Laporkan Masalah

Tradisi Belis dalam perkawinan suku Dawan :: Studi dinamika psikologis bagi perempuan yang sudah menikah

TATENGKENG, Deazsy Agustina, Dr. Tina Afiatin

2009 | Tesis | S2 Magister Sains Psikologi

Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan pendekatan fenomenologi yang bertujuan untuk mengetahui makna tradisi belis dalam perkawinan suku dawan dan bagaimana dinamika psikologis yang dialami perempuan yang sudah menikah. Penelitian ini menggunakan observasi partisipan dan wawancara yang mendalam untuk mengumpulkan data dari 7 responden. Dalam melakukan penelitian kualitatif fenomenologi ada 4 proses yang dilakukan yaitu epoche, phenomenological reduction, imaginative variation, dan syntesis of meaning and essence. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna belis Suku Dawan sebagai berikut: simbol atau tanda penghargaan terhadap perempuan, tanda ikatan kekeluargaan, tanda perempuan masuk dalam klen/marga suami, komitmen untuk hidup bersama sebagai suami dan istri, saling menghargai antar pasangan dan antar keluarga besar, simbol penghargaan terhadap ibu dari mempelai perempuan, simbol tingkat status sosial dari pasangan yang menikah dan keluarganya, juga merupakan bukti adat yang diharuskan dalam perkaw inan Suku Dawan. Belis yang dimaknai pada tempat yang sebenarnya, jelas membawa pengaruh yang positif bagi perempuan yang sudah menikah. Hal ini dapat membuat perempuan merasa nyaman, damai dan bahagia dalam menjalani kehidupan perkawinan. Sebaliknya, belis dapat memberikan dampak negatif bagi perempuan Suku Dawan yang sudah menikah jika diberikan terlalu tinggi nilainya dan jika belis diberikan hanya untuk mendapatkan keuntungan oleh beberapa pihak. Jika ini dilakukan maka perempuan yang sudah menikah akan merasakan akibat yang negatif juga. Akibatnya perempuan mengalami ketakutan, kecemasan, tekanan, dan dalam kehidupan perkawinannya perempuan tidak bahagia.

This qualitative study is conducted by using phenomenological approach aimed to examine the meaning of the tradition of belis within the marriage in Dawan tribe, as well as to examine the psychological dynamics experienced by married woman. This study applies participative observation and in-depth interview to gain information from 7 respondents. In conducting phenomenological qualitative study, there are 4 phases to take, which includes epoche, phenomenological reduction, imaginative variation, and synthesis of meaning and essence. The result reveals that the tradition of belis has the meaning of being the symbol of appreciation towards woman, symbol of familial bond, symbol of a woman entering her husband’s clan, the commitment of living together as husband and wife, respects between the spouse and their family, symbol of the bride’s appreciation to her mother, symbol of social status of the married couple and their family, as well as a cultural duty in Dawan tribe. Whenever belis is practiced right, it brings positive influence to the married woman as it may help the newly married woman to feel comfortable, peaceful, and happy in living her marriage. On the other hand, belis may also bring negative effect if it is too costly and is given only to achieve personal profit. It may cause the newly married woman to feel afraid, anxious. depressed, and unhappy in her marriage.

Kata Kunci : Belis,Perkawinan,Dinamika psikologis,Perempuan yang sudah menikah,belis, marriage, psychological dynamics, married woman


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.