih dipertanyakan baik dari segi mikrobiologis maupun cemaran kimiawi. Tujuan Penelitian: Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode ceramah interaktif kepada guru dan siswa secara berjenjang, terhadap peningkatan pengetahuan dan perilaku terhadap penggunaan bahan tambahan berbahaya dalam jajanan sekolah. Metode Penelitian: Jenis penelitian quasi experiment dengan rancangan Pretest-Posttest with control group design. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu perlakuan pada 10 SD di Kecamatan Tanjungkarang Timur Kota Bandar Lampung dan kelompok kontrol pada 10 SD di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Analisis yang digunakan paired t-test untuk mengetahui perbedaan mean pengetahuan dan perilaku guru dan siswa sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok yang sama, sedangkan uji independent t-test untuk mengetahui perbedaan mean pengetahuan dan perilaku antar kelompok, dengan kemaknaan statistik sebesar 0,05. Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan dan perilaku guru maupun siswa antar kelompok sebelum intervensi adalah homogen (p>0,05). Setelah intervensi dengan metode ceramah interaktif, ada peningkatan skor mean pengetahuan guru sebesar 1,29 dan mean pengetahuan siswa meningkat 2,28. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan yang bermakna secara statistik pada posttest pengetahuan kelompok perlakuan. Pada posttest perilaku guru ada peningkatan skor 2,66 dan perilaku siswa ada peningkatan 2,9. Hasil uji statistik menunjukkan p=0,000, berarti ada perbedaan yang bermakna secara statistik pada posttest perilaku pada kelompok perlakuan. Hasil posttest pengetahuan dan perilaku guru dan siswa antara kelompok perlakuan dan kontrol terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik dengan p=0,000. Kesimpulan: Pendidikan kesehatan dengan metode ceramah interaktif kepada guru dan siswa secara berjenjang dapat meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku terhadap penggunaan bahan tambahan berbahaya dalam jajanan sekolah.
Background: Based on Indonesian Basic Health Survey Year 2002-2003, of all Indonesia’s population, 37% (+ 60 million persons) was school age children ranging from 5 to 19 years old. From that percentage, elementary school children pose a fact that they spend one fourth of their daily time at school and this leads to another fact that they are likely exposed more to street snacks. A study conducted in Bogor shows that the average energy consumption from street snacks consumed by the elementary school children is around 304 calories, contributing 24.7% of total calorie intake per day. In addition, the street snacks’ safety and hygiene raise another problem both from their microbiological aspect and chemical contamination. Objective: To analyze the effect of health education with a method of interactive lecturing to teachers and students done in stages toward the increase of knowledge and behavior to the use of dangerous additives in street snacks. Method: This was a quasi experiment study with a Pretest-Posttest with control group study design. Samples were divided into two namely treatment group comprising 10 elementary schools in Tanjungkarang Timur Sub district of Bandar Lampung Municipality and control group comprising 10 elementary schools in Natar Sub district of Lampung Selatan District. Data were analyzed using paired t-test and independent t-test, with p = 0.05. Result: The level of teachers’ and student’s knowledge and behavior before the intervention was homogenous (p>0.05). However, after the intervention by way of interactive lecturing, mean score of teachers’ and students’ knowledge increased 1.29 and 2.28 consecutively and there was a significant difference statistically in the posttest of treatment group’s knowledge with p =0.000. In posttest, the score of teachers’ and children’s behavior increased 2.66 and 2.9 consecutively and there was a significant difference statistically in the posttest of treatment group’s behavior with p=0.000. In addition, there was a significant difference in the result of the posttest to teachers’ and students’ knowledge and behavior between two groups statistically with p=0.000. Conclusion: Health education with a method of interactive lecturing to teachers and students done in stages could likely increase their knowledge and behavior to the use of dangerous additives in street snacks.
Kata Kunci : Ceramah interaktif,Pengetahuan dan perilaku,Bahan tambahan berbahaya,jajanan sekolah,Interactive lecturing, knowledge and behavior, dangerous additives, street snacks