Kajian hitungan hujan efektif dengan metode pemisahan baseflow metode SCS CN dan metode infil

HAMBALI, Roby, Ir. Joko Sujono, M.Eng., Ph.D

2009 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Salah satu metode yang dikembangkan dalam perhitungan hujan efektif adalah cara pemisahan baseflow. Cara ini hanya dapat dilakukan jika terdapat data hidrograf banjir yang ditinjau. Cara lain yang menggunakan pendekatan nilai curah hujan adalah cara SCS CN (Soil Conservation Service Curve Number). Permasalahan dasar dalam aplikasi metode SCS CN adalah nilai CN yang bervariasi terhadap kelembaban tanah dan lahan. Selain itu, penambahan tingkat kederasan hujan, menyebabkan penambahan tingkat infiltrasi secara linier, sedangkan secara prinsip, tidak terdapat hubungan yang linear antara hujan dan infiltrasi. Oleh karena itu, dikembangkan pendekatan infiltrasi menggunakan hubungan antara nilai CN dan parameter infiltrasi seperti hydraulic conductivity dan sorptivity yang disebut dengan metode INFIL. tujuan utama dari penelitian ini adalah mengevaluasi metode terbaik dalam perhitungan hujan efektif di DAS Bedog. Hidrograf limpasan langsung terukur digunakan untuk mengevaluasi hasil perhitungan hujan efektif dari model. Hujan rancangan hasil analisis frekuensi ditransformasi menjadi debit banjir rancangan dengan menggunakan hidrograf satuan metode Collins. Metode ini juga digunakan untuk menghitung limpasan langsung berdasarkan hujan efektif model. Parameter evaluasi yang digunakan adalah besarnya peak error dan volume error hasil hitungan metode SCS CN dan INFIL terhadap data terukur. Hasil analisis limpasan langsung dari 15 kasus banjir terpilih, menunjukkan bahwa metode INFIL memberikan hasil yang lebih baik, dengan nilai mutlak peak error rata-rata sebesar 26% dan volume error rata-rata sebesar 29%. Limpasan langsung metode SCS CN menunjukkan nilai mutlak peak error rata-rata dan volume error rata-rata sebesar 66%. Nilai parameter hydraulic conductivity (Ks) DAS Bedog untuk musim penghujan adalah 0,84 mm/jam dan sorptivity (Sp) sebesar 6,30 mm/jam0.5.

One of the methods that was developed for computing effective rainfall is base flow separation method. This method can used only if there are records of discharge hydrograph. The other way that used rainfall values approach is SCS CN (Soil Conservation Service Curve Number) method. First occurring problem in applying this method is value of CN which vary to soil and land moisture. Moreover, increasing of rainfall rate causes increase of infiltration rate linearly, whereas principally there are no linear relation between rainfall and infiltration. As a consequence, it was developed the application of infiltration approach using a correlation between CN value and infiltration parameters, such as hydraulic conductivity and sorptivity, called INFIL. The main objective of this study is to evaluate the best model of effective rainfall computation for Bedog watershed. Observed direct runoff hydrographs are used to evaluating goodness of fit of SCS CN and INFIL method to the actual condition in the study area. Design rainfall for certain return periods obtained from frequency analysis are transformed to design flood by using unit hydrograph method. Statistical analysis is then used for evaluating the methods. Based on direct runoff analysis of 15 selected data represents that the INFIL method give a better result, with absolute value of average peak error is 26% and average volume error is 29%. Direct runoff by SCS CN method represents absolute value of average peak error and average volume error is 66%. The values of infiltration parameters on wet season in Bedog watershed are 0.84 mm.hr-1 for hydraulic conductivity (Ks) and 6.30 mm.hr-0.5 for sorptivity (Sp).

Kata Kunci : Hujan efektif,Parameter infiltrasi,Debit banjir rancangan,Effective rainfall,infiltration parameters,design discharge