Analisis kinerja sentra kredit kecil (SKC) PT Bank BNI (Persero) Tbk sebelum dan sesudah sentralisasi
SINURAYA, Sri Muliana, Zaki Baridwan, Prof., Dr., M.Sc
2009 | Tesis | S2 Magister ManajemenBank memiliki fungsi intermediasi untuk mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut dalam bentuk kredit. Hingga saat ini sebagian besar pendapatan yang diperoleh bank bersumber dari pendapatan bunga kredit. Mengingat masih dominannya pendapatan bank dari bunga pinjaman, maka unit kredit sebagai unit yang bertanggung jawab dalam pengelolaan kredit memiliki peranan yang cukup penting. Untuk mengoptimalkan kinerja unit kredit, pada salah satu bank pemerintah diterapkan sentralisasi unit kredit. Unit kredit dari beberapa kantor cabang yang berdekatan secara geografis di pusatkan pada satu sentra yang disebut sentra kredit kecil (SKC). SKC memiliki organisasi sendiri yang dipimpin oleh seorang manager (pemimpin SKC) yang hanya bertanggung jawab atas pengelolaan kredit saja. SKC dijadikan sebagai pusat laba (profit center) yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan kontribusi laba semaksimal mungkin kepada bank secara keseluruhan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kinerja unit kredit sebelum dan sesudah sentralisasi. Pengukuran kinerja dilakukan terhadap pertumbuhan kredit (growth), kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dan penyelesaian kredit yang dihapus buku (write off). Pengujian normalitas dan varians data menunjukkan data pertumbuhan kredit memiliki distribusi normal dan varians tidak sama, sedangkan data non performing loan (NPL) dan penyelesaian kredit hapus buku memiliki distribusi tidak normal dan varians tidak sama. Sehingga untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan statistik non parametrik, uji t untuk data berpasangan yang saling berhubungan dengan metode Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95% dan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kinerja sebelum dan sesudah sentralisasi. Pertumbuhan kredit dan penyelesaian kredit hapus buku meningkat secara signifikan sesudah sentralisasi, yang menunjukkan peningkatan kinerja. Namun sesudah sentralisasi jumlah kredit yang bermasalah/NPL juga mengalami peningkatan secara signifikan.
Bank has an intermediary function to collect funds and channeling the funds in the form of loans. Until recently most of banks earnings came from loans interest. Considering that the banks earnings is still dominated by loans earning, the credit unit as a responsible unit for loans has an important contribution in bank earnings. To optimize the credit unit performance in one of state own bank in Indonesia, management applied centralization of credit units. Credit units in a nearby area are merged to form one credit center, named Sentra Kredit Kecil (SKC). SKC has its own organization, manage by a manager that has responsibility only for loans. SKC became a profit center that has responsibility to contribute in maximizing profit of the bank. Research is conducted to analize the performance of credit unit before and after centralization. Unit credit performance measurements are loans growth, non performing loans (NPL), and recovery of write-off loans. Normality and varians test showed that loans growth has a normal distribution and different varians, but the non performing loans and recovery of write-off loans has ubnormal distribution and different varians. Based on these result the hipothesis tests use a non parametric statistics, t- test for paired dependent sample, Wilcoxon test with 95% degree of fredom and α = 0,05. Results show there are significant different in SKC performance before and after centralization. Loans growth and recovery of write-off loans increased as indication of good performance. However, after centralization non performing loans increased significantly as indication of bad performance.
Kata Kunci : Sentralisasi, Pusat laba, Pertumbuhan kredit, Kredit bermasalah (NPL), Penyelesaian kredit hapus buku, Centralization, Profit Center, Loans Growth, Non Performing Loans (NPL), Recovery of Write-off loans