Analisis skema restrukturisasi kredit PT ABC di Bank BNI

SAMOSIR, Farida, Erni Ekawati, Dr., MBA

2009 | Tesis | S2 Magister Manajemen

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalis skema restrukturisasi kredit yang tepat untuk menyelamatkan kredit PT. ABC dan untuk menentukan berapa kerugian minimal yang ditanggung oleh pihak Bank akibat restrukturisasi tersebut. Objek penelitian adalah PT. ABC yang merupakan salah satu debitur PT Bank BNI (Persero) Tbk, yang bergerak pada usaha kontraktor/pengadaan dan perdagangan bahan bakar/SPBU. PT. ABC merupakan debitur lama di Bank BNI yaitu sejak tahun 1999 dengan kolektibilitas selalu lancar. Pada tahun 2008, PT ABC melakukan diversifikasi usaha melalui pembangunan 2 unit SPBU. Besarnya nilai investasi pembangunan kedua SPBU adalah senilai Rp.12 Milyar dengan self financing sebesar 17%. Pada bulan Agustus 2008, PT ABC tidak mampu lagi membayar kewajiban bunga dan angsuran pokok pinjamannya karena masalah likuiditas perusahaan. Perusahaan menghadapi masalah keuangan karena seluruh modal kerja yang ada habis terpakai seluruhnya untuk menambah biaya pembangunan SPBU. Akibatnya, PT. ABC tidak mampu memenuhi kewajibannya bahkan operasional SPBU mundur 2 bulan dari rencana semula. Selain itu penjualan SPBU juga tidak dapat mencapai target yang ditetapkan sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan studi lapangan. Skema restrukturisasi kredit harus tepat dilakukan agar dapat menjadi jawaban atas permasalahan yang terjadi dalam PT. ABC dan menimimalisasi risiko kredit serta dapat memperbaiki xiii kualitas kredit perusahaan. Pada akhirnya, alternatif restrukturisasi kredit yang diambil merupakan alternatif yang memberikan total kerugian terkecil yang ditanggung oleh Bank BNI. Berdasarkan analisa proyeksi cash flow diketahui bahwa dalam jangka panjang kondisi keuangan PT. ABC dinilai membaik sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya terutama kewajiban pembayaran bunga bank dan angsuran pokok pinjaman. Berdasarkan hasil restrukturisasi diatas maka total kerugian yang ditanggung BNI adalah sebesar Rp.154.811.248,-, yang terdiri dari kerugian atas fasilitas KI adalah sebesar Rp.77.179.881,- dan atas fasilitas PPH sebesar Rp.77.631.367,-. Nilai kerugian tersebut relatif kecil dibandingkan fasilitas kredit yang diselamatkan dengan total outstanding sebesar Rp.17.730 Juta. Kerugian sebesar tersebut adalah kerugian minimal yang harus dikeluarkan oleh BNI untuk menyelamatkan kredit PT ABC. Sedangkan bagi PT ABC, R3 tersebut merupakan strategi terbaik yang telah sesuai dengan kemampuan perusahaan dan telah memberikan tambahan kemampuan ekonomis maksimal bagi PT. ABC.

The objective of this research is to analyze the accurate scheme of credit restructuring to save the loan of PT. ABC and to decide the lowest cost of the restructuring which suffered by the bank. The location of the research is PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Persero Tbk. and the object of the research is PT. ABC, one of the debtors of PT BNI, a contractor or general supplier and also a trading company. PT. ABC has become the debtor of BNI since 1999 with good performance. In 2008, PT. ABC had diversified the company by the development of two SPBU Buildings. The total initial cost of this investment is Rp.12 Billion, with the percentage of self financing is 17%. But in August 2008, PT.ABC was incapable of paying the loan installment and loan interests because of the cash shortage. The company faced the financial difficulties because the working capital had been used to cover the building construction cost over run. As the result, PT. ABC had not been able to fulfill the liabilities. Moreover, the operational of SPBU is 2 months behind the previous plan. The sales of the SPBU also cannot reach the target and this means a big loss for the company. The research method is using descriptive analysis method, whereas the collection of data is done through the field study and library study. The Scheme Analysis of Restructuring is used to figure out the right scheme that can be used to analyze the problem occurred at PT. ABC, as a result, the credit risks can be xv minimized and the working performance can be enhanced. Next, the credit restructuring alternative is to minimized the total lost that suffered by BNI . Based on the cash flow projection, it is recognized that in the long term, the financial condition of PT. ABC will be better so that the company can fulfill that obligation to pay the loan installment and loan interests. Based on the result of the credit restructuring, the total loss will be put under BNI responsibility is Rp.154.811.248,-, consisted of the loss from Investment Credit facility is amount Rp.77.179.881,- and the loss from PPH facility is amount Rp.77.631.367,-. That total loss is relatively smaller than the total credit facility with the outstanding Rp.17.730 Million. The amount of loss is the minimum total loss that has to be covered by BNI to save the loan of PT ABC. Besides, for PT. ABC, this credit restructuring is the best strategy to save the company loan, based on the company’s ability and to give the economic value added for PT. ABC.

Kata Kunci : Productive credit,Credit risk,Credit restructuring,Analysis of financial ratio, Kredit Produktif, Risiko Kredit, Restrukturisasi Kredit, Analisa Rasio Keuangan, Proyeksi Cash Flow, Analisa Kelayakan Proyek